bisa katakan kenapa?

22 5 0
                                    

◇◇◇◇◇

Dukk dukk,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dukk dukk,

     Kuketuk-ketukkan tumpukan buku di atas meja agar rapi lantas memasukannya ke dalam tas. Sementara itu di sampingku sudah ada sasha, jihan, dan luna sudah siap menungguku untuk pergi ke kantin bersama.

     "Haikal mana?", tanyaku saat melewati bangku tempat duduk pemuda itu yang sudah kosong.
    "Kayaknya lagi ada urusan deh sama farhan si ketua baru di kantor osis", sahut jihan kemudian.
   Aah.. ya, haikal kan baru saja resmi lepas jabatan dari posisi tersebut beberapa waktu lalu.
Aku pun ber-oh ria saja sambil menganggukkan kepala.

    Kami berempat menghabiskan jam istirahat yang tidak lama ini di kantin, membeli makanan dan selanjutnya bercanda ria ala kaum hawa seperti biasa.
   Aku memesan semangkok soto karena perutku sangat lapar, dan lebih banyak menyimak obrolan daripada bercerewet seperti sasha dan jihan.
    Dan.. sepertinya mereka tengah membahas tentang salah seorang aktor tampan yang tengah naik daun sekarang. Yeahh... aku yang selama ini berkutat dengan anime dan terbatas film-film barat saja mana faham dengan hal begituan?

    Kulirik arloji yang melingkar di pergelangan tanganku pertanda 7 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Dan tentu saja aku menjadi yang paling pertama selesai menghabiskan makanan.
     Kutepuk-tepuk perut ku yang sudah penuh macam hamil 5 bulan ini, "hmm... ara mau ke kamar mandi dulu ya", ucapku sesaat sebelum kemudian pergi lebih awal, dan tentusaja setelah diberi anggukkan setuju oleh mereka.

    Usai dari kamar mandi, baru saja aku hendak melangkah berbelok menuju koridor yang mengarah ke ke lasku lebih cepat, kulihat vina dan geng-nya disana.

Shit.. merusak pemandangan saja mereka ini,
    Batinku sambil berputar arah tak jadi mengikuti jalur sebelumnya.

      Yeahh.. bukan karena aku terlalu pengecut untuk bertemu dengannya, tapi mengingat bagaimana kelakuan vina selama ini yang tak pernah diam anteng bila bertemu denganku sedikit saja, jadi labih baik aku menghindar daripada harus berurusan apa lagi berbicara dengan murid paling kubenci di sekolah ini.
Simpel saja, intinya aku sedang malas dan tak ingin buang buang waktu jika mereka menggangguku nanti.

      Aku pun mengambil jalan sedikit memutar dengan melewati kelas 12 D dan juga ruang guru selain itu terdapat ruang milik OSIS tak jauh dari sana.

     Kulirik jam tanganku sambil sedikit mempercepat langkah dan sayangnya di saat yang sama ada seorang siswa yang barusaja melangkah keluar dari ruang osis dan..

Bruukk,

    "Aih..", aku yang notabene berbadan lebih kecil ini pun akhirnya mau tak mau kalah badan dan terjatuh.
   "Sshhttt...", kuelus-elus pantatku sambil menatap ke arah siapa siswa yang kutabrak barusan, "uuhh... sorry sorry, eh..? Ikal?", aku tak jadi cemberut dan malah memperlebar senyumku

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang