"Cerita ini terlalu singkat untuk kita memilih antara memperjuangkan atau melupakan."
~Marcel Veraya Xaerrio~"WOI VAREL SINI LO!"
kantin yang semulanya ricuh mendadak jadi hening karena teriakan seseorang diambang pintu kantin.
Varel memutar bola matanya malas. Disana terlihat Garvin yang sedang bercak pinggang sambil berjalan kearah meja mereka.
"Lo kenapa sih teriak teriak?" tanya Zehan.
"DIAM! GUE NGGAK ADA URUSAN SAMA LO" teriak Garvin menatap horor Zehan.
Varel mengelus dada ratanya berusaha saba "Apa?" tanya Varel datar.
"Tolong Var kalo elo lagi online di WhatsApp dan gue ngechat itu dibalas ya!" ucap Garvin galak. "Setidaknya balas apa kek dari pada nggak elo read sama sekali."
"Bukan cuma elo yang mau ditunggu didunia ini. Lo tau kan emosi orang nggak stabil? Berbeda beda emosi orang. Jangan sampe gue emosi gue datangi rumah lo, gue cucuk kepala elo ya!" Cerocosnya panjang lebar.
"Lo belum dengar kan kawan yang nggak balas chatnya mati dibunuh? Mau ada beritanya?! Biar gue buat!"
Zehan yang kesal dengan ucapan tak bermutu temannya itu sontak mengambil gorengan dan langsung melemparnya dengan sekuat tenaga pada wajah sahabatnya itu.
Bughh
"Anjing" Garvin mengumpat sembari mengusap usap hidungnya.
"Ada gerangan apa sih kawan? Coba sini cerita" sahut Zehan.
"Liat tuh gara gara ulah temen lo gue jadi dihukum" sinis Garvin.
"Lo ngomong yang jelas bangsat!" Kesal Varel
"Lo berdua lihat kan tadi gue dihukum" tanya Garvin dan diangguki oleh Zehan .
"Itu karna dia nggak bales chat gue semalem!" Tunjuk Garvin pada Varel.
"Coba aja semalam dia bales chat gue waktu gue nanya ada pr apa nggak, pasti gue nggak akan berakhir dihukum lari keliling lapangan sampe bengek" rasanya ingin sekali Garvin mencakari wajah sahabatnya itu namun ia tak mempunyai nyali untuk itu.
Sedangkan yang diomongi hanya diam saja mendengarkan sambil sesekali menggaruk ketek.
"Ih jorok lo banget lo!" ejek Garvin.
"Apan dah? Orang wangi gini" jawab Varel.
"Sejak kapan lo begitu Var?" tanya Zehan cengo.
"Udah deh, lo semua diam aja! Jangan sampe otak lo gue pindahin ke pantat" ketus Varel kemudian mengambil ponselnya lalu membalas chatan dari kekasih-kekasih nya yang sudah berjibun.
"Tumben hari ini elo kalem amat Marc?" tanya Garvin."Elo belum tau ya? Kalo si Marcel mengsad karena ternyata dia sama Nanda ternyata berbeda." ujar Varel.
"Lah kan emang Nanda sama Marcel berbeda. Nanda cewe, Marcel cowo. Kalo sama gender patut di curigakan! gimana sih elo."
"Itu gue juga dah tau kali, tapi ini berbeda mereka di bentengi oleh perbedaan agama."
"WHAT? SERIUSAN LO? Gue pikir elo sama Nanda seiman Marc, soalnya kan Nanda ga berhijab, kaya teman-teman nya. Masalah percintaan elo sulit banget ya Marc? Dulu elo di tinggal sama si Kesang sekarang belum sempat jadian eh malah nerima fakta yang menyedihkan." ujar Garvin panjang lebar.
"Terus elo tetap memperjuangkan atau melupakan?" tanya Zehan.
"Gue engga tau Han, ketika gue mulai menerima kehadiran orang baru tapi kenapa gue harus ketemu seseorang yang di halangi oleh perbedaan." lirih Marcel.
"Ekhem gue mau nyanyi dulu." ujar Garvin.
🎶Peri Cintaku / Lirik🎶
Di dalam hati ini, hanya satu nama Yang ada di tulus hati kuingini Kesetiaan yang indah takkan tertandingi Hanyalah dirimu satu, peri cintaku
Benteng begitu tinggi Sulit untuk kugapai, hm-mm
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua, apa mungkin Iman kita yang berbeda?
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama Haruskah aku lantas pergi Meski cinta takkan bisa pergi?
Hm-mm, ho-oh
Benteng begitu tinggi Sulit untuk kugapai, hu-uh
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua, apa mungkin Iman kita yang berbeda?
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama Haruskah aku lantas pergi Meski cinta takkan bisa pergi?
Bukankah cinta anug'rah? Berikan aku kesempatan
'Tuk menjaganya sepenuh jiwa, ho-hoTuk menjaganya sepenuh jiwa, ho-ho
uh-uh
(Iman kita yang berbeda?)
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama Haruskah aku lantas pergi Meski cinta takkan bisa pergi?
hu-uh
(Kamu untuk aku) oh-oh, yeah
(Namun semua, apa mungkin) no-oh-oh-ho (Iman kita yang berbeda?) oh-oh
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku (haruskah aku) lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi?
"WE ARE DIFFERENT," batin Marcel.
•••
Ayo Marc gue dukung lo sama Nanda✊
KAMU SEDANG MEMBACA
we are different {On Going}
RandomIngin mengukir kisah ini dalam diam. Menyebut namamu dalam doa. Meyakinkan hati, bahwa mencintai bukan berarti bisa memiliki. Keinginan harus pupus kala Nanda Aprilia Sehana mendapati satu fakta yang selamanya akan menjadi pembatas besar untuk peras...