"Apa-apaan ini ?! Katanya kita akan ke Phuket ? Kenapa malah ke Bogor ?" Erang Bita emosi dengan pembatalan tiket sepihak yang Kehan lakukan pada perjalanan liburan mereka, "Aku tidak membatalkannya, aku hanya me-reschedule keberangkatan kita. Aku baru saja menyita sebuah Villa di daerah Bogor karena hutang dari seorang kolega.
Sebenarnya aku sudah lama menginginkan Villa itu karena lokasinya yang indah jadi aku buat saja dia berhutang padaku dengan jaminan Villa itu, aku tau dia tidak akan bisa bayar tepat waktu jadi sekarang Villa itu milikku, aku ingin menunjukkan nya pada kalian" Sahut Kehan antusias dengan cengirannya yang khas.
"Masa bodo dengan Villa mu, lalu kapan kita ke Phuket? Setengah dari koperku itu bikini, mini dress, tanktop dan semua keperluan pantai yang sudah aku siapkan, aku pikir kita akan disana sampai tahun baru. Astaga aku sudah membayangkan liburan kita dengan matang" Omel Bita dengan menggeplak-geplak lengan Kehan.
"Kita akan merayakan Natal disini dan setelahnya langsung ke Phuket untuk tahun baru" Jelas Kehan lagi sambil pasrah menerima pukulan Bita yang tidak berasa apapun itu. "Di Villa juga ada danau buatan dan sungai yang jernih di belakangnya, kau bisa berendam disana" Tambahnya.
"Kau gila ? Kau gila ? Kalau ada buaya bagaimana ha ? ! Kau mau membunuhku ?"
"Di laut juga ada hiu jadi bagaimana maksudmu???"
"Aargh! kau sungguh menyebalkan ya ! Aku tidak mau berbicara denganmu" Putus Bita lalu masuk ke dalam taxi online yang akan membawa mereka menuju Villa yang berada di Puncak kota Bogor.
Mereka berlima sampai di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 6 sore dan langsung menuju Puncak kota Bogor. Rencana liburan ini memang diatur oleh dua orang itu dan sisanya hanya mengikuti, jadi bisa dipastikan energi negatif yang sekarang mereka semua rasakan berasal dari Bita yang masih medumel pada Kehan.
Energi yang lain pun terasa dari dua orang manusia yang masih merasa canggung dengan kejadian semalam. Mereka berlima serempak bangun siang karena kelelahan dan hingga sekarang kedua orang itu hanya tersenyum kaku menyapa dengan tatapan mata saja.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, dari dalam mobil mereka menyaksikan pemandangan hutan gelap disekeliling mereka. Kalau bukan karena macet akibat suasana Natal mereka bisa saja sampai lebih awal dan yang menjadi bulan-bulanan lagi tentu Kehan. Bita hanya mengomel selama perjalanan karena kemacetan yang membuat mereka kelelahan di dalam mobil dan Kehan menerima nya dengan lapang dada.
Mereka sampai di depan sebuah Villa mewah yang sebagian besar bangunannya didominasi oleh kaca yang membuat Villa ini terlihat aesthetic namun tidak untuk sebagian orang. "Kenapa tidak ada gorden? Seram." Tanya Bita menatap seluruh bagian Villa di depannya.
"Tenang saja, kacanya anti peluru tidak akan semudah itu ada binatang maupun orang jahat yang akan menerobos masuk" Jelas Kehan bangga.
"Leh, memangnya hanya itu yang menakutkan ? Bagaimana kalau ada hantu hah? Ini pegunungan pasti banyak arwah penasaran" Keluh Bita sambil memeluk erat lengan Deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leal
RomanceMalam yang sunyi itu menjadi saksi pertengkaran antara Deka dan Raka sekaligus menjadi saksi perpisahan mereka. Sebuah kisah dimana salah satu dari mereka berdoa pada sang malam untuk dapat mengulang takdir, agar semua yang harusnya menjadi masa dep...