••••••
Terlihat seorang gadis tengah mempercepat langkahnya begitu mendengar bel masuk usai istirahat berdering, bahkan kaus kaki dan kerapian sepatunya pun tidak begitu ia perhatikan.
Ia masih terus berlari menyusuri lorong panjang belakang kelas sebagai jalur alternatifnya.Tap,
"!?~",
Brukk!!Barusaja kakinya melangkah di sebuah belokan seseorang menabraknya.
"Uuuhh", gadis itu meringis kecil sambil mengelus lengannya dan menatap kearah penabrak sebelumnya, "hm, maaf~",
Ia tak jadi melanjutkan ucapannya dan memalingkan wajah. Perempuan itu segera beranjak tanpa mengatakan sepatah kata pun, sesaat tatapan 2 orang remaja itu sama-sama beradu tajam dengan singkat.Haikal hanya menatap ara sekilas dan juga turut melangkah pergi, mereka memilih jalur dengan menghindar 1 sama lain.
"Hmpft..", gembungan pipi ara tak bertahan lama, buru-buru dilangkahkan kembali kakinya untuk segera menuju kelas.
Hmm, tatapannya benar-benar dingin dan cuek, berbeda sekali dengan ikal yang selama ini kukenal, rasanya seperti~ hmm..
..Asing sekali,
Batin gadis itu sesaat,
Ah ya.. buat apa aku peduli?
Ara menggelengkan kepalanya cepat dan kembali berlari-lari kecil. Akhirnya beberapa menit kemudian sampailah gadis itu di kelasnya.
Mata pelajaran setelah ini adalah informatika dengan seorang guru perempuan sebagai pengampunya.Yeah, perempuan itu memang terlambat masuk ke kelas tapi beruntung saja gurunya belum hadir.
"Darimana saja tadi?", tanya sasha langsung menginterogasi.Ara yang baru saja tiba di bangku tempat duduknya pun hanya menghela nafas panjang tak langsung menjawab. Sementara itu sasha terlihat masih setia menunggu jawaban dari ara,
"ada apa?", tanya perempuan berambut sebahu tersebut.
Yang ditanya tampak menggeleng sekali, "ara kebelet ke kamar mandi tadi", jawabnya.Sasha hanya menatap datar, "hehh~?", raut wajahnya menunjukkan dengan gamblang bahwa ia tidak begitu percaya dengan pernyataan gadis itu, "iyah??",
"Iyoo..", sahut ara gemas sembari membulatkan jari tangannya.
"Hmm~",
.......
"Fahri al-fahrezi?",
"Tidak masuk pak, fahri sakit", jawab seorang murid tatkala guru mereka itu tengah melakukan pengabsenan.
Pak catra yang tengah mengabsen tampak membolak-balikkan buku absensi di tangannya, "hmm.. oh, sudah 5 hari sakitnya?",Ini sudah memasuki pelajaran terakhir untuk hari ini dan mata pelajaran fisika yang diampunya menjadi penutup kegiatan pembelajaran.
Siswa kelas XII IPA itu langsung mengangguk bersamaan.
"Sudah dijenguk?", tanya pak catra dan para siswa kini gantian menggeleng.
Pak catra mengelus jidat, "lah.. bagaimana kalian ini sebagai teman sekelas?, hm..", ada nafas kecil darinya, "besok dijenguk, siapa tahu sakitnya bisa disembuhkan dengan kehadiran kalian",
"Iya pak, kemarin sudah diajak bu friska tapi ga jadi soalnya pada lupa hehe",
Pria itu tertawa,
"Anak-anak muridnya bapak ini wah keren-keren sekali, ingatannya pada tajam semua kan yah?",*(seharusnya tugas dan pekerjaan ketua kelas mereka itulah yang perlu dipertanyakan)
Setelah diaminkan pak catra pun kembali melanjutkan pengabsenan hingga sesi belajar dimulai.
Terlihat ara memperhatikan pelajaran dengan serius sementara sasha fokus kepada guru mudanya itu sambil bertopang dagu, yeah.. sepertinya pak catra masuk dalam kategori guru tampan di mata para siswinya.
Tak peduli berapa kali pun sasha mengungkapkan word of affirmation-nya kepada ara betapa tampan dan damage-nya tetap saja itu bukanlah poin penting bagi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Ghost
HumorKetika sahabatmu terlalu laknat dan minta dibunuh.. .. Merupakan cerita kehidupan harian seorang gadis biasa bernama zeara, murid SMA yang memiliki seorang sahabat bernama haikal. Mereka yang tumbuh bersama dan saling berbagi suka duka. Kada...