Ketika sahabatmu terlalu laknat dan minta dibunuh..
..
Merupakan cerita kehidupan harian seorang gadis biasa bernama zeara, murid SMA yang memiliki seorang sahabat bernama haikal. Mereka yang tumbuh bersama dan saling berbagi suka duka.
Kada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apapun yang terjadi, jangan pernah menatap mata wanita itu", suara suara aneh itu terdengar samar di telingaku tanpa aku tahu siapa.
"apakah kalau aku melihatnya aku akan mati?", tanyaku pada sesosok itu.
"sudah kubilang untuk jangan menatapnya, pergilah sana atau kau akan menyesal", suara itu terdengar lagi.
"pergilah",
"cepat pergilah sana ara",
"pergi!",
Suara suara aneh itu masih terus memenuhi pikiranku. Aku bingung harus melangkah kemana. Hanya ada kegelapan dan selebihnya tidak ada apapun di sini,
Bahkan aku sendiri pun tak tahu sedang berada di mana,
Cahaya temaram terlihat berkelebat di sekelilingku namun itu tak bertahan lama karena cahaya itu cepat sekali hilangnya. Aku kembali mencari-cari cahaya itu.
siapapun.. tolong ara..!!
Aku terus berlari ketakutan tak tahu arah. Tempat ini sangat gelap dan menyeramkan.
hhhh.. Hhhh..
Di mana jalan keluarnya? kenapa tempat ini seperti labirin tak berujung?,
ayaaahhh?? bundaaa??,
Aku berteriak memanggil mereka sekeras-kerasnya tanpa menurunkan kecepatan lariku sama sekali. Namun aku rasa sepertinya aku malah tersesat semakin jauh. Aku sangat ketakutan dan hanya bisa terus berlari sambil menangis.
ayah... bunda...? ... ikal?
Hening... mereka tidak ada di sini.
Aku semakin lelah dan ketakutan, namun satang aku masih belum mampu menemukan di mana ujung atau setidaknya jalan keluar dari tempat ini.
hhh...
Lelah,
Kurasakan persendianku semakin meluruh, perlahan kecepatan lariku pun menurun hingga akhirnya aku sudah tak mampu berlari lagi. Kuhentikan langkahku sesaat dan bertumpu pada lutut lantas mencoba berlari kembali karena suara-suara menyeramkan itu masih terus menghantuiku,
"araa,kemarilah..",
Aku terkesiap dan tanpa berpikir panjang langsung kembali berlari. Suara itu terdengar serak dan menyeramkan.
