Keesokan pagi nya Kesya berjalan di koridor untuk menuju kelas Marcel, ia ingin meminta maaf pada kekasih nya itu. Kekasih? Apa iya dengan kejadian kemarin Marcel mau mengganggap nya sebagai kekasih?
Sedangkan di sisi lain Marcel sedang bersama teman-teman nya berada di kantin untuk mengisi perut kosong mereka.
"Hai selamat Pagi," sapa Kesya pada cewe yang memakai kaca mata di kelas Marcel" Eh lo tadi ada liat Marcel gak"?
"Pagi, Ohw iya tadi gue liat Marcel ada di kantin belakang si sama teman teman nya juga." Ujar cewe berkaca mata sambil tersenyum.
"Oke thanks ya, gue duluan." sambil meninggalkan cewe berkaca mata kawan sekelas Marcel.
Setibanya di kantin netra matanya menangkap kekasih nya itu yang sedang tertawa terbahak bahak dengan teman teman nya sambil memakan makanan yang ada di kantin. Kesya pun langsung berjalan ke arah meja tempat biasanya Marcel dkk untuk mengisi perut mereka, Kemudian ia pun memanggil nama Marcel.
"Marcel!"
Karena merasa nama nya di panggil lalu, ia pun menoleh menatap gadis itu dengan tatapan kebencian. Kemudian ia hendak beranjak pergi dari tempat duduk nya.
"Marcel gue minta maaf"Lirihnya.
"Gak ada yang perlu di maafin" ujar Marcel dengan tatapan datar.
"Gue kaya gitu karena... " ucapan nya pun terpotong.
"Apa! Lo kaya gitu karena udah dari dulu jadi jalang nya si Leo kan" sarkas Marcel.
"Gak Marcel, gue gak semurah yang lo pikirkan, gue engga mungkin ngelakuin itu, gue sayang sama lo Marc." Lirih Kesya.
"Alah bulshit, mau sepanjang apa pun Lo ngejelasin nya gue engga bakal percaya lagi sama Lo! Pergi lo! jijik gue liat muka lo lama-lama."
"Apa engga ada kesempatan buat gue lagi Marc?" Lirih Kesya.
"KITA PUTUS! JAUH JAUH LO DARI HIDUP GUE, GUE MALAS MEMILIKI GADIS YANG MURAHAN".
"Hmh Oke gue akan pergi dari kehidupan lo, tapi sebelum gue pergi gue mau ngasih ini ke lo, semoga lo gak nolak pemberian gue untuk terkahir kalinya" ucapnya sambil menyodorkan sebuah kotak berwarna biru.
Marcel pun dengan malas mengambil kotak pemberian dari Kesya, karena ia malas berbicara panjang lebar dengan gadis itu.
"Gue mau ikut sama orang tua gue ke Inggris gue mau lanjutin sekolah di sana aja bareng orang tua gue, makasih buat semua nya Marc, Makasih buat 2 tahun nya, makasih karena lo selalu ada buat gue, maaf udah buat lo kecewa dan sakit hati ini semua salah gue." Lirih Kesya sambil meninggalkan Marcel.
Deg!
"Lo beneran pergi kes dari kehidupan gue? tadi nya gue berharap bahwa hubungan kita bisa membaik seperti semula tapi apa! Apa gue yang terlalu berlebihan, berharap bisa sehidup semati barang lo?" batin Marcel.
Setibanya di rumah Marcel dengan engga enak hati langsung membuka kotak yang di berikan oleh Kesya pagi tadi, jujur ia sangat berat melepaskan gadis yang selama ini ia cintai.
Kemudian ia mendapatkan note kecil dengan bacaan "Dipakai terus ya Marc ,maaf belum bisa menjadi cewe yang baik buat lo. Semoga dengan kehendak Tuhan kita bakalan sama-sama lagi." Marcel pun langsung memakainya dengan suasana sangat kacau di campur sedih."
"Apa gue bisa bertemu Lo lagi? Apa lo akan kembali? Apa gue bisa ngejalanin hari-hari gue tanpa lo? Gue harap Semoga lo kembali ke gue lagi Kes, gue akan terus jaga kalung ini" Ucapnya nya dengan penuh harap.
Flashback off
•••
Akankah Marcel selalu nunggu Kesya? Atau berpaling dari Kesya?
Hatiku tidak dapat beristirahat saat kamu pergi. Semuanya telah kehilangan warnanya karena kamu tidak ada di sini. Aku merindukanmu. Singkatnya, aku hanya merasa aku bukan apa-apa tanpamu.(。•́︿•̀。)
KAMU SEDANG MEMBACA
we are different {On Going}
RandomIngin mengukir kisah ini dalam diam. Menyebut namamu dalam doa. Meyakinkan hati, bahwa mencintai bukan berarti bisa memiliki. Keinginan harus pupus kala Nanda Aprilia Sehana mendapati satu fakta yang selamanya akan menjadi pembatas besar untuk peras...