Vodca

521 76 9
                                    

Menghapus penat yang terperangkap, duduk diantara banyaknya manusia yang begah akan pikiran. Meneguk segelas vodka dengan satu tembakan, melakukan setiap tegukan dengan sempurna, seperti sudah menjadi kebiasaan melepas tawa.

Sendu bertandang dalam diri, mata yang bersinar bak orion kini tenggelam dihanyutkan debu dalam mata. Remang-remang menyamarkan wajah yang nampak redup, namun masih terlihat jelas ke elokannya.

"sudah dulu, hentikan!,dari tadi kau terus meneguk minumanmu"

"ayolah Dew, bukannya kau ingin minum?"

"Tapi kita baru datang dan kau sudah meneguk semuanya di awal"

"Gulf"

"hm"

"katakan!, semuanya tidak baik-baik saja seperti yang kau katakan bukan?"

"tidak, semuanya baik-baik saja"

"hei..minggir!,kalian mengambil tempat dudukku, pergi!,sialan",Dua lelaki datang secara tiba-tiba, dengan mendorong New yang sedang terduduk

"apa-apaan kau, kita sudah lebih dulu datang, bagaimana bisa ini mejamu"

"aku sudah datang dari kemarinn"

"iya kau benar kita sudah datang dari kemarin hahaha..",kedua lelaki tersebut nampak kehilangan setengah kesadarannya

"Dasar bajingan sialan. Kalian mabuk lalu tiba-tiba datang mendorong temanku dan ingin merebut meja kita"

"siapa yang bajingan"

"KAU, bajingan"

"kau berani padaku",kedua lelaki yang datang mulai tersulut emosi

"memangnya kenapa?,kau pikir kau siapa hingga aku harus takut dan rendah dibawahmu?. Tapi dari apa yang aku lihat sepertinya kau lebih rendahan dari sikafmu"

"apa maksudmu sialan, kemari kau", pertikaian terjadi karena adu mulut yang berujung menyulut amarah.

Kedua lelaki tersebut melempar beberapa kursi ke arah Dew, namun Dew tak mau kalah, ia memberikan beberapa pukulan dan tendangan pada dua lelaki yang tengah dikuasai alkohol tersebut.

Banyak kursi yang beranjak dari posisi awal, kedua lelaki sudah mendapat banyak pukulan namun mereka belum redum untuk kalah atau bahkan menyerah.

"Dew sudah hentikan!.Gulf cepat kita bantu Dew"

"sudahlah New, jangan hawatir berlebihan. Biarkan saja Dew si bocah kematian menyelesaikannya sendiri",nampak seringai kecil dari sudut bibir Gulf, sebabnya ia tau seperti apa Dew jika sedang berkelahi.

"aku tau keahliannya yang bertarung tanpa ampun, masalahnya dia membawa id card nya sebagai dokter, bagaimana jika polisi mengetahuinya"

"tidak mungkin terjadi, biar___"

prankk.....

Satu cooler glass pecah setelah melayang menyambar dahi mulus Gulf, hingga membuat darah perlahan menetes di atas lantai.

"Gulf.."

"Dew, hentikan!, sebaiknya kita obati saja luka Gulf"

"dasar keparat, lihat saja jika sesuatu terjadi pada temanku"

Dew dan New membawa Gulf keluar dari area bar, untuk mengobati luka pada dahi Gulf. Dahinya nampak lebar tersayat pecahan kaca dari gelas, mengingat gelas yang pecah berukuran besar dan tebal.

"di mobilku ada kotak P3K,kita obati di mobilku"

"aish dasar sialan, kenapa mereka melempar gelas ke arahku. Sekarang wajahku sedikit berkurang tampannya"

Thalassophile S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang