✨Terima ✨

31 16 34
                                    

Kamu adalah bait nama yang singgah dan terukir di relung jiwa.
~Nanda Aprilia Sehana~

Saat ini murid-murid di kelas Marcel dkk sedang merasa sangat tertekan karena sedang berkutat dengan rumus-rumus mtk. Disaat teman-teman yang lainnya sedang serius mendengarkan penjelasan dari guru, maka berbeda dengan Garvin. Ia malah tertidur pulas hingga ilernya menetes di atas meja.

Guru yang sedang mengajar itu tidak sengaja melihat Garvin yang sedang tertidur seketika guru itu menggeram marah.

"Hai itu yang di samping kamu ngapain tidur?" pada gurunya teman sebangku Garvin, siapa lagi kalau bukan Varel.

"Woi Garvin bangun cok!" Varel sambil menggoyang-goyangkan lengan Garvin kuat namun belum ada tanda-tanda Garvin membuka matanya. "Agar-agar bangun anjir!"

"Kenapa belum bangun juga " tanya guru tersebut.

Varel menggaruk pipinya yang tidak gatal "E-mm anu bu, Garvin lagi simulasi meninggal." Jawabnya asal.

"Yang benar saja kamu." guru itu mengambil penggaris kayu yang panjang dan cukup tebal menuju arah Garvin yang masih setia menutup matanya.

Guru tersebut memukul penggaris kayu yang tebal dan tebal tersebut ke meja Daniel membuat sang empu terlonjak kaget.

"Asu" umpatnya dengan nyawa yang belum terkumpul.

"Ngomong apa kamu barusan?!!"

"Ibu apa apansih? ganggu aja tau nggak!"

"Berani kamu sama saya?!!"

"Berani lah masa enggak" jawabnya santai membuat guru akuntansi itu tersulut emosi yang sudah menggebu gebu.

"KERJAKAN SOAL DIDEPAN ITU SEKARANG!" teriak guru tersebut sambil menunjuk papan tulis.

"Sekarang bu?"

"Besok"

"Yaudah kalau gitu saya tidur dulu deh, kan besok ngerjainnya" "GARVIN!" Bentak guru tersebut." jawa soal-soal yang didepan itu cepat!"

"Emm gimana ya jawabnya?" ucapnya "gimana aku bisa jawabnya dengan pertanyaan yang nggak jelas! yang bikin aku emosi" sambungnya menirukan suara yang di Tiktok

Sudah cukup! Kesabaran guru tersebut sudah habis. "KAMU KELUAR DAN KELILING LAPANGAN SAMPAI JAM ISTIRAHAT!"

Mata Garvin melotot. "Yang bener aja dong bu! Masa sampai jam istirahat sih. Kenapa ngga sampai akhirat aja?"

"Terserah kamu deh Garvin, ibu udah cape. Lama lama ibu bisa depresot kalau ngomong sama kamu."

"Yaudah ibuk istirahat aja gausah ngajar. Biar ibu engga ketemu murid kaya saya"

"Heh kamu! Makan apa ntar anak-anak saya."

"Tenang Bu, Ibu ambil uang pakai daun ubi aja." cengir Garvin, lalu berlari secepat kilat untuk keluar dari kelas.

"MARCELL!" teriak guru akuntansi itu hingga terdengar sampai kelas sebelah lainnya.

Garvin berjalan tidak tentu arah di lorong sekolah ia sudah seperti orang ling lung. " Lah dari tadi gue kenapa muter-muter gini." tanyanya heran kepada dirinya sendiri.

we are different {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang