9

9.5K 440 4
                                    

Pagi hari yang cerah serta udara yang segar tidak mampu melunakkan hati Deka yang masih panas karena kejadian semalam. Deka bahkan sampai pusing memikirkan alasan-alasan mengapa bisa ada Liam disana? Darimana dia tau kalau disana ada Deka? Mengapa kedatangannya tepat setelah Raka akan menghampirinya? Dan, tatapan tajam yang dia tunjukkan pada Raka jelas mengartikan jika dia membenci Raka.

Hampir semalaman Deka berusaha menyambungkan segala kemungkinan hingga masuk akal baginya tapi sekeras apapun dia berpikir dia tidak bisa menarik kesimpulannya.

Hingga dia mendapatkan notifikasi text dari Bita yang mengatakan alasan Liam menyusul Deka ke lokasi itu karena Liam sempat mampir ke rumah Bita untuk menanyakan keberadaannya dan orang tua Bita mengatakan kalau Bita pergi dengan Deka untuk menghadiri acara reuni kelas SMA di caffè xxx.

Baiklah anggap semuanya begitu, tapi bagaimana dengan tatapan itu? Apa yang Liam tau?

Flashback on

Deka masih beradu tatapan dengan Liam, Liam menatap Deka dengan penuh kasih sayang namun sebaliknya, Deka menatap Liam penuh permusuhan.

Karena keadaan yang seketika terasa sepi dengan semua tatapan teman-teman nya mengarah pada dua manusia yang berada di ujung meja membuat Bita yang awalnya sedang asyik berbincang dengan salah satu temannya merasa bingung dengan itupun ikut mengalihkan pandangannya.

Betapa terkejutnya dia melihat apa yang menjadi alasan keterdiaman ini. Segera dia bangkit dari duduknya dan langsung berlari ke arah Deka.

"Kakak apa yang kau lakukan disini?!" Ucapnya dengan menahan rasa keterkejutannya

Tidak ada jawaban, kedua orang ini masih bertukar tatap. Tatapan Liam seakan mengartikan kerinduan namun tatapan Deka seakan berkata "coba saja keluarkan suaramu maka sendok ini akan berakhir di tenggorokanmu".

Bita mencuri pandang ke Deka takut-takut

"Kakak ikut aku!" Bita berusaha menarik lengan Liam namun dia tetap bergeming

"Tidak" jawabnya singkat masih dengan senyum kalem yang ditujukan untuk princesse yang berada di depannya saat ini.

"Sadarkah kau telah menghancurkan suasana reuni ku?! Ikut aku!"

"Tidak mau Bitana" Kali ini padangan Liam terputus dengan Deka beralih menatap Bita datar karena merasa terusik, tapi Bita masa bodoh, Liam tidak akan bisa memarahinya lebih tepatnya dia tidak mampu karena rasa sayangnya pada adiknya itu.

"Iya mau Bargata!" Lalu Bita dengan sigap dan segala kekuatannya menarik lengan Liam keras. Liam sebenarnya bisa saja batu karena tarikan Bita sama sekali tidak mempengaruhinya namun dia tidak ingin menyakiti tangan Bita jadilah dia mengalah dan mengikuti kemana Bita membawanya, meninggalkan Deka sendiri disana dengan segala emosi yang dia rasakan.

Deka beranjak untuk pergi, dia berjalan keluar dari ruang outdoor caffè dan memutuskan untuk pulang. Dia tidak tahan barang sedetikpun berada disana karena semua orang yang berada di caffè tersebut pasti menyaksikan kejadian itu, atau lebih tepatnya Raka menyaksikan kejadian itu.

Karena bukan sebuah rahasia lagi tentang apa yang terjadi pada hubungan mereka, mereka sempat menjadi pasangan "relationship goals" pada masa itu hingga kabar keretakan hubungan mereka tersebar. Deka mengetahui kabar perselingkuhan Liam dari salah satu murid grup sekolah.

Deka tidak ingin menggali ingatan masa lalu, dia terus melangkah keluar tanpa menengok belakang. Setelah sampai pada pembatas trotoar Deka memberhentikan sebuah taxi, ia memasuki taxi tersebut dan kendaraan beroda empat itu langsung melenggang pergi.

LealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang