"Melupakan adalah keterpaksaan yang
harus dilakukan demi kebaikan."
~Marcell Veraya Xaerrio~"Marcel" teriak Nanda memanggil Marcel, karena ia penasaran kenapa cowo itu bisa di jemur di depan tiang bendera.
Panggilan dengan suara nyaring itu terdengar sangat familiar di sepasang telinga cowok yang masih berdiri di tengah lapangan. Matanya yang semula menatap fokus pada bendera sedikit teralihkan untuk mencari sosok yang tadi memanggil namanya.
Matanya menangkap mata Nanda, Nanda ia tersenyum lebar kala mengetahui bahwa Marcel sedang menatap ke arah nya.
"Siapa tuh Cel?" tanya Garvin penasaran yang masih setia menghormati bendera.
"Widih cakep banget tuh Cel harus gue jadiin cewe gue ke 18 nih," ujar Varel sambil merapikan rambutnya, menurut nya ini kerja yang paling ampuh dalam menaklukkan hati seorang cewe.
"Ck Dasar buaya darat bangke," timpal Garvin, karena tak habis pikir mau seberapa banyak lagi kekasih Zehan, sedangkan dia saja tidak pernah memiliki kekasih.
"Suka-suka gue dong wlee," ujarnya dengan menjulurkan lidahnya sambil mengangkat tangan nya ke atas keoala.
"Berisik banget elo pada" ujar Marcel yang sedari tadi malas dengar ocehan mereka berdua.
Cewek itu berjalan ke arah mereka bertiga lalu berdiri di samping Marcel, kemudian Marcel menatap cewek di samping nya dengan tatapan dingin.
"Ngapain lo di sini?" tanya Marcel sambil menaikkan sebelah alis nya, bisa-bisanya cewe ini malah mendekat di saat situasi ia menghadapi hukuman dari pak botak.
"Em lo sendiri ngapain disini?" Cewek itu bukannya menjawab ia malah bertanya balik kepada Marcel.
"Lo pasti telat lagi ya Cel?" tebak Nanda, dan ternyata tebakan nya salah.
"Enggak, Sok tau banget lo." ucap Marcel apa adanya lalu beralih menatap kembali bendera.
"Ohw sory gue kira lo telat lagi, kaya kemarin makanya Cecel ada di sini ," kekeh Nanda.
"Udah elo jangan sok ngeramal hidup orang." ketus Marcel kepada Nanda.
"Marcel lo jangan galak-galak lah sama cewe!" ujar Varel sambil mendekatkan dirinya ke Nanda, ia berniat mau berkenalan dengan cewe itu.
"Hai cantik, Kenalin gue Varel Rovalno. Cowo terganteng di High Internasional School. Lo juga boleh kok manggil gue sayang ,ayang, beb, dll." ucapnya sambil mengeluarkan jurus buaya nya.
Kemudian dari arah belakang Garvin langsung menjauhkan Varel dari Nanda dan ia langsung menjabat tangan Nanda "Hai Kenalin Gue Garvin, Lo bisa panggil Gue apa aja asal jangan di panggil yang maha kuasa," kekeh Garvin.
"Hai juga Salam kenal Var,Gar. kenalin gue, Nanda Aprilia Sehana biasa di panggil Nanda," ucapnya sambil tersenyum ke arah mereka berdua.
Karena Marcel merasa di abaikan, Marcel pun berdehem dengan keras "Ekhem udah perkenalan nya?" ucapnya sambil berkacak pinggang.
"Kenapa Marc? jangan- jangan elo Cemburu lagi Marc?" ujar Varel dan Gio bersamaan, sudah terlihat jelas dari raut wajah bos mereka yang sedang nahan cemburu.
"Dih engga, siapa juga yang cemburu," ucap nya sambil melangkah kan kaki nya yang hendak memasuki kelas, namun di tahan langsung oleh Nanda.
"Eh Cecel tunggu gue bawa ini buat lo," Sambil menyodorkan lemineral yang tadi pagi ia beli di kantin sebelum bel High Internasional School berbunyi.
"Thanks." Sambil menerima lemineral dari Nanda.
"Yaudah gue duluan ya." ujar Nanda, sambil meninggalkan Marcel dkk di lapangan.
"Hm.'
Garvin pun tertawa, dengan panggilan Nanda yang memanggil Marcel tadi "Hahaha Cecel soswet banget si, nama baru lo Cel?"
"Nama panggilan sayang dari Nanda kali, buat Marcel" sambung Varel.
"Akhirnya bos kita akan membuka hatinya yang telah lama terkunci" ucap Garvin, karena ia tidak mau melihat bos nya yang terus-menerus memikirkan masa lalu.
"Ayolah! Cel, lo pasti bisa buka hati lo, buat Nanda." tambah Garvin.
"Apa gue bisa melupakan kesya, cinta pertama setelah ibu gue?" batin Marcel sambil menutup matanya.
"Woi kalian bertiga kata pak kepala botak, eh pak Ucup. Silahkan Istirahat dan jangan pernah di ulangi lagi " ucap Zehan yang baru saja keluar dari kelas setelah selesai mata pelajaran pertama.
"Dari tadi kek lo datang Zehan Dafa Samudera. udah hampir gosong nih badan gue." ujar Garvin, sambil mengibas-ngibaskan tangannya karena merasa kepanasan akibat teriknya matahari di pagi hari.
"Bukan nya bagus? Lo dapet vitamin D tuh dari sinar nya matahari, dan bisa untuk kesehatan tulang."
"Tapi engga gini juga lah Han, kan cape aku tuh."
"Kaya cewe, baru gitu dah ngeluh dasar lemah." ejek Varel sambil menjulurkan lidah nya kepada Garvin.
•••
Hai readers makasih udah setia membaca cerita aku dan makasih juga buat vote and komen cerita aku
Candaku"mungkin pernah menyakiti hatimu...
"Tawaku"mungkin pernah mengusik damaimu...
"Perkataanku"mungkin pernah melukai perasaanmu...Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, ijinkan aku
menyampaikan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H"Mohon maaf lahir bathin atas segala kekhilafan dan kesalahan yang pernah aku buat
See you di part selanjutnya 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
we are different {On Going}
RandomIngin mengukir kisah ini dalam diam. Menyebut namamu dalam doa. Meyakinkan hati, bahwa mencintai bukan berarti bisa memiliki. Keinginan harus pupus kala Nanda Aprilia Sehana mendapati satu fakta yang selamanya akan menjadi pembatas besar untuk peras...