Dia bukan Dia

481 71 6
                                    



Sore senja memperlihatkan wujudnya dalam bayang awan abu tak terhingga. Bumi sendau gurau penuh fana, perlahan mulai terlalap surya tenggelam. Dunia sporadis memang benar nyatanya, hal kecil tak terduga perlahan mulai singgah untuk dirasa.

Tentang langkah yang sempat tak selaras, tentang luka yang kini menjelma jadi darma, tentang rindu yang kini sedang jadi topik hangat, dan tenang angan untuk bersama yang kini telah terlaksana.

Bagaskara seakan tersipu, hingga menyembunyikan diri di ufuk malam. Syair malam menjadi melodi paling romantis untuk dua insan yang kini sedang sama-sama melepas rindu.

Mew membaringkan diri diatas sofa, dengan kepalanya yang beralaskan paha milik Gulf. Setelah bosan dengan menonton sejak sore, kini mereka berdua sedang menikmati sesi cerita tentang tiga pekan yang dilalui tanpa kebersamaan.

"saat aku pergi ke luar negri, kita tidak berbagi kabar setiap hari, apa keyakinan ku benar jika kau tidak pernah melihat hal lain selain menungguku kembali?"

"dihatiku ada seseorang yang aku cintai, kebahagiaan yang melengkapi hidupku adalah kau, selain dirimu, tidak ada nama yang begitu betah menetap di hatiku hingga saat ini"

"bagaimana bisa hatimu menyimpan namaku begitu lama?,saat kau tau kekurangan ku begitu banyak"

"apa kau tidak tau?,jika kekurangan mu akan dianggap sempurna oleh hati yang ditakdirkan untukmu"

"tapi kelebihan ku yang mana, yang membuat mu rela mempertaruhkan perasaan mu hanya untukku?"

"nyamanku ada saat bersamamu, itu yang membuatku terikat denganmu, tidak ada yang lain"

"itu terdengar klasik bukan?"

"tapi benar nyatanya",Gulf mengiringi percakapan dengan mengelus sayang surau hitam milik Mew, yang masih berbaring di atas pahanya.

"Mew?"

"hm?"

"kau tau apa impian semua orang?"

"orangnya banyak, bagaimana bisa aku menebak satu persatu"

"melihat dunia"

"melihat dunia?",Gulf mengangguk mengiyakan

"melihat dunia adalah impian banyak orang, tapi melihatmu adalah satu-satunya impianku"

"sekarang kau bisa melihatku secukup yang kau mau"

"aku tidak pernah menebak jika pada akhirnya aku akan menyerah padamu"

"aku juga tidak pernah ber-ekpektasi lebih terhadapmu, mengingat sikafmu dulu padaku"

"kita jalani hidup kita seperti ini saja, tanpa di rencanakan, dan tanpa berharap sesuatu yang besar di masa depan"

"aku setuju, karna selama denganmu semua terasa menyenangkan dan membuahkan rasa bahagia untukku"

Konsep hidup bahagia itu sederhana, jangan pernah memiliki ekspektasi berlebihan, pada sesuatu diluar kendali kita, senang seadanya, sedih sewajarnya, dan jalani hidup sesuai kemampuan.

"Letakan aku dalam hatimu, maka akupun akan meletakkan mu dalam hatiku"

"kau milik ku"

"sudah jadi hak paten?"

"harus"

"apa harus membuat sertifikat nya?"

"kau mau?, kita lakukan"

"kau konyol sekali Mew"

"kau manis sekali Gulf"

Gulf dan Mew bersendau gurau, hingga membuat kedua sudut bibir melengkung tersenyum bahkan membuahkan suara menjadi tawa, sebagai tanda kedekatan yang semakin erat.

Thalassophile S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang