09. Menggoda

16.2K 989 143
                                    

Update chapter 09/10 hari ini
Di vote semua ya 🥹

Maaf kalo sesuatu yang aku tulis selalu di luar nalar, dan tidak sebagus author lainnya
Selamat membaca kesayangan Abi!

Maaf kalo sesuatu yang aku tulis selalu di luar nalar, dan tidak sebagus author lainnya Selamat membaca kesayangan Abi!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh salah 🥹

Tiga hari tidak ada eye contact dengan abang Ruto, rupanya Jaemin rindu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tiga hari tidak ada eye contact dengan abang Ruto, rupanya Jaemin rindu juga. Sebenarnya setelah tragedi panas malam itu, minggu sore Jaemin memutuskan untuk pulang.

Langkahnya yang hampir melewati gerbang cottage pun di interupsi oleh pak Sooman yang berlari tergopoh-gopoh ke arahnya.

Merasa di distraksi kepergiannya, Jaemin tidak mau membiarkan pak Sooman berlari di usia nya yang sudah lebih dari setengah abad.

"Nona, sekedap nggih. Kulo sampun pesen taksi" jaemin ngangguk, oh rupanya pak sooman adalah keturunan orang jawa
*Nona, sebentar ya. Saya sudah pesan taksi

"Pak sooman griyone pundi??"
*pak sooman rumahnya mana

Lelaki paruh baya itu tersenyum. "Kulo asli Kulon Progo"

Jaemin bingung, mana taksi nya? Kenapa malah mobil sport yang berhenti di depannya? Apakah Jaemin bermimpi?

Di dalam mobil itu tidak ada komunikasi dengan supir, jaemin memilih tidur.

Sampai di rumah, Jaemin tidak mendapati si abang kesayangan di rumah. "Mungkin lagi ngaspal" pikirnya.

Di telfon nggak di angkat, di wa cuma centang satu. Berasa ngechat seleb, Jaemin merebahkan diri di atas sofa kamarnya.

Rencananya mau rehat sejenak sebelum menukarkan cek itu dengan uang cash. Desahan, liukan, sodokan, hentakan dan racauan dari guru PJOK membuatnya terngiang-ngiang.

Jaemin menaruh satu kaki nya ke punggung sofa, tangganya mulai merayap masuk lewat dua garis belakang celananya. Dua bongkahan sekal yang masih ngilu ia belai lembut dan sesekali tampar manja.

"Aahhh jeno yaahhhh therehhh ohhh" Jaemin menusuk middle partnya, kali ini gairah Jaemin melambung tinggi hanya dengan mengingat raut wajah mesum pak Jeno yang saat itu berada tepat di depan matanya.

I AM BINAL || NOMIN ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang