Bioskop

545 81 8
                                    

Pagi hari kuntum melati mulai bersemi kembali. Terbuai dengan sentuhan embun sejak semalam. Arunika menyebar secara gamblang, sinarnya terangi persada pagi. Sesi pagi menjadi lingkungan akustik paling sempurna bagi burung yang asik berkicau bersahutan.

Dua bola mata perlahan terbuka, mencoba menetralkan pikiran untuk beberapa saat. Sedikit pening terasa, namun membaik sudah dirasa. Teringat akan tadi malam yang membuat dirinya lupa akan sebagian cerita tentang bagaimana ia berkahir di atas ranjangnya. Mencoba mengingat, dan berpikiran jika kejadian semalam hanyalah delusi dalam tidur.

Sesuatu dirasa, perlahan matanya melirik hal yang sedikit aneh menurutnya. Semalam bukanlah delusi atau angan semata, tapi kejadian benar-benar nyata adanya. Dengan pembuktian dirinya yang kini bangun dari tidur dengan beralaskan dada bidang seseorang. Gulf mendangahkan kepalanya untuk melihat pria tampan yang memeluknya semalaman.

Perlahan Mew membuka mata, dan mendapati Gulf yang sedang asik memandang nya. Tersenyum menyambut pagi, melihat sang matahari kini berwujud sang pujaan. Mengecup kening untuk membuyarkan Gulf yang masih enggan memalingkan wajahnya dari Mew.

"Pagi"

"Pagi",Gulf menjawab dengan senyum manis

"tidurmu nyenyak?"

"sekali"

"apa kau bermimpi?"

"tidak"

"itu bagus"

"kenapa?"

"kau tidur untuk istirahat bukan untuk bermimpi"

"Mew?"

"hmm?"

"Kau benar-benar kembali?"

"menurutmu aku ini hanya ilusi?"

"Bisa saja terjadi, karna kemarin-kemarin kau sudah menunjukkan jika kau benar-benar ingin menjauh dariku, tapi pagi ini kau memelukku dengan hangat"

"Awalnya ayah menyuruhku untuk tetap tinggal disini sampai proses perpisahan kita benar-benar selesai"

"Kau memang akan meninggalkan ku sungguhan?"

"setelah melihat kejadian tadi malam, aku tidak yakin jika keputusan ku meninggalkan mu adalah hal yang benar"

"Benarkah?",Gulf tersenyum mendengar ucapan Mew

"Maaf Mew"

"Kenapa kau minta maaf",Mew setia mengelus rambut Gulf yang masih hinggap dipelukannya dengan posisi berbaring

"Kesalahan ku terlalu berat untuk dimaafkan, tapi aku bersedia menebus semuanya untukmu"

"Tidak apa, berbuat kesalahan adalah kekurangan manusia, namun mau belajar dari kesalahan adalah kelebihan manusia"

"Kau mudah sekali memaafkan ku"

"Tidak juga, awalnya aku benar-benar merasa ingin pergi jauh darimu, tapi cintaku untukmu selalu berhasil mengalahkan dan menguasai egoku. Kau terlalu sempurna untuk aku tolak dari Tuhan"

"Jangan terlalu menyayangiku, cobalah cari kekurangan ku, dan ingat itu selalu. Siapa tau kau perlu alasan jika nanti mau pergi dariku"

"Tahan aku jika suatu saat aku berniat meninggalkan mu. Aku sudah sering sekali patah hati, tapi orang yang membuat ku patah adalah orang yang sama, tapi yang lebih mengejutkan nya lagi, aku jatuh cinta lagi padanya setelah ia patahkan hatiku"

Jatuh cinta berkali-kali itu sudah biasa, tapi mencintai satu orang berkali-kali itu luar biasa. Hati itu bukan benda yang bisa di daur ulang, tapi perasaan yang sama yang berulang-ulang adalah kebesaran Tuhan dalam hal mencintai.

Thalassophile S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang