✨Jalan✨

133 139 19
                                    

Bangunlah pada pagi hari dengan sayap hati mengepak dan bersyukurlah atas datangnya satu lembar hari yang penuh kasih
~Nanda Aprilia Sehana~

Ketika matahari terbit dari ufuknya, burung-burung terbangun dari tidurnya dan bersiul indah sambil mengepakan sayap-sayap mungilnya, suara kendaraan berlalu lalang yang terdengar di telingaku menimbulkan semangat baru yang tercipta didalam tubuhku.

Nanda pun terbangun dan memandang ke arah luar jendela, terlihat bunga-bunga di taman yang basah karena di selimuti embun pagi hari yang telah meninggalkan bau basah. Pohon-pohon rindang bergoyang lembut dengan tiupan angin sehingga memancarkan suasana yang sangat sejuk dari setiap dahan, ranting, batang dan daun nya seakan-akan sedang berdzikir kepada sang Khaliq.

"Subhanallah" ucap Nanda sambil melihat kearah luar jendela begitu indah nya pemandangan di pagi hari ini sangat damai sekali rasanya.

Nanda yang tengah asik menikmati suasana pagi dari dalam kamarnya itu Tiba-tiba ia harus dikejutkan dengan suara tapak kaki seseorang yang sedang berjalan ke arah pintu kamarnya.

"Assalamualaikum Nanda" sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Nanda

"iya tunggu sebentar"

Nanda pun langsung beranjak dari kasur untuk membuka pintu kamar nya.

"Abang? Tumben banget pagi pagi udah kesini"

"Tadinya abang si mau bangunin kamu. Eh ternyata adek abang udah bangun, abang kirain masih molor ."

"Udah dong Nanda kan anak rajin" ucapnya sambil mengusap rambut nya ke atas dengan menggunakan jarinya yang begitu indah.

"Iya Nanda anak rajin, kaya mama waktu dulu pagi-pagi udah bangun bikin sarapan buat kita, siapin baju sekolah kita. Hm abang jadi rindu sama mama yang selalu ada buat kita."lirih Gio.

Nanda pun mendenguskan napasnya sambil mengingat kenangan nya bersama mamanya, tentunya tidak bisa di lupakan karena menurut seorang anak itu adalah kenangan termanis dalam kehidupan, apalagi kenangan bersama orang yang telah membesarkan kita.

"Udah dulu sedih nya." ucap Gio sambil membuyarkan lamunan Nanda.

Karena hari ini hari libur di sekolah maka Gio hendak mengajak adik nya berjalan-jalan, karena ia merasa bosan di rumah seharian tanpa beraktivitas.

"Nan ayok kita jalan-jalan!"

"Jalan? aaa boleh banget mau jalan kemana?" tanya Nanda antusias.

"Kamu mau nya dimana?" ucapnya sambil mengacak rambut adiknya

"Emm Gimana kalo ketaman aja tapi kita naik sepeda" ujarnya sambil tersenyum menampakkan lesung pipi nya.

"Kalo naik sepeda butuh waktu yang lama Nan, jadi kita  naik motor aja ya? biar cepet."

Raut bahagia Nanda berubah menjadi cemberut mendengar jawaban Gio. Tapi, bukan Nanda namanya kalau menyerah begitu saja. Dia memasang tampang menggemaskan dan bergelayut manja di lengan Gio berniat membuat Gio luluh.

"Nanda Maunya naik sepeda abang," rengek Nanda seperti anak kecil meminta dibelikan mainan.

Gio pun menghela nafas sambil menuruti  permintaan adiknya "Yaudah ayo kita kebawah sarapan dulu!" ajak Gio sambil menarik tangan adiknya.

"Yaudah ayo! uhh engga sabar banget pergi naik sepeda." ucap Nanda sambil bernyanyi

Setelah sampai di bawah terlihat lah mama mereka Aisyah yang sedang mempersiapkan sarapan di atas meja.

"Selamat pagi ma," ucap Gio

"Pagi nak, Kalian mau kemana?"tanya nya lembut sambil tersenyum di balik cadar nya

"Kamu nanyea," ucap Nanda sambil memutar bola mata nya

"Nan ga sopan, ucap Gio memperingati."

"kami mau ke taman ma mumpung hari ini hari libur, soalnya bosan di rumah mulu."

"Coba mama masih hidup pasti tiap Minggu kita liburan bareng papa, tapi sekarang semenjak ada lo! Semua di rumah ini berubah drastis.

"Nan mungkin papa lagi sibuk, makanya ga bisa ajak besok abang bujuk deh papa biar kita liburan

"Yeay! Makasih abang tapi nenek lampir gak usah di ajak!

Aisyah pun tersenyum melihat tingkah laku Nanda meskipun Nanda belum menerima kehadiran nya akan tetapi ia tetap menyayangi Nanda seperti anak kandung nya sendiri. "Nanda, Gio ga mau sarapan dulu?"

"Heh banyak bacot ya lo!sarkas Nanda."

"Astaghfirullah Nan, walaupun gitu dia tetap orang tua kamu" ujar Gio menasehati nya.

"Udah gapapa mungkin Nanda belum terbiasa sama mama" ucapnya sambil tersenyum di balik cadar nya

"Yaudah kami pergi dulu ya ma assalamualaikum" ujar Gio sambil membawa Nanda pergi

"Waalaikumussalam"Lirih Aisyah

•••

Jika hatimu banyak merasakan sakit, maka belajarlah dari rasa sakit itu untuk tidak memberikan rasa sakit pada orang lain(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

we are different {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang