Selama 5 hari ini Deka sibuk dengan kepindahannya ke apartemen dibantu juga dengan Bita. Bita akan datang sore harinya hingga malam, itupun hanya bantu menemani Deka dengan rebahan di kamar, dia beralasan kelelahan karena sedang sibuk belajar untuk melanjutkan perusahaan keluarganya. Yah~ karena seperti yang kalian tau, Liam lebih memilih menjadi psikolog, jadi Bita lah yang akan menjadi penerus.
Baru-baru ini dia mau mengalah dan mulai mempersiapkan diri untuk belajar persoalan perusahaan dibantu sang papa dan paman tercinta, ayah dari Liam. Sebenarnya perusahaan mereka baik-baik saja dan masih dijalankan oleh papa Bita dan ayah Liam. Namun Bita sudah diminta untuk mempelajari hal-hal dasar dari sekarang, karena tidak ada salahnya juga.
Ini juga lah yang akan Deka hadapi cepat atau lambat jika dia sudah diminta untuk membantu kak Seze di perusahaan oleh papa Andres. Tapi dia masih tenang, karena jurusan kuliahnya dulu memang relefan dengan dunia perusahaan sehingga tidak memerlukan waktu lama untuknya belajar suatu hari nanti, jadi sekarang dia akan menikmati sisa-sisa kebebasannya menjadi pengangguran kaya raya dan fokus pada Raka.
Pagi hari ini Deka sedang sarapan di meja mini bar, cukup siang untuk dikatakan sarapan pukul 11 AM. Dia bangun telat karena merasa kelelahan sudah mengatur apartemennya selama 5 hari ini, hari ini juga hari pertama dia mulai menempati apartemennya. Sebelumnya dia hanya disana untuk menata barang-barang dan furniture dan kembali ke rumah kalau hari sudah malam.
Deka meneguk sisa terakhir orange juice nya lalu meletakkan piring dan gelas kotor ke sink untuk dia cuci. Selesai dia mencuci piring, handphone nya berbunyi dan tertera nama 'mama' disana.
"Hallo"
"Kau sedang apa ? Kenapa tidak mengangkat telpon mama tadi pagi ?"
"Aku baru selesai sarapan"
"Sarapan apa ? Lalu kenapa tidak mengangkat telpon mama ? Jawab semua dong"
"Aku telat bangun karena kelelahan. Aku buat nasi goreng"
"Ohh, yasudah. Nasi goreng gimana ?"
"Nasi digoreng dengan sedikit irisan baw-"
"Aku tau apa itu nasi goreng anak nakal! aku bertanya nama nasi goreng nya!!?!"
"Oh. Nasi goreng singapore"
"Kenapa kau buat nasi goreng singapore ? Kau tidak menambahkan bahan-bahan yang bahaya untukmu kan?"
"Aku tidak memasukkan jagung dan seafood, tenang saja. Kalo pun iya aku tidak sedang berbicara sekarang dengan mama"
"Baiklah baiklah, ingat malam ini acara ulang tahun pernikahan oma dan opa Liam. Jangan karena sekarang kau tinggal sendiri kau tidak datang! Mama sudah menyuruh Liam menjemputmu jadi pastikan kau tidak terlambat"
"Apa ?! Kenapa mama menyuruh dia ? Aku tidak mau! Aku bisa menyetir sendiri, aku akan datang jadi jangan minta dia menjemputku"
"Kenapa kau kesal ? Kalian bertengkar ? Kalau di ingat-ingat, semenjak kau di Indonesia mama tidak pernah mendengarmu membicarakan Liam, dia juga tidak ada mencarimu kemari atau menginap seperti dulu"
"Kami hanya.. kami sudah besar ma. Liam punya kehidupannya begitupun juga aku. Sudah lah, pokoknya aku akan datang sendiri"
"Tidak! Kalau kalian bertengkar justru semakin lebih baik Liam yang menjemput. Bicarakan baik-baik, kalian sudah dewasa masih saja bertengkar-bertengkar"
"Aku tidak ma-"
Tut tut tut
"HALLO?!!"
'Sial' Batin Deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leal
RomanceMalam yang sunyi itu menjadi saksi pertengkaran antara Deka dan Raka sekaligus menjadi saksi perpisahan mereka. Sebuah kisah dimana salah satu dari mereka berdoa pada sang malam untuk dapat mengulang takdir, agar semua yang harusnya menjadi masa dep...