Mario & View

385 63 1
                                    

"Gulf, kau sudah sampai rumah?"

"aku sudah dari tadi di rumah"

"aku mengirim pesan pada Dew, dia bilang Tay menjemputmu dari rumah sakit?"

"sebenarnya itu alasanku menelponmu"

"kenapa?"

"Mew, apa boleh Tay menginap untuk beberapa hari kedepan di rumah kita?, setelah beberapa kali penolakan saat aku ajak menginap, akhirnya sekarang Tay yang mau sendiri"

"tentu saja, kenapa aku harus melarang"

"jadi kau mengijinkan nya?"

"tapi Gulf", perkataannya ia jeda sementara

"hm?"

"malam ini sepertinya aku tidak pulang"

"syuting nya belum selesai?"

"bukan, sebenarnya aku sudah pulang dari lokasi syuting satu jam yang lalu, tapi karna Clay sakit, aku dan Off pergi untuk menjenguknya, dan saat kita di apartemen Clay, kita ditahan"

"ditahan?, maksudmu?"

"Clay tinggal sendiri, dan dia bilang dia butuh bantuan ku dan Off untuk menginap semalam saja, menemani dia yang sedang sakit, aku dan Off tidak tega melihatnya, jadi aku ingin memberitahu mu jika malam ini aku tidak pulang ke rumah"

"yasudah, tapi jaga dirimu jangan sampai kau ikut terjangkit sakit"

"aku juga sudah menelepon View untuk membatalkan janji kita malam ini, jadi sebaiknya sekarang kau istirahat jangan tidur malam-malam!"

"Iyah, kalau begitu aku tutup teleponnya"

Gulf tau sekarang ada seseorang yang harus ia jaga hatinya, ia juga sadar harus mengerti aturan, jika berniat membawa orang lain ke rumah, maka harus atas kesepakatan antara dia dan Mew.

"bagaimana?,apa suami kesayangan mu mengijinkannya?"

"tentu, dia dengan senang hati menerima mu"

"baik sekali suami kesayanganmu",nampak gurauan meledek dari Tay untuk Gulf

"dia memang baik"

"aku sudah menyadarkan mu sejak lama, jika Mew adalah pengganti yang lebih baik"

"aku terlalu lamban menyadari nya bukan?"

"tidak apa, ketimbang tidak sadar sama sekali"

"sekarang aku akan lebih baik memperlakukannya"

"apa dia masih mengirim pesan setiap pagi padamu?"

Alih-alih menjawab, Gulf malah tersenyum kala mendengar pertanyaan Tay.

"kenapa?,apa pertanyaanku salah?"

"sekarang pesan darinya selalu menjadi notifikasi favorit untukku"

"dulu saja kau mengeluh padaku karna risih dengan Mew yang selalu mengirim pesan dengan emoticon bunga matahari, tapi sekarang?, kau benar-benar telah berubah"

"sudahlah, sekarang aku hanya akan memikirkan cara bagaimana agar bisa menebus kesalahanku pada Mew satu persatu"

"dan sebaiknya pula sekarang kita tidur, aku sudah mengantuk"

"yasudah sebaiknya sekarang kau pergi ke kamar tamu"

"kamar tamu?, kau menyuruhku tidur dikamar tamu, sedangkan saat kau menginap dirumah ku, aku selalu membiarkan mu tidur denganku"

"kau yakin mau tidur denganku?"

"kenapa?, apa perlu izin dari kesayangan mu juga?"

"bukan, maksudku__"

"tunjukan dimana kamarmu!"

"diatas"

Tay kemudian berlalu menuju kamar Gulf untuk sesegera mungkin merebahkan tubuhnya. Gulf begitu senang saat tau Tay mau menginap di rumahnya untuk beberapa hari, pasalnya sejak Gulf menikah dengan Mew, Tay sudah tidak mau meski sekedar berkunjung ke rumah Gulf.

Sudah sejak lama ikatan pertemanan Gulf dan Tay terjalin, terhitung sejak awal masuk sekolah menengah atas, Tay'lah teman Gulf yang hingga saat ini masih setia mendukung satu sama lain.

Kepribadian diri, kekurangan dan kelebihan diri, serta kisah cinta, keduanya saling mengetahui itu, dan tidak satupun dari mereka berniat mengakhiri kisah pertemanan yang sudah lama terikat.

.
.
.
.
.

Lalu lalang orang masuk dan keluar, adalah hal biasa yang terjadi di salah satu gedung stasiun televisi yang cukup besar. Kesibukan semua karyawannya sudah dimulai sejak pagi buta, bahkan kala gelap yang jatuh belum usai, sebagian dari mereka sudah menyibukkan diri dengan banyak hal yang sudah jadi beban di masing-masing pundak.

Hanya sebagian dari mereka yang beruntung mendapat kesempatan untuk menghapus penat yang terperangkap. Jiwa yang layu sudah menjadi hal biasa yang di lalui, bahkan pekerjaan sudah menjadi kebiasaan untuk mencapai tawa.

Tau jika banyak orang yang tak seberuntung mereka agar mendapat pekerjaan yang sekarang mereka tempati, hal ini membuat mereka menjalani pekerjaan tanpa mengeluh berlebihan. Mensyukuri yang ada lebih baik ketimbang terus mengeluh ingin keluar dari apa yang ada.

Salah satunya Mario, ia adalah seorang asisten manager, dimana ia mendapat kedudukannya dengan hasil kerja keras sendiri. Meski lahir dengan sendok emas, namun tak membuatnya ikut serta meneruskan apa yang keluarganya miliki.

Mario lebih memilih menjalankan apa yang ia ingin, ketimbang mendapat pekerjaan dengan cara mudah hasil keluarga nya. Meski menjadi salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan stasiun televisi, tapi ia lebih memilih mempertahankan posisinya sebagai asisten manager.

Semua tau siapa Mario, bagi mereka yang tau, Mario bukan hanya sekedar asisten manager biasa, tapi ia adalah orang yang harus dihormati dengan sedikit lebih.

Hanya beberapa orang yang bisa dekat terikat dengannya, dan hanya beberapa orang pula yang leluasa bersendau gurau dengannya, salah satunya Gulf, anak dari Manager Stasiun, yang tidak pernah memandang Mario dari jabatan dan kekayaan nya.

"Paman.."

"View?",nampak mimik terkejut dari Mario, kala View memanggilnya saat hendak masuk kedalam lift.

"Paman bagaimana kabarmu?"

"View kau sedang apa disini?"

"apa pantas paman bertanya itu padaku?, apa paman tidak merindukan ku?"

"bukan begitu View, tapi kau tau kan ten___"

"aku tau, sangatt tau, itu sebabnya aku datang kesini"

"sebaiknya kau kembali sekarang juga, dan jangan datang lagi ke kota ini!"

"Paman, ini sudah waktunya"

"apa maksudmu?, jangan membuat dirimu dalam masalah"

"jika tidak sekarang, maka yang terkena masalah bukan hanya aku, tapi banyak orang"

"tapi kau....",Mario tidak tau lagi harus berbicara seperti apa pada View.

"paman percaya padaku, jika tidak ingin sesuatu terjadi padaku, maka kali ini bantu aku", View seakan ingin membuat paman kesayangan nya itu percaya dengan memegangi kedua tangan Mario, yakin jika semua akan baik-baik saja jika dilalui bersama.

"View, cukup sudah aku kehilangan Namtarn sebagai keponakanku, sekarang aku tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi padamu"

"paman hanya perlu percaya dan membantuku, ini semua untuk Gulf"

"aku akan membantumu, tapi ingat, jangan bertindak gegabah!"


TBC
.
.
.
.
.
Kenapa dia pergi tiba-tiba?

Thalassophile S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang