Tepat di hari ini adalah hari dimana ia pernah mengucap janji suci, meski sempat tanpa cinta, tapi itu menjadi kenangan untuk sekarang. Sudah dua tahun lamanya ia bertahan hidup jauh dari apa yang sekiranya bisa membuatnya bertemu dengan seseorang yang ia tinggalkan. Gulf hidup dengan damai di sebuah penginapan besar milik keluarganya yang berada tepat di dekat laut.
Sore yang cerah menjadi kebiasaannya memanfaatkan waktu untuk melepas penat dalam kepala. Tapi sore kali ini Gulf memilih untuk joging di sekitaran jalan dipinggir laut. Hari ini ia benar-benar merindukan Mew, saat diingat hari ini seharusnya menjadi hari spesial bagi mereka berdua.
Gulf memilih olahraga berlari, berharap kerinduan dalam hati bisa perlahan hilang saat berlari. Semakin diingat semakin kencang larinya, Gulf merasa teramat rindu akan seseorang. Selama berlari ia terus bertanya dan berbicara pada diri sendiri.
Ini semua suara hati Gulf saat berlari.....
"Bagaimana kabarmu?" Gulf bertanya pada seseorang di seberang sana
"Setiap hari aku selalu meyakinkan diriku sendiri, bahwa hidupku suatu hari nanti akan lebih baik dari hari ini. Tapi hari itu belum kunjung datang, hingga saat ini aku masih betah dengan semua yang berhubungan dengannmu"
"Setiap kali terjadi sesuatu, aku selalu bersembunyi karna aku terlalu takut. Itu membuat segalanya menjadi lebih rumit, dan akhirnya aku menyakiti orang meski aku tidak berniat demikian"
"Cinta yang kumiliki sederhana, hanya tentang ada dan tiada, tentang adanya debaran di dada, tentang tidak adanya balasan rinduku padamu"
"Aku merindukanmu kali ini, benar-benar merindukan mu. Tidakah aku terlalu egois jika meminta pada Tuhan agar dipertemukan dengan mu sebagai permintaan terakhir ku?"
"Tidak. Aku harus tetap berlari darimu, aku sudah melakukannya dengan cukup baik"
"Aku bisa maju selangkah lagi"
"Lupakan semuanya dan fokus berlari"
"Aku bisa lari perlahan jika lelah"
"Jangan menyerah ini semua keputusan ku, aku pasti bisa melakukannya"
Gulf merasa kalah dengan semua dialog dalam batinnya, hingga membuatnya terhenti dari larinya, dengan memegangi lutut karna lelah, begitupun dengan nafasnya yang memburu.
Semua sulit untuk merasa baik-baik saja. Hingga saat ini ia masih dalam tahap berusaha melupakan, namun sepertinya tidak akan bisa sampai kapanpun.
Dengan lelahnya kini Gulf berhenti dari larinya, dan mengalihkan pandangan ke arah laut yang terlihat dari arah jalan. Nanarnya menatap sendu senja jingga di langit sana. Ia menatap seakan seseorang akan hadir di balik sana.
Hukuman terberat sebuah jarak adalah merindu, bantulah mereka meringankannya dengan bertemu. Meski singkat, yang terpenting Tuhan mau.
"Aku benar-benar merindukan mu, beritahu padaku bagaimana caranya agar aku bisa cepat lupa darimu" Kali ini benar-benar tidak bisa dibendung
"Aku memang memilih kesepian untuk tenang, tapi sepiku perihal hati yang aku biarkan mati"
"Kelak jika tuhan beri kesempatan untuk bertemu, akan aku ceritakan betapa tersiksanya diriku dalam merindukan mu, namun harus tetap menjaga" Matanya masih sendu menatap abstrak nya langit sore
"Hangatnya pelukan mu selalu aku ingat dengan baik, begitu banyak tentang mu yang aku ingat di dalam pikiran ku, tapi sekarang....aku hanya bisa menikmati kesendirian ku sembari merindukan mu"
Tidak seharusnya ada kata penyesalan untuk hal yang diputuskan diri sendiri. Baik atau buruk resiko nya itulah yang harus kita terima dan rasakan.
Tentang rindu yang tak berkesudahan, tentang temu yang tak pernah terlaksana, tentang keputusan yang sekarang mulai disesali secara perlahan. Kisah ini seperti labirin yang tidak tau dimana letak pintu keluarnya. Semua sulit untuk ditemui titik akhirnya.
Jurnal nya nyaris sempurna. Goresan aksara yang tertulis rapi masih bercerita tentang mereka, dimana bait-bait terangkai menyuarakan jeritan renjana yang terjebak akan kepingan masa lalu. Tak perduli meski ribuan kata telah tertulis hanya untuk menceritakan mereka yang saling mencinta.
Tentang banyaknya rindu yang disampaikan lewat bulan, manakah pesan rindunya yang sampai pada sang pujaan yang telah lama tak berjumpa dan saling tatap.
Di mulai dengan kata maaf sebagai PROLOG dalam kisah mereka. Hingga akhirnya sebuah DIALOG tercipta dengan mengucap kata saling cinta. Namun kini hanya sebuah MONOLOG yang dapat dilakukan. Dan perpisahan lah yang menjadi EPILOG dari panjangnya kisah yang rumit sejak awal.
Hari ini berbeda dari hari kemarin, jika kemarin Gulf memilih untuk berlari di sore hari untuk melupakan rindu yang menghantui, maka lain dengan hari ini, Gulf memilih untuk berjalan santai menyusuri setiap langkahnya di pasir putih. Berjalan perlahan dengan santai, berusaha menikmati angin yang lewat dan menyapa kulit putih tubuhnya.
Atensinya teralihkan ke arah ombak yang seperti sedang ribut satu sama lain. Gulf menatap dari jauh, ia menyaksikan dengan tangan yang ia masukan ke dalam saku celana.
Ia berniat untuk mengambil gambar dari eloknya ombak yang sedang bergaduh. Setelah selesai mengambil gambar, Gulf terpikir haruskah ia memberanikan diri untuk kembali menghubungi seseorang yang kini sedang dirindukannya? atau mengurungkan niatnya dan lupakan semuanya.
Gulf sungguh terjebak diantara benar-benar ingin berbicara, tetapi tak ingin mengganggu. Ini keadaan yang harus lagi-lagi ia lewati dengan menahan diri agar tetap pada pendirian tentang tidak akan saling bertemu lagi.
Setelah memutuskan untuk pindah ke sebuah penginapan, Gulf sudah tidak lagi mendengar kabar tentang Mew. Begitupun dengan orang tuanya yang tak pernah membahas Mew saat bertemu mengunjungi Gulf.
Setelah bimbang dengan keinginannya untuk menghubungi seseorang, Gulf memutuskan kembali untuk bersiap bekerja ke rumah sakit. Setelah tau jika rupanya ia sudah sangat terlambat untuk pergi ke rumah sakit.
Karna jalannya yang terburu-buru, hingga membuat Gulf tidak terlalu memperhatikan pejalan di sekitarnya, hingga secara tidak sengaja ia menabrak seorang pria yang sedang menggendong bayi kecil.
"Maaf aku ti___" Gulf terhenti saat melihat siapa pria yang ia tabrak secara tidak sengaja saat berjalan
"Mew?"
"Gulf?"
🌞🌻
.
.
.
.
.
This final
endThe pinned📌
"Singkatnya, aku jatuh hati dengan seseorang yang tidak ku sangka."
"Egois tidak selamanya buruk"
"Jika menunggu itu menyenangkan, maka itulah cinta"
from my love KJMYuk boleh spill kata-kata yang paling win di hati
selama baca THALASSOPHILE 😉Thanks for reading, vote and comen♡
see u in next story🙌🏻
Maaf kalo selama baca, banyak salah atau ketikan yang kurang sesuai, kalo mau boleh koreksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thalassophile S1
FanfictionGulf kanawut,, seorang dokter spesialis bedah sekaligus anak dari Manager Stasiun televisi swasta. Kejadian empat tahun silam membuat dirinya hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Kekasihnya sekaligus tunangannya dinyatakan ikut menjadi salah satu ko...