7

9.6K 476 1
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang hari, Deka sedang bersantai di sebuah gazebo taman belakang rumahnya yang berhadapan langsung dengan kolam renang sembari membaca buku. Deka yang sedang larut dalam imajinasi yang terbentuk oleh bacaannya itu mendadak kesal dan menutup novelnya kasar karena teriakan heboh dari Bita.

Dia dengan bahagianya berlari dan langsung memeluk Deka erat. Deka yang paham kalau sahabatnya ini merindukannya pun mengalah untuk mengomeli Bita dan langsung membalas pelukannya.

"Aku merindukanmu tau! Kau jahat tidak pernah pulang. Bahkan videocall ku kau tolak"

"Aku juga merindukanmu dan untuk alasan aku tidak pulang kau sendiri juga tau"

"Iya iya aku tau. Tapi sepertinya kak Liam menyesali perbuatannya. Dia sering memohon padaku dengan raut putus asanya untuk mempertemukan kalian. Tapi aku tidak mau kalau tidak dari kemauanmu"

"Omong kosong"

Bita sudah hafal dengan reaksi Deka jika nama Liam terdengar ke telinganya. Kondisi hati Deka tidak mudah untuk disembuhkan, bayangkan saja mereka bertiga tumbuh bersama sedari kecil.

Kedua orang tua Bita bersahabat baik dengan orang tua Deka, malah mereka sempat membuat janji untuk menjodohkan anak-anak mereka kelak namun sayangnya Bita adalah anak tunggal dan orang tua Deka pun tidak memiliki keturunan laki-laki, jadilah mereka bersahabat.

Bita sangat ketergantungan dengan Deka begitupun Deka, mungkin karena mereka tumbuh bersama orang tua mereka melihat mereka seperti anak kembar dengan sifat yang berbeda tapi justru terlihat menggemaskan jika dipersatukan. Mereka saling melengkapi satu sama lain.

Liam sendiri adalah sepupu dari pihak ayah Bita. Selama tumbuh bersama Liam berperan sebagai abang untuk mereka berdua, mereka bertiga tidak terpisahkan. Liam memperlakukan kedua princess-nya dengan sangat baik, mereka pun menyayangi Liam dan menganggap Liam adalah super hero mereka kala itu. Waktu berjalan cepat, saat memasuki SMA Deka yang entah sejak kapan merasa jatuh cinta pada Liam.

Mereka terlalu banyak menghabiskan waktu bersama jadi jangan salahkan Deka kenapa jatuh cinta. Liam pun menyambut baik perasaan Deka dan mereka pun berpacaran hampir 4 tahun lamanya. Semua yang awalnya berjalan baik semakin baik, tapi kadang Bita kesal jika menemani Liam dan Deka kencan dengan dalih "hang out".

Tapi Bita bahagia jika Deka dan abangnya itu bahagia, mereka terlihat serasi, Deka yang cuek namun perhatian dan Liam yang bersikap dingin akan berubah hangat hanya pada mereka berdua.

Namun tanpa di sangka hubungan mereka pecah begitu saja karena orang ketiga. Deka dengan perasaannya seketika membenci Liam dan Bita yang merasa kecewa karena perilaku abangnya.

Sejak saat itu Liam hanyalah orang asing bagi Deka. Bita merasa prihatin dengan sahabatnya, baru mengenal cinta tapi langsung dengan lukanya. Bita hanya berperan sebagai penengah karena disatu sisi ada sahabatnya dan disisi lain abangnya, tapi karena yang tersakiti adalah Deka jadi Bita tidak mau mengambil langkah gegabah tiap kali Liam meminta bantuan Bita untuk mempertemukan mereka, biar saja Liam usaha sendiri.

"Eh eh eh, kau akan ikut acara reuni itu kan ???" Tanya Bita antusias

"Tidak tau"

"Ayoolahh, datang bersamaku pasti akan seru, kau tidak merindukan teman-teman kita ?"

"Tidak"

"Ck! Ayolah, kau tidak penasaran apa dengan 'secret admirer' mu itu" balas Bita menggoda Deka dengan me-noyor-noyor bahunya pelan

Bingo!

Saatnya play stupid.

"Siapa ?" Tanya Deka berpura-pura

LealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang