14

5.7K 330 6
                                    

Sesampainya di rumah Raka mereka memarkirkan mobil di luar garasi dan langsung melangkah menuju pavilion. Disana mereka di sambut langsung oleh mama Liona yang masih menggunakan apron sedang menata makanan dan papa Jorgi yang sedang duduk santai sambil minum teh.

"Morning boys" Sapa mama Liona riang, papa Jorgi yang mendengar suara istrinya pun ikut mengalihkan pandangannya

"Hallo boys" Sapa papa Jorgi menyusul istrinya menyambut kedatangan mereka

"Morning om, tante" jawab mereka berdua serempak

"Morning mom, dad" Jawab Raka sambil mencium pipi kanan mamanya

"Eh eh eh, siapa ini ? Cantik, siapa namanya?" Ucap mama Liona melihat keberadaan Deka yang mulai terlihat setelah Raka berpindah berdiri ke samping mamanya.

"Kenalin mom, namanya Dekara, dia teman kami sekelas semasa SMA" Raka bersuara lebih dulu

"Kau mempunyai teman wanita, son?" Tanya papa Jorgi

"Ck, ayolah dad" Respon Raka sedikit kesal, Deka hanya tersenyum melihatnya

"Hallo om, tante perkenalkan nama saya Dekara, panggil Deka atau Kara juga bisa" Ucap Deka memperkenalkan diri sambil menjabat tangan mama Liona dan papa Jorgi bergantian.

"Wah, ini pertama kalinya Raka membawa teman perempuan kemari sampai-sampai aku kira anakku kelainan karena hanya bermain dengan mereka berdua" Angga dan Kehan hanya tersenyum polos di sangka belok oleh tante-tante ini dan Raka terlihat memutar matanya.

"Ahahaha" respon Deka seadanya bukan karena malu atau kaku tapi dia sedang berusaha menekan perasaannya.

Pria dan wanita berumur hampir 50 yang saat ini berdiri di hadapannya terlihat segar dan ceria berbanding terbalik dari ingatannya terakhir.

Deka tersenyum sendu melihatnya tanpa ada seorangpun yang menyadarinya, mereka sudah dipersilahkan untuk sarapan namun Deka memutuskan izin ke toilet yang berada di belakang pavilion berdalih untuk mencuci muka.

Di dalam toilet Deka sebisa mungkin menenangkan dirinya dengan mendongakkan kepala untuk menahan air matanya agar tak menetes. Setelah dirasa cukup tenang, secepat mungkin Deka keluar agar tidak terlalu lama membuat mereka menunggu.

Sesampainya disana hanya ada Raka, Angga dan Kehan, katanya mama dan papa Raka sudah sarapan terlebih dahulu.

"Adik-adikmu mana Ka ? Kenapa tidak ikut sarapan?" Tanya Kehan sambil memotong ayam gorengnya.

"Mereka berdua menginap di rumah nenek dan kakekku" Jawab Raka

Rasa penasaran Deka terjawab dari pertanyaan Kehan, ternyata duo bocil itu sedang tidak berada di rumah.

Seusai mereka sarapan tiba-tiba Kehan nyeletuk "Tanggal berapa pertandinganmu Ka ?

"Tanggal 20 December di Malang, kalian jadi nonton kan ?" Mereka berdua meng-iyakan dan Deka hanya menganggukkan kepala

"Benar-benar sebulan lagi ya, setelah pertandingan apa kau tidak dapat jatah libur ?" Tanya Angga

"Tentu ada, kata pelatihku karena final nya berdekatakan dengan Christmas dan new year maka setelah pertandingan kami akan diliburkan"

"Itu bonus libur jika kau menang ?" Tanya Kehan

"No, memang sudah ditetapkan begitu"

"Bagus dong" Ucap Kehan antusias

"Apanya bagus ?" Tanya Angga

"Ayo kita liburan, kalau Raka menang anggap saja ini perayaan dan jika kalah anggap saja ini hiburan"

LealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang