Aku langsung berlari ke arah pinggiran arena demi mencari sahabatku begitu pertandingan usai. Namun sayangnya aku kedahuluan oleh vina dan para fans haikal yang lainnya..
Kulihat haikal yang tak bisa apa apa tengah kewalahan meladeni gerombolan itu, baik yang menawari air mineral, handuk penyeka keringat atau hanya sekadar mengucapkan congratulations atas pertandingan yang sudah dimenangkannya."Hmpfttt..", Aku tak jadi mendekat karena tentu saja melihat kondisi tubuh cebolku yang kemungkinan bisa mati mengenaskan bila terhimpit oleh mereka yang berbodi gajah terutama vina (just kidding) mweheheh..
Aku pun bersiap berbalik pergi sambil berjalan gontai hendak meninggalkan lapangan.
"Aisshh..", ucap haikal kesal yang sudah lelah dengan para fans-nya. Aku menarik sebelah tangan sasha dan berbalik pergi meninggalkannya.
"Ara..!", kudengar samar haikal memanggilku, namun aku tak menoleh dan tetap meneruskan langkahku pura-pura tak mendengar. Tiba-tiba sasha mencubit lenganku kecil untuk menahan, "itu loh ra, dipanggil ikal",
Akhirnya baru kutolehkan kepala menatap ke arahnya, Haikal terlihat tengah mengangkat sebelah tangannya tinggi-tinggi seakan berisyarat minta tunggu.
Aku tersenyum joker sambil melipat tanganku ke belakang, menunggu apa yang akan ia lakukan selanjutnya, "awokawok kasian", ucapku sambil menjulurkan lidah.Namun tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang,
"halo ra",Suara itu?,
Aku pun menoleh dan mendapati chandra di belakangku tengah tersenyum manis sembari menyeka keringat yang terus bercucuran dari dahi dan pelipisnya.
Hmm, sedangkan sasha?, ahh... rupanya beliau sudah kabur duluan meninggalkanku tanpa kusadari saat chandra mendekat tadi.
"eh?", tanyaku sambil mundur dua langkah ke belakang untuk menjaga jarak.
"lama nggak ketemu ya ra?", ucap pemuda itu basa-basi sesaat. Aku hanya mengangguk saja, "ya, kenapa memangnya?",
Kulihat pemuda itu tersenyum lantas membenarkan handuk kecil yang terselampir di pundaknya, "gimana permainanku tadi?, hebat nggak?", Tanyanya seperti anak-anak usai melakukan sesuatu yang luar biasa kepada orangtuanya."yaa...~", aku sedikit melangkah mundur kembali saat chandra melangkah maju mendekat, "~bagus kok lumayan...", ucapku sambil mengacungkan jempol. Lelaki itu tampak tersenyum lebar.
"btw kamu masih belum punya pacar ya?", tanyanya kemudian.Kuhela nafas kecil, "ndak, kenapa? Jangan ledek Ara dan pamer koleksi mantan Chandra ke Ara heh.."
Chandra tersenyum manis, "haha.. Ngga kok, sampai sekarang pun aku belum pacaran lagi",
"Lagi?", Tanyaku membeo sedikit herman. Chandra mengangguk membenarkan, "semenjak putus sama emely, aku masih jomblo, jadi sama kita ra",
🗿!?,
Whatdehell??"terus?", sambung Haikal tiba-tiba dan entah sejak kapan sudah berdiri di belakangku.
Tatapan kedua manusia itu pun langsung beradu sengit.Singgg~
Haikal menarikku, membuat diri ini berada di sampingnya dan memegang tanganku latayaknya permainan ular naga panjang, sementara itu wajah datarnya masih tertuju ke arah chandra tajam.
Chandra tertawa kecil, "hei bruh.. gimana, baik-baik aja kan? kayaknya tadi dipaksain banget gitu buat ikut pertandingan",
"bukan urusanmu", jawab Haikal pendek siap menarikku pergi dari sana saat itu juga. Tiba-tiba chandra menahan pergelangan tanganku yang lain, "nggak usah buru-buru gitu dong, kan aku mau ngobrol bentar sama Ara",
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Ghost
HumorKetika sahabatmu terlalu laknat dan minta dibunuh.. .. Merupakan cerita kehidupan harian seorang gadis biasa bernama zeara, murid SMA yang memiliki seorang sahabat bernama haikal. Mereka yang tumbuh bersama dan saling berbagi suka duka. Kada...