Jarak hanyalah sebuah ujian untuk melihat seberapa jauh cinta bisa berkelana.
~Author~Saat ini suasana kelas XI IPS -3 sedang ricuh. Dikarenakan guru yang mengajar sedang rapat di kantor. Ada yang menggibah, main Tiktok, baca buku, menyanyi, mabar, tidur dan masih banyak lagi yang dilakukan oleh siswa maupun siswi yang berada di kelas itu.
Seperti saat ini Garvin beserta Varel sedang heboh bernyanyi yang sedang viral di Tiktok. kemudian Garvin naik ke atas meja dan akan memulai aksinya.
"PERHATIAN-PERHATIAN" teriaknya dan di tonton para murid yang berada di kelas itu.
"Gue perhatiin kelas ini kayanya lagi ada yang ambyar kekeh Garvin.
"Pasti lo pada ada yang habis diputusin atau engga di ghosting kan?" teriak Varel sambil mendekatkan gangang sapu ke arah mulutnya sebagai pengganti microfon.
"iya woii gue habis di ghosting sama pacar virtual gue" ucap salah satu siswi dengan wajah yang memelas.
"Lagian pacaran kok sama virtual, mana bapernya sama tulisan lagi HAHAHAH" ucap Varel menimpali "baperan sih, canda baperan" sambungnya.
"Kan gue udah ucap siswi itu nyaman sama yang virtual,"
"he'em ntah kenapa gue lebih nyaman sama yang virtual dari pada yang real life" timpal siswi lain
"ho'oh karena yang virtual lebih asik, dan sefrekuensi"
"Salah lo sendiri sih ngapain terlalu berharap sama yang virtual ingat! Cowo itu butuh sesorang yang nyata yang bisa di genggam bukan cuma sebuah ketikan!" ucap Varel
"Nyatanya yang virtual akan kalah sama yang real life" sambung siswi lain
"Dia cuma virtual tapi gue gamon anj"
"Kenalan, chattingan, dibaperin, terus ngilang"
"padahal cuma virtual kok sakit banget yah"
"Menurut gue ada yang lebih sakit dari pada mencintai yang virtual!" ucap salah satu siswi yang baru masuk ke kelas
"apa tuh?"
"gue jatuh cinta pada tokoh utama disebuah cerita, tapi gue lupa kalau gue hanyalah seorang pembaca. Gue nyata sedangkan dia hanya fiksi"
"Gue punya raga sedangkan dia hanya sebuah tulisan dan.." siswi itu menggantungkan ucapannya
"gue hidup dalam skenario Tuhan, sedangkan dia hidup karena tulisan tangan si penulis (author)" sambungnya sambil tersenyum kecut.
"udah la dari pada lo mikirin cowo lo yang ga jelas itu lebih baik lo pacaran sama gue aja gimana?" Ucap Varel sambil menaik turunkan alisnya.
"ogah ah lo udah jelek, banyak gaya, banyak cewenya pula, dasar playboy cap dugong!" ucap siswi tersebut yang mengundang tawa menggelegar satu kelas.
"HAHAHAHA" Tawa satu kelas
Plakk
Varel menggeplak kepala Garvin" diam lo anjing gausah ketawa, demen banget kayanya liat gue dinistain" ucapnya dengan wajah yang di sedih sedihkan.
"Lah kan emang itu cita cita gue nistain lo tiap hari wle" ucap Garvin sambil menjulurkan lidahnya kepada Varel.
"Dasar biadap"
" Han lo ga ada niatan bela dedek gemes ini kah?" ucap Garvin kepada Zehan. Sedangkan Zehan hanya menatap datar tanpa minat lalu kembali sibuk dengan ponselnya.
"Anjir gini amat nasib kaya triplek" cibirnya punya teman muka datar.
Zehan yang mendengar cibiran Garvin langsung menatap tajam Garvin. sedangkan Garvin auto merinding karena tatapan tajam dari kulkas berjalan itu.
"Hehe sorry" ucapnya sambil mengangkat jari telunjuk dan dengah nya membentuk tanda V.
"Btw si bos jelek kita dimana woi," tanya Varel
"Lagi PDKT sama anak IPA itu si Nando," tambah Garvin
"Nanda kali, bukan Nando."
•••
Jarak bukan untuk para penakut, itu untuk yang berani. Ini untuk mereka yang bersedia menghabiskan banyak waktu sendirian dengan imbalan sedikit waktu dengan yang mereka cintai. Itu untuk mereka yang mengetahui hal yang baik ketika mereka melihatnya, bahkan jika mereka tidak melihatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
we are different {On Going}
RandomIngin mengukir kisah ini dalam diam. Menyebut namamu dalam doa. Meyakinkan hati, bahwa mencintai bukan berarti bisa memiliki. Keinginan harus pupus kala Nanda Aprilia Sehana mendapati satu fakta yang selamanya akan menjadi pembatas besar untuk peras...