Bagian 16 : Digoda Ayates

665 28 2
                                    

WARNING 18+

     Akhir pekan datang, kami janjian bertemu di rumah Ayaya jam 11 siang. Namun aku sengaja berangkat jam 8 agar bisa menikmati keliling rumah Ayaya. Realita ternyata lebih besar dari imajinasiku, dari gerbang saja ukurannya sudah sangat lebar. Aku sudah ditunggu oleh Ayaya di depan gerbang.

     "Yuk aku antar ke dalam naik mobil dengan supir pribadiku." Sambut Ayaya.

     Dari gerbang, aku langsung menumpangi mobil dengan Ayaya. Rumah kediaman Ayaya benar benar sangat besar. Seperti mansion Eropa abad kerajaan. Butuh waktu 20 menit naik mobil untuk bisa sampai di pintu depan mansion.

    "Wah halamanmu luas banget." Takjub aku.

     "Hehe. Nanti kuajak keliling setelah latihan, mau?" Tawar Ayaya.

    "Mau mau, aku sudah gak sabar." Senang aku.

     Aku masuk ke dalam rumah, dan benar benar gila mewah di dalamnya. Karpet merah yang besar beserta beragam pelayan yang menyambut. Aku pun berjalan bersama Ayaya menuju ruang latihan. Namun tak lama, tiba tiba ditahan oleh sosok pria dengan tunik putih, selendang kuning di kedua sisi pundaknya dan telinga elf di kedua telinganya.

 Namun tak lama, tiba tiba ditahan oleh sosok pria dengan tunik putih, selendang kuning di kedua sisi pundaknya dan telinga elf di kedua telinganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Selamat datang Lumine, akhirnya kamu datang disini ya." Sambut Ayates.

    "Ih kak, kamu gatau malu banget ya, apa apaan pakaian itu?" Tanya Ayaya.

     "Ini? Ini Tunik putih, selendang kuning dan telinga elf." Jawab Ayates.

    "Aku tau, tapi kenapa kamu keluar? Kamu kan sedang fitting pakaian untuk festival." Kata Ayaya.

    "Haha, aku hanya gasabar untuk bertemu Lumine. Aku gabisa menunggu lama ketika mendapat kabar Lumine sudah sampai di rumah." Senang Ayates.

    "Bodo amat, ya sudah minggir." Suruh Ayaya.

     "Bagaimana kalau aku aja yang antar Lumine?" Tawar Ayates.

     "Gak! aku tau sifatmu kak." Tolak Ayaya.

    "Tapi gimana ya, bentar lagi pasti ada yang meneleponmu." Jawab Ayates.

    "Apa?" Kaget Ayaya.

     Tiba tiba Ayaya mendapat telpon dari satpam. Satpam bilang bahwa ada yang mendekat ke gerbang. Kemungkinan itu adalah tamu yang lainnya.

     "Baiklah, tapi hanya untuk kali ini. Dan ingat, jangan aneh aneh!" Suruh Ayaya.

    "Iya iya adikku." Terima Ayates.

     "Kalau kakakku macam macam denganmu, bilang padaku ya!" Suruh Ayaya kepadaku.

    Aku mengangguk. Ayaya pergi menuju gerbang untuk menyambut yang lain, meninggalkan aku dan Ayates berdua.

    "Yuk kuantar." Kata Ayates.

Karma Manusia Yang Suka Halu (Genshin Husbu x Reader/Lumine)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang