"Jangan membuat keputusan ketika sedang marah, dan jangan membuat janji ketika senang"
~Author~Brakk!!
Suara meja terdengar oleh pukulan seorang Zehan yang tengah meluapkan emosinya.
"SAMPAI KAPAN PUN GUE GA TERIMA DENGAN KEPUTUSAN BEJAT LO ITU MARC!!" bentak Zehan Kepada Marcel.
"Busett baru kali ini gue denger Zehan belain cewe." ujar Varel heran, dengan tingkah Zehan tidak biasa nya Zehan seperti itu fikirnya.
"Iya cuyy gue engga percaya ini Zehan." tambah Garvin sambil menepuk-nepuk pipi Zehan.
"Sakit bego."
"Gue lebih percaya Zehan gay dari pada ia berkata belain cewe." ujar Garvin.
"Setidak nya gue masih punya otak buat mikir, kalo yang di lakuin Marcel salah." sarkas Zehan tidak terima keputusan dari Marcel.
Ya, Marcel sudah menceritakan semua kejadian yang tadi malam kenapa ia bisa kalah dari Leo saat melakukan balap liar, dan ia juga menceritakan tentang taruhan yang di berikan oleh Leo tadi malam. Tentunya itu akan membuat Zehan marah kepada Marcel, dan teman-teman Marcel yang lain nya, juga engga habis pikir oleh keputusan Marcel. Dengan gampang Marcel malah menerima taruhan dari Leo musuh bebuyutan Marcel sendiri.
"Itu sama aja lo nyakitin hati Nanda, entar kalo dia tahu kaya gimana nasib lo?" tanya Zehan, yang tak habis pikir dengan keputusan yang di buat Marcel.
"Gue bingung, akhir-akhir ini aja gue perang dingin sama Nanda." lirih Marcel.
Jujur saat ini dalam hidup Marcel ada yang kurang, yang biasanya Nanda selalu manggil nama nya dengan sebutan Cel. Namun akhir-akhir ini Nanda tidak pernah lagi memanggil nya. Jangan kan memanggil, menatap pun Nanda sudah tidak pernah dengan Marcel.
"Itu karena beda keyakinan bukan? tanya Varel dan di angguki oleh Marcel dengan wajah yang amat lesu.
"Nanda yang baru tau fakta lo beda keyakinan Sama dia aja eh, si Nanda langsung ngejauh. Apa lagi kalau lo pacarin dia, yang hanya sekedar taruhan dari si Leo itu." ujar Zehan, sambil berharap Marcel akan membatalkan keputusan yang ia buat.
"Ntar hati Nya terpotek-potek deh, " tambah Garvin sambil membentuk love terputus-putus dari tangannya sendiri.
"Gue beneran sayang sama dia." ucap Marcel tulus sudah terlihat jelas tidak ada kebohongan dari matanya.
"Sayang? Kalo sayang lo ga bakalan terima tuh taruhan dari si Leo." ujar Zehan, karena ia tidak akan pernah lupa akan janjinya sewaktu ia berada di pemakaman mama Nanda.
"Sampai kapan pun gue engga bakalan setuju!"
ucap Zehan dingin."Untuk kali ini gue bakalan ngedukung lo Han, karena Marc dan Nanda tidak akan pernah bersatu." ucap Varel.
"Kenapa Marcel sama Nanda engga bisa bersatu bre? Kan udah di bantu dua tuhan?." tanya Garvin kepada ketiga temannya.
"Iya, bantu misahin maksud nya." tambah Varel.
"Lo jangan gitu dong Var, kan si Marcel jadi overdosis." ujar Garvin sambil meminum es jeruk yang sedari tadi ia pesan kepada ibu kantin.
"Overthingking woii." ujar Varel sambil beranjak dari kursi yang ia duduki.
"Lah mau kemana lagi tuh anak?" tanya Marcel sambil menatap nya dengan bingung.
Kemudian Varel berjalan mendekati tiga orang cewe yang tidak terlalu jauh dari tempat duduk nya, ia berniat untuk mengombali salah satu dari mereka.
"Lah itu si Varel ngapain ketempat duduk Nanda dkk ?" tanya Garvin sambil mengernyitkan dahinya tempak seperti orang yang sedang kebingungan.
"Jangan-jangan dia mau pacarin Nanda lagi Marc." ujar Zehan berniat untuk memanas-manasi Marcel.
"Engga ada yang boleh dekatin Nanda selain gue," ujarnya dengan dingin, seolah-olah Nanda adalah seorang kekasih bagi nya, padahal mereka sekarang seperti orang asing yang tidak mengenal satu sama lain setelah Nanda mengetahui adanya perbedaan diantara mereka.
"Ekhem cewe godain abang dong." ujar Varel kepada Keyla, dia berniat untuk menggoda Keyla, biar dia bisa menambah pacar baru untuk hari ini. karena, ia sudah merasa bosan dengan para kekasih nya. Dia berharap Keyla akan luluh dengan gombalan yang ia berikan seperti cewe pada umumnya yang pernah ia gombalin, akan tetapi ia salah menduga dengan secara blak-blakan Keyla langsung mengusirnya.
"Apaan sih ganjen banget lo, jadi cowo! Udah sana pergi lo, ganggu kami makan aja!" begitulah perkataan Keyla kepada Varel, ia pikir Keyla akan luluh dengan buaya seperti Varel yang bermodalkan tampang dan kata-kata manis yang keluar dari mulutnya.
"Busett baru kali ini gue denger Varel di tolak sama cewe." teriak Garvin dari sebrang sana.
Karena Varel mendapatkan respon yang agak pedas dari Keyla, ia pun berjalan satu langkah lagi untuk mendekati Lara.
"Liat bos! dia lanjut ngedeketin Lara, entar kalo Lara nolak, otomatis beralih ke Nanda pastinya." ujar Zehan sambil melirik terus ke arah Nanda.
"Otw bakar rumah nya pak Marc, kalo dia deketin Nanda." tambah Garvin dan langsung di balas dengan anggukan oleh Marcel Veraya.
"Hai kenalin nama gue Varel Rovalno cowo terganteng di SMA ini, btw lo mau gak jadi pacar gue!" Setelah mengatakan itu dengan Pedenya dan dia yakin bahwa saat ini cewe yang berada di depan dia akan menerima dia jadi pacarnya. Sedangkan yang di tanya ia tetap stay selalu menundukkan pandangannya.
"Hello lo dengerin gue gak, malah nunduk lagi liatin tanah."
Kemudian Lara mengangkat kepala nya sambil berkata:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سبيلاً
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32)."Masyaallah emang calon istri gue idaman banget jadi cepat-cepat tamat sekolah terus nikahin deh," batin Gio yang juga tidak terjauh dari tempat duduk mereka.
"Kerenn,, si Varel langsung kepanasan engga tuh kena ceramah sama si Lara." ujar Garvin yang masih memperhatikan Varel.
Karena merasa di abaikan dengan dua orang cewe yang berada di kantin ia pun memutuskan untuk kembali duduk bersama teman-temannya. Ia tidak mau mengombali Nanda juga, karena ia tahu kalo Marcel menaruh hati pada Nanda. Bisa bahaya bukan kalo singanya Omorfos ketika bangun.
"Ciakh di abaikan." ujar Marcel menahan tawanya.
"Jadi lo mau perjuangkan siapa dulu tuh? Lara atau Kayla?" tanya Zehan.
"Caelah bro tadi aja gue malu bat Cok, insecure berat gue mah. kalo gue sama Lara entar apa-apa kena ceramahin lagi."
"Bagus lah bro, Lo ga perlu lagi dengerin ceramah pak haji." tambah Garvin.
•••
Hai readers mohon maaf lama update nya karena author kebanyak merevisi ceritanya dari awal 🙏🙏✊
Jangan lupa tinggalkan jejak 🐾
See you di part selanjutnya 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
we are different {On Going}
RandomIngin mengukir kisah ini dalam diam. Menyebut namamu dalam doa. Meyakinkan hati, bahwa mencintai bukan berarti bisa memiliki. Keinginan harus pupus kala Nanda Aprilia Sehana mendapati satu fakta yang selamanya akan menjadi pembatas besar untuk peras...