Ketika sahabatmu terlalu laknat dan minta dibunuh..
..
Merupakan cerita kehidupan harian seorang gadis biasa bernama zeara, murid SMA yang memiliki seorang sahabat bernama haikal. Mereka yang tumbuh bersama dan saling berbagi suka duka.
Kada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ara..?", panggil seseorang pelan dari arah jendela.
Gadis yang sedang tidur tengkurap sambil menelungkupkan kepalanya itu pun langsung menoleh cepat, "hah?, siapa??",
Sebuah tangan kecil tampak melambai-lambai pelan dari arah jendela kamar ara. Seorang anak laki-laki tiba-tiba memyembulkan kepalanya dan rupanya itu adalah si hantu kecil leo. "Haloo..", sapa leo ramah, "boleh main?",
"Eh?, iya.. halo juga leo", jawab ara dan ia segera duduk dari posisi tidurnya, "ada apa?",
Hantu kecil itu hanya menggeleng kecil, "tidak apa apa.. leo ingin main, ara tidak mau?",
"Haha iya gapapa, main aja loh leo", gadis itu pun berdiri, "sini sini..", tangan kanannya melambai kecil. Leo terdiam sesaat dan menatap kearah sekeliling. Mendadak tatapan matanya berubah menjadi kosong untuk beberapa saat.
..
"Leo??", tanya ara saat mendapati tatapan aneh anak kecil tersebut.
"Hm?", leo menoleh dan kini binar matanya sudah kembali normal, "iya?",
"Ada apa?",
"Mm.. tidak", leo sedikit menunduk, "ara main yuk",
"Iya, leo mau main apa?", bersamaan itu tangan kanan ara kembali melambai agar leo masuk saja ke kamarnya. Hantu kecil itu menggeleng, "leo diluar saja",
"Oh? Okelah..", ara pun menurut dan melangkah kearah balkon kamarnya tempat leo berada disana. "Lihat", jari telunjuk mungil leo tertuju kearah bayangan di dinding kamar ara, "bayangannya leo ngga ada, ngga seru kan padahal leo mau main tebakbayangan apa sama ara",
Gadis berumur 17 tahun itu pun hanya tersenyum kecil, "kalau gitu selainnya saja bagaimana?",
"Ular tangga?",
"Yah.. ara adanya papan halma nih, yang punya ular tangga cuman ik~", diujung kalimat ara langsung menghentikan ucapannya dan mengalihkan, "halma saja mau tidak?",
"Boleh, tapi.. leo ngga tahu cara mainnya",
"Gampang kok, kayak main lompat kodok cuman yang ini pakainya bidak, yok ara ajarin deh..", dengan semangat gadis itu pun berlari masuk mengambil papan permainan halma miliknya. Yeah, leo selalu tahu kapan waktu yang tepat ia datang dan kebetulan sekali saat ini ara sedang luang dan sedikit kesepian.
