Sesampainya di mall Mew masih enggan melepaskan tangannya dari tangan Gulf, bahkan saat di eskalator pun Mew tidak mau lepas dari Gulf. Ini pertama kalinya bagi Mew bisa menggenggam tangan Gulf di khalayak umum, yang tentu saja membuat Mew senang bukan main.
"kau mau menonton apa?"
"La La Land bagaimana?"
"kalau begitu tunggu disini, biar aku yang membeli tiket nya"
Setelah mendapat tiket dan makanan untuk teman menonton, Mew dan Gulf masuk kedalam studio dan mencari kursi sesuai nomor yang tertera di tiket.
Gulf terlalu menikmati filmnya hingga lupa akan seseorang yang ada disampingnya. Tapi tidak dengan Mew, fokus nya terbagi dua, wajah manis Gulf membuat Mew tidak henti-hentinya menatap dengan senyum.
Seusai menonton, Mew dan Gulf berkeliling untuk beberapa saat mengelilingi mall, namun satu hal yang masih terjadi, Mew masih enggan melepaskan tangannya dari tangan Gulf. Siapa saja yang melihat akan mengira jika mereka berdua adalah sepasang kekasih baru yang sedang kasmaran.
"Gulf"
"hm?"
"bagaimana jika kisah kita seperti film tadi?", tiba-tiba terlintas dalam pikiran Mew
"film tadi?, maksud mu?"
"bisa saja sekarang kita bersama saling berpegangan, tapi bagaimana jika tuhan punya rencana lain yang ternyata lebih indah dari ini, dengan memisahkan kau dan aku suatu saat nanti"
"apa maksudmu mengatakan itu Mew, tidak usah banyak dipikirkan, sekarang kita jalanin saja, biar alur yang menentukan"
"tapi bagaimana jika ternyata kau bukan takdirku yang tetap"
"kenapa tidak berpikir untuk memaksa tuhan saja"
"bolehkah?",Mew tersenyum mendengar perkataan Gulf
"kenapa tidak?,jika dia tidak mendengar mu, biar aku yang marah padanya"
"kau ini",Mew mengacak rambut Gulf pelan-pelan
"Mew"
"kenapa?"
"lapar"
"aow..kau masih lapar setelah menghabiskan satu ember popcorn"
"itu tidak membuatku kenyang, aku mau sesuatu yang manis"
"baiklah kita cari sesuatu seperti yang kau mau"
Gulf dan Mew menuju salah satu cafe didalam mall, sesuai keinginan, Mew mencari tempat yang menyediakan makanan manis untuk Gulf
"kau mau pesan apa?"
"aku mau affogato, dan….."
"Blackout Cake"
"kau tau kesukaan ku?"
"tentu saja, kalau begitu tunggu disini, biar aku yang pesan"
"jangan lama-lama"
"kenapa?,kau akan merindukanku?"
"tidak, tapi aku sudah lapar"
"aku kira kau akan merindukanku"
"cepat pesan, kita harus segera pulang"
"baiklah tuan, duduk manis dan tunggu aku"
.
.
.
.
."Gulf kemarilah, biar aku ganti perbannya",Mew menepuk ranjang disebelahnya
"biar aku saja"
"Gulf duduk!", Mew memaksa dengan tatapan yang membuat Gulf akhirnya menurut
KAMU SEDANG MEMBACA
Thalassophile S1
أدب الهواةGulf kanawut,, seorang dokter spesialis bedah sekaligus anak dari Manager Stasiun televisi swasta. Kejadian empat tahun silam membuat dirinya hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Kekasihnya sekaligus tunangannya dinyatakan ikut menjadi salah satu ko...