namanya leo

12 6 0
                                    

     "Kamu sendirian?", Tanya seseorang terdengar sedikit cadel itu lagi. Aku langsung menoleh kesamping dan mendapati anak kecil yang kutemui di galeri tadi.

No!, noo!!
     Aku hanya bisa menggeleng-geleng kan kepalaku gagap. Anak kecil itu malah tersenyum manis.
    "Maaf membuat ara ketakutan..", ucapnya sambil maju lagi selangkah. Aku yang sedang duduk pun langsung menggeser posisiku kebelakang hingga mentok di bagian pinggir kursi panjang taman.
    Dia memang lucu namun sama menakutkannya dimataku karena dia bukan manusia, oh astaga..

Disaat aku tak memiliki jalan lain lagi dan berniat untuk kabur bocah itu menahanku, "aa... Leo nggak jahat, leo nggak nakal kok",

Aku masih diam belum berucap apa apa, sementara itu tanganku semakin menggenggam erat pada bagian pinggir kursi dan belum berhenti memikirkan cara untuk melarikan diri darinya.
Tiba-tiba leo tertawa renyah.
"Apa yang menakutkannya dari leo loh??",

Aku sedikit membulatkan mata, "aaa.. kenapa masih bertanya?, tentu saja ara takut",

"Hm??", Sosok anak kecil itu tampak menaikkan sebelah alisnya menambah parah wajah polosnya yang sudah lucu.
"Kenapa ara hanya ketakutan sama leo?, Kenapa tidak dengan hantu hantu yang lainnya?",

Hahh??,
Apa!? Hantu hantu lain katanya??,

Aku cukup terkejut juga, "maksud kamu ada banyak hantu lain tadi?",

"Iya, dibelakang ara juga ada yang sedang memperhatikan kita, kenapa ara tidak takut?, Kenapa hanya leo?",

Huwaaaa....
Batinku sedang menangis sekarang, jadi ada berapa banyak hantu disini?, Kupejamkan mataku dan menarik nafas panjang lantas menghembuskannya lebih lama.
Dan.. lebih anehnya lagi kenapa aku tidak bisa melihat mereka?, Indra keenam macam apa ini!??,

Kubuka kelopak mataku dan nyaris berteriak karena entah sejak kapan leo sudah berada tepat didepan wajahku,
"!?, Aa~hmm", telapak tangan kecil leo sudah lebih dulu membekap mulutku.
"Jangan teriak teriak ara..", gumam leo pelan lantas melepaskan bekapan tangannya dariku.

Nafasku semakin tidak beraturan dan ingin sekali rasanya aku pingsan saja sekarang, hmm... Telapak tangannya sangat dingin sekali dan aku tahu kalau ini bukan mimpi.
Tangan kecil leo bergerak seakan berisyarat, "santai saja.. Leo hanya ingin berteman",

"Huaahhh...", Kutegakkan posisi dudukku dan menghela nafas panjang. Kutatap kedua telapak tanganku yang sudah bergetar hebat sekarang sementara itu leo masih diam mematung berdiri di depanku.
"Ara pen nangis...", Gumamku kecil.

"Eh??", Anak kecil itu menaikkan kedua alisnya, "kenapa?",

Aku menggeleng geleng saja, "entah, akh sudahlah ara takut sama hantu kayak kamu",

Leo tampak terdiam, sementara aku masih tetap seperti itu agak lama dan ia cukup hebat karena mau menungguiku selama ini. Aku menatap kearahnya, "Kenapa kamu masih disini?",

"Menunggu jawaban ara",

Hmmm...
Aku menghela nafas panjang, "menunggui apa?",

"Mau jadi temannya leo atau tidak?",

...🗿,
Edan,

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang