Disudut rasa bersalah ia sesali, kini dirinya betul-betul menunggu seseorang kembali. Ada seseorang yang sudah bukan miliknya lagi, tapi jadi penghuni baru dihatinya. Ada seseorang yang sudah bukan takdirnya lagi, tapi baru-baru ini melekat di pikirannya.
Tidak tau sedang mencintai seseorang dengan konsep seperti apa. Tapi satu hal yang ia rasa untuk saat ini, jika hatinya sudah mulai tertuju pada seseorang yang sudah lama sekali ia acuhkan.
"semesta, tolonglah. jika kau tak segera membuatnya kembali padaku, berhenti membiarkan segala tentangnya menjadi begitu menyenangkan untukku",sesal di akhir memang alur paling sempurna, tapi tidak pernah dipikir jika seseorang yang tidak pernah sama sekali ia lirik, kini menguasai pikiran dan hatinya setelah pergi.
"Aku tau kesalahan ku begitu fatal padanya, tapi jangan tegur aku lewat kehilangan lagi"
Dama telah aksa dari sang pemilik, genggaman terpaksa dilepas karena tak lagi searah. Namun siapa sangka kini kampa terasa di kalbu, kala jalan yang di tempuh sendiri malah menemui jalan buntu.
Tak ada korelasi kasih sayang antar dua insan selama ini, semua hanya dipendam untuk akhirnya hanya dinding tinggi yang menghancurkan. Kini rasa saja sendiri, bagaimana rasanya merindukan seseorang yang bersikap acuh pada kita.
Dialog dini hari terasa menyenangkan dengan seutas penyesalan yang terlintas. Argumentasi dimensi tak kunjung usai, sisi kanan dan kiri tak pernah bisa diajak kompromi. Mungkin semua percuma disesali, tak ada yang tau tentang apa yang terjadi di esok hari, biarkan Tuhan mengaturnya sendiri.
.
.
.
.
."Pagi ayah"
"Pagi Mew. Kau tidur di mess lagi?"
"Iyah, aku belum sempat mencari apartemen baru karena sibuk mengikuti jadwal syuting"
"Perhatikan kesehatan mu, kalau kau mau kau bisa ikut aku ke rumah"
"Tidak perlu ayah terimakasih"
"Kalau begitu aku pergi dulu"
"Tunggu ayah!"
"kenapa?"
"ah... itu akuu..."
"katakan"
"bagaimana kabar Gulf?,kemarin aku ke cafe depan rumah sakitnya, tapi tidak melihat dia keluar saat jamnya pulang",ayah mertuanya sontak tersenyum mendengar pertanyaan Mew yang sedikit gelagapan
"Mew"
"Iyah"
"saat kau mengambil keputusan bahwa kau akan menjauh dari seseorang, maka buat juga keputusan bahwa kau tidak akan memperhatikannya nya dari kejauhan"
"sudah aku coba, tapi tidak bisa"
"Kalau begitu kembali ke rumah, agar tidak terus menerus menghawatirkan nya"
"tidak mungkin, aku sudah mengatakan padanya untuk pergi dari kehidupannya"
"kalau begitu teguh pada ucapanmu"
"aku sedang berusaha, tapi apa mungkin jika aku bisa sepenuhnya melupakan Gulf, atau mungkin menyesal dengan semuanya"
"Berdiri di antara setiap kemungkinan itu sulit, karena kau tak tahu mampu atau tidak. Tapi, tetap kau lakukan hanya karna tak mau menyerah ditengah jalan"
"hanya namanya yang dirapalkan hatiku, hanya wajahnya yang diputar kepalaku, hanya senyumnya yang menghangatkan hariku, hanya melodi dari tawa nya yang terekam jelas di telingaku. Bagaimana mungkin aku bisa menelan dengan cepat makna dari kata perpisahan"
"Perpisahan hanya untuk orang yang mencintai dengan matanya. Karena untuk orang yang mencintai dengan hati dan jiwanya tidak ada kata perpisahan"
"Ayah percaya jika aku mencintai anak ayah dengan hati dan jiwaku?"
"Sangat"
"Jika suatu saat aku kembali mengingkari perkataan ku, tentang tidak akan kembali ke pelukannya, apa ayah akan tetap mendukungku?"
"Tentu saja, semua keputusan mu, itu perasaan mu"
Selalu berusaha melakukan semua dengan baik, termasuk melupakannya dari hidupnya. Judul dalam diri selalu tergores dalam lembar kisahnya, namun sang pujaan hanya diam membiarkan semua terjadi untuk menciptakan kata perpisahan benar-benar nyata adanya.
Untuk saat ini ia hanya mengikuti alur yang ditentukan. Berharap sang pujaan dapat hidup dengan bergelimang kata bahagia. Jikapun esok hari sang pujaan tertawa lepas entah dengan siapa, ketahuilah jika ia yang pertama merasa bahagia. Jikalau esok hari sang pujaan digenggam erat entah oleh siapa, ketahuilah jika tangannya menjadi raga yang pertama ikhlas mendengarnya. Jikalau esok hari sang pujaan menemukan seseorang untuk direngkuh, ketahui jika hatinya yang paling deras diguyur hujan tanpa hentinya. Sudah tau akan kenyataan jika cintanya memang bertepuk sebelah tangan. Begitu gamang terlihat lewat sikaf acuhnya selama ini.
Ia tahu jika cinta paling setia bukan jatuh pada orang yang setiap hari bertemu, atau mengucap kata cinta setiap saat. Tapi cinta paling setia jatuh kepada orang yang lisannya tiada jeda menunjukkan rasa sayangnya lewat curhatan pada Tuhan.
.
.
.
.
.
.Surya yang tenggelam menimbulkan renjana tentang seorang insan kembali hadir dalam pikiran. Duduk digerogoti sepi, memandang jauh luasnya galaksi, bertemankan suara malam yang menjadi saksi. Benar-benar merasa kehilangan bagi orang yang tidak ia anggap siapa-siapa dalam hidup, tapi paling banyak berperan dalam mengisi hari-hari.
Dirinya terlalu mengedepankan rasa gengsi untuk mengakui jika kini ia membutuhkannya, ia membutuhkan senyum hangat yang selalu menyambutnya dipagi hari, ia membutuhkan perhatian yang tak diminta, ia membutuhkan sapaan yang tak pernah digubris, ia membutuhkan seseorang untuk mengisi sopa kosong di kamarnya. Kini melihat wajahnya saja seperti hal sulit baginya
"Mew...aku tidak pernah terpikir untuk sebegitu kesepiannya saat kau meninggalkan rumah",disebuah kursi di balkon kamar ia mengadu pada langit
"kau tau?,,sepertinya kini cintamu akan berbalas. Sungguh pengakuan yang tidak disangka-sangka aku ucapkan",Mulutnya sudah sudi melapalkan tentang kata cinta yang kini sudah mulai berbalas
"singkatnya aku jatuh cinta pada seseorang yang tak aku duga"
Kalimatnya membuat seisi dunia sontak bersorak tak percaya, mungkinkah hanya gurauan semata karena kesepian atau memang hatinya telah meluluh?
Keadaannya mendeskripsikan jika manusia memang mengerikan, mereka membuangnya saat itu tidak berguna, tapi sekarang menginginkannya kembali saat kesepian.
TBC
.
.
.
.
.
Ayo kembali!
KAMU SEDANG MEMBACA
Thalassophile S1
FanfictionGulf kanawut,, seorang dokter spesialis bedah sekaligus anak dari Manager Stasiun televisi swasta. Kejadian empat tahun silam membuat dirinya hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Kekasihnya sekaligus tunangannya dinyatakan ikut menjadi salah satu ko...