"coba pergi ke rak buku bagian C, ada buku sejarah tentang napoleon berwarna coklat dan putih, kamu yang ambil ya", ucapku mengintruksi cepat kepada sasha dan segera berlalu ke arah rak buku lain tempat beberapa buku tentang penakluk asal Prancis itu berada.
Sasha mengangguk dan kami pun segera berpisah. Sambil mencari buku-buku referensi itu aku teringat dengan sebuah novel karya penulis terkenal Haruki Murakami yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Hanya sebuah novel non-fiksi berjudul Underground.Setelah selesai dengan tugasku mencari bahan bahan essay nanti, aku pun berkeliling sesaat sambil menunggu sasha, yeahhh... kalau kau bisa membaca buku mahal secara gratis di perpus kenapa tidak?
Ah, itu dia...
Aku berjalan ke samping setelah berhasil menemukan buku yang kumaksud dan ia masih setia menungguku dengan berdiri terhimpit oleh buku-buku lainnya di jajaran rak buku.Good... jangan sampai keduluan lagi, please!,
set!
"eh?", aku menoleh dan refleks menarik tangan karena tanpa sengaja bersentuhan dengan tangan seseorang yang entah sejak kapan berada di sampingku,
"Astaga, maaf",Lelaki itu hanya menatapku sekilas, sepertinya ia juga ingin mengambil buku yang sama, "kau duluan ", ucap lelaki berkacamata itu datar dan melangkah mundur.
Hmmm.. pertama kali kulihat wajahnya, entah kenapa kurasa dia lebih berbeda dimataku,
Haaa... tampan sekali,
ucapku dalam hati, tanpa sadar aku tak berhenti memandanginya dari tadi.
"hei?", pemuda itu menaikkan sebelah alisnya. Aku pun langsung tersadar,
hoo... memalukan.
"oh, eumm..", aku bergumam dan memalingkan arah mataku ke arah lain menghindar darinya, "maaf maaf",
Pemuda tampan berkacamata itu hanya menarik salah satu sudut bibirnya kecil lantas berbalik pergi,
"ambil saja bukunya", ucapnya datar tanpa menoleh ke arahku sama sekali."i.. iya..", aku mengangguk gagap sambil meraih buku novel berwarna gelap itu dari tempatnya. Sementara pemuda berkacamata sebelumnya sudah berbalik pergi dan dengan cepat menghilang dibalik rak-rak besar perpustakaan.
Aku berjalan cepat tanpa suara mencoba mengintip ke arah mana pemuda itu pergi dari balik celah-celah buku, siapa tahu aku bisa mengetahui namanya jika aku berhasil membaca kartu kunjungan perpustakaan miliknya.
"ra?", panggil seseorang dari belakang mengejutkanku.
"Hahh?, mmh..", aku berdecak kecil di ujung helaan nafas.
"yok pulang, tadi bilangnya lagi buru-buru kan?",
"oke, ayoklah", aku mengangguk dan mengikuti langkah langkah kaki Sasha kearah meja registrasi untuk peminjaman buku buku kami sebelumnya.
Setelah menyelesaikan prosedur peminjaman buku diperpustakaan ini, aku dan sasha langsung melangkah keluar dari perpus menuju kearah parkiran tempat sepeda motor sasha berada.Sesaat pemuda itu sudah terlupakan begitu saja.
"kita mau langsung pulang atau gimana?", tanya Sasha sambil mengenakan helm Doraemon favoritnya.
Hemm... dia memang pecinta tokoh animasi tersebut, bahkan segala hal pun kalau bisa harus berhubungan dengan si doraemon, contoh saja tas hadiah ulang tahunku yang ia berikan kepadaku tahun kemarin gambarnya doraemon.
Dasar.. mentang-mentang wibu nolep, Kasih hadiah sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Ghost
HumorKetika sahabatmu terlalu laknat dan minta dibunuh.. .. Merupakan cerita kehidupan harian seorang gadis biasa bernama zeara, murid SMA yang memiliki seorang sahabat bernama haikal. Mereka yang tumbuh bersama dan saling berbagi suka duka. Kada...