Flashback Off
"Shalom..." Ucap Marcel dari benda pintar mikiknya.
"Shalom Marc," timpal seorang cewe dari sebrang sana
"Hari ini jalan yuk kes!"Ajak Marcel dengan penuh semangat mengajak kekasih nya untuk jalan.
"Maaf banget yah yank hari ini aku lagi engga enak badan, jadi enggak bisa jalan deh bareng kamu." Ujar nya dengan lembut.
"Kamu sakit apa hm? Mau aku beliin obat? Aku datang kerumah kamu aja yah yank." Ujar Marcel dengan penuh khawatir.
"E-em gausah yang aku lagi gak pengen di ganggu, aku cuma butuh istirahat doang ntar sembuh sendiri."
"Yaudah aku tutup telpon nya, kamu jangan lupa istirahat yah, bayy cepat sembuh sayngg."
"Iya makasih ya." kesya pun langsung menutup telponnya.
Marcel pun mengambil kunci motornya yang berada di atas meja kemudian ia memakai kan hodhie hitam ke badannya "Mending gue ngajak anak Omorfos makan ketoprak." ketika ia ingin melangkahkan kakinya ia di kejutkan oleh pertanyaan ayah nya."Ehh anak pungut mau kemana nihh?" tanya Toni diiringi tawa mengejeknya saat melihat Marcel yang sudah rapi dengan hoodienya.
"Marcel Mau cari orang tua baru"
"Dih, emang ada yang mau pungut beban negara? nggak guna" tanya fitri ikut memanas manasi.
Marcel pun sedikit panas oleh ucapan adiknya Fitri.
Hana terkekeh kemudian menepuk pelan pundak Fitri. "Kamu nggak boleh kaya gitu sama abang sendiri Fit" peringat Hana kepada anak perempuan nya itu.
Seketika senyuman Marcel tertera karena masih ada bundanya yang membelanya dari penistaan ini. Namun senyum yang sedari tadi ia tunjukkan sirna seketika seperti dibawa angin saat mendengar ucapan selanjutnya dari Hana.
"Dia masih bisa berguna kok, mungkin kalau orang tua barunya ngajak ngepet, dia mau keliling jadi babi" lanjut Hana, malah mengejek anak nya jadi kang ngepet bersama orang tua barunya.
Marcel menaruh kedua telapak tangannya didepan dada seperti sedang memohon. "Terimakasih atas nistaannya, saya pamit undur diri" ucapnya tersenyum sangat dipaksakan lalu melangkah mundur kemudian membalikkan badannya menuju pintu rumah.
Saat di dalam sebuah perjalanan ia memutuskan untuk berhenti untuk menghidupkan rokok nya lalu menghisap nya sebentar. Lalu Marcel menyipitkan matanya, ia melihat seseorang yang sangat ia kenali.
"Kesya?" gumamnya saat melihat kesya berdiri sendiri seperti sedang menunggu seseorang.
"Ngapain dia malam malam begini, bukan nya tadi di telepon dia bilang sakit?" Marcel hendak menghampiri kesya, namun ia menghentikan langkahnya saat melihat seorang laki-laki menghampiri Kesya.
"Siapa tuh cowok?" Monolognya bertanya tanya pada diri sendiri. Pasalnya laki laki itu berdiri membelakanginya.
Kemudian ia mengikuti langkah mereka dua sejoli itu "Hotel"? karena penasaran ia langsung mencari nomor kamar yang mereka pesan.
Setelah dia mengetahui kamar yang mereka pesan ia langsung berlari tanpa memikirkan orang-orang yang sudah ia tabrak beberapa kali. Setelah sampai di depan pintu kamar hotel ia langsung menendang pintu nya.
Brakk!!
"M-Marcel" ucap Kesya, terbata bata melihat Marcel yang tiba-tiba menghampiri nya yang sedang berduaan bersama cowo lain sambil melepaskan pelukannya dari Leo.
"OH JADI INI YANG DI NAMAKAN SAKIT? BERDUAAN SAMA COWO LAIN IYA!!?"
"Ma..af" lirih Kesya, sambil meremas baju nya.
"LO BERDUA PENGHIANAT!!!" sambil mendaratkan pukulan nya ke pipi Leo.
"LO LEO! GUE KIRA LO SAHABAT TERABAIK GUE, TAPI APA! PENGHIANATAN YANG GUE DAPAT!! ASAL LO TAU BAHKAN GUE UDAH ANGGGAP LO SEBANGAI SAUDARA KANDUNG GUE SENDIRI!"
"Dan lo! sambil membisikkan kepada gadis nya itu, Lo jangan senang kalo di deketin banyak cowo, inget! barang yang murah sambil menekan kata murah. Akan selalu ramai pembeli." ucapnya sambil meninggalkan dua sejoli itu.
Kemudian Kesya pun berlari mengejar Marcel untuk memberitahu sebenarnya apa yang terjadi, supaya tidak terjadi keasalah pahaman. "Marcel tunggu! Itu semua engga benar"
"Apa nya yang ga bener! gue udah liat dengan mata kepala gue sendiri! udahlah gue malas liat cewe rendahan kaya lo! sekarang lo boleh pergi dari kehidupan gue, Lo bisa bebas sekarang," ucap Marcel sambil menyalakan mesin motor nya dan pergi dengan kecepatan tinggi.
•••
A
duh ternyata masa lalu Marcel rumit yah😌
Kasian banget, ada yang mau gantiin posisi Kesya ga?
Aku aku aku 🌓
Terkadang, ketika kamu kecewa, itu membuatmu lebih kuat.
Terkadang penghianat nyamar dulu jadi sahabat.😌
KAMU SEDANG MEMBACA
we are different {On Going}
RandomIngin mengukir kisah ini dalam diam. Menyebut namamu dalam doa. Meyakinkan hati, bahwa mencintai bukan berarti bisa memiliki. Keinginan harus pupus kala Nanda Aprilia Sehana mendapati satu fakta yang selamanya akan menjadi pembatas besar untuk peras...