✨ Definisi cinta?✨

68 61 7
                                    

Memikirkan bawah aku akan bersamamu besok memberikan aku kekuatan untuk melalui hari ini.
~Nanda Aprilia Sehana~

Nanda melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah yang terlihat sangat sepi.Karna memang jarang sekali kesini yang datang.

Alasan dirinya ketoilet tadi sebenarnya hanya alibi semata nya kepada Lara dkk. Ia hanya perlu menenangkan sedikit pikirannya karena hari ini mood nya kurang baik.

Nanda mendudukkan dirinya disalah satu kursi panjang taman. Ia mengeluarkan benda pintar serta earphonenya, lalu mendengarkan musik yang ia putar dan menyandarkan bahunya ke belakang sambil memejamkan mata. Sesekali ia ikut bersenandung mengikuti lagu yang sedang diputar.

Ini lah kebiasaan gadis itu. Jika ia sedang banyak pikiran begini maka ia akan lebih memilih menyendiri terlebih dahulu sambil mendengarkan lagu-lagu yang menurutnya dapat mewakili bagaimana perasaannya. Baginya itu sedikit membuatnya lebih tenang.

Sudah 5 buah lagu yang ia dengarkan dari tadi. Itu artinya sudah hampir 30 menit ia berada disini. Mata yang dari tadi ia pejamkan itu mulai kembali ia buka secara perlahan.

Deg

Pandangan yang pertama kali ia lihat adalah sepasang manik mata hitam legam yang sedang menatap teduh kearah. Tatapan seolah memancarkan kedamaian dan ketenangan.

"Ngapain?" Tanya Nanda akhirnya karena sudah cukup lama saling bertatapan.

"Menurut lo?" Seorang yang berdiri dihadapannya kini beranjak duduk tepat disamping gadis itu.

Nanda hanya memutar bola matanya malas "kalo gue tau gue gak bakalan nanya Marcel Veraya Xaerrio!" Jawab Nanda sambil tersenyum paksa.

Ya orang seseorang itu adalah singanya Omorfos, laki laki itu tadi memang mengikuti saat Nanda meninggalkan kantin.

"Oh!" Balas Marcel cuek.

Nanda mendengus kesal apa apan cowok ini, masak hanya dibalas oh doang. "Dasar singa!" Gumam Nanda pelan namun masih bisa didengar oleh Marcel.

Marcel sebenarnya memang sengaja membuat asa kesal, karna menurutnya wajah gadis itu sangat menggemaskan. Jadi pengen nyium.

Eh?

"Gue masih denger ya!" ujar Nanda yang hanya dilirik sinis oleh Nanda.

Lalu cowok itu menyerahkan satu kotak nasi goreng yang tadi sempat Hana kasih untuk bekal siamgnya.

"Apaan nih?" Tanya Nanda bingung. Nasi goreng!"

"Anak paud juga tau kali kalo ini nasi goreng!"

"Itu tau. Trus ngapain nanya?"

"Maksudnya ngapain dikasih ke gue loh Marcel Veraya Xaerrio !" Geram Nanda.

"Makan!" Titah Marcel.

"Gue gak laper!"

"Gue tau lo belum makan!, jadi cepetan makan! Nanti sakit"

"Siapa bilang? Gue udah makan ya!" Jawab Nanda  tak terima. Padahal dia memang belum makan dan juga lapar saat ini. Tapi sayang gengsinya terlalu tinggi.

"Makan atau lo yang gue makan!"

"Dih lo kira gue makanan apa!"

Cowok itu lantas tersenyum miring "menurut gue iya!"

"Gila!"

"Buruan makan!" ujar cowok itu lagi yang tampak mulai jengah. Gadis ini memang sangat keras kepala.

"Gak laper!" Yaudah berarti lo pilih lo yang gue makan ya!" Balas Marcel lalu mendekat kerah gadis yang disamping nya.

"E-eh ngapain lo, jauh jauh sana!" ucap Nanda sedikit menahan gugup.

Marcel menyeringai "mau makan lo lah!"

Nanda membulatkan matanya "l-lo kannibal?" tanya cewek itu bergedik ngeri.

"Iya, dan lo bakal gue makan sekarang!" Balas cowok itu sambil tersenyum miring.

Nanda meneguk silivanya kasar saat Marcel kian mendekatkan mukanya ke hadapan gadis itu. Bahkan helaan nafas Marcel kini sudah menerpa wajah cantiknya.

Dan yang lebih parahnya lagi saat ini entah kenapa ia merasa takaran detak jantung serasa dua kali lebih cepat dari biasanya. Dan juga berdebar aneh?

Apakah ini cinta?

"Good girl!" ucap Marcel tersenyum kemenangan lalu mengacak acak pucuk kepala Nanda gemes.

"Jauhan!" Titah Nanda saat Marcel masih tak bergeming dari posisi tadi.

Marcelpum menurut, karna posisi seperti sebenarnya juga sangat membuat jantungnya tak karuan tapi ia untung ia sangat pandai menyembunyikannya.

•••

Cinta itu sabar; Cinta itu baik. Itu tidak iri; itu tidak membual, itu tidak meningkat. Itu tidak kasar; tidak egois, tidak mudah marah atau pemarah, tidak memikirkan luka. Kasih tidak bergembira karena kesalahan tetapi bergembira karena kebenaran(⁠✿⁠ ⁠♡⁠‿⁠♡⁠)

we are different {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang