35. Nomin Love 💛🤍

5.3K 380 28
                                    

Cuplikan chapter 34

"Ayah menikah dengan seorang perempuan, dan kini ayah memiliki seorang anak dan tinggal di bawah kekayaan yang ayah cari bersama-sama dengan mommy. Dimana tabiat mu sebagai seorang ayah hah!!!!" Seperti tidak ada hari esok, Jeno begitu memojokkan perlakuan Mark Tuan selama ini pada sang mommy.

Andaikan saat itu Taeyong tidak bertemu dengan Jaehyun, apakah drama main belakang ini masih berkabung pada circle keluarga Lee ini??


Andaikan saat itu Taeyong tidak bertemu dengan Jaehyun, apakah drama main belakang ini masih berkabung pada circle keluarga Lee ini??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. 🧎‍♀️🧎‍♀️

Dua gundukan lemak di dada Jaemin menjadi objek pandangan pertama kedua netra legam seorang Lee Jeno. Setelah pesta malam itu, Jeno mabuk hingga tidak sadarkan diri.

Dimana Mark Tuan saat ini? Balkon rumah Jeno menjadi saksi pria yang bernotabene sebagai kepala keluarga ini sedang membuat perjanjian dengan suami kecilnya.

Bubu pemilik hati lemah lembut tengah mengibarkan bendera putih, atas kekalahannya. Bubu telah menyerah untuk berumah tangga dengan Mark Tuan, hal itu sudah ia pendam lama hingga waktu telah menjawab semuanya.

Jaehyun turut berdiri pada ubin yang sama. Mereka bertiga terdiam, setelah perkelahian hebat dan adu tenaga yang membuat acara standing party malam itu di bubarkan.

Mark Tuan yang saat itu sudah tidak tahan marganya di jatuhkan, kerap menonjok rahang Jaehyun hingga terjatuh di depan banyaknya tamu acara pesta malam itu.

"Taeyong, maaf" ucap Mark Tuan, kedua tangannya menggenggam pergelangan tangan Taeyong dengan tatapan harap.

Pundak Mark Tuan bergetar hebat, tatkala sang suami manis tidak mau menoleh ke arahnya.

"Mark, pergilah, semua sudah berakhir"

"Bubu, bagaimana aku bisa pergi begitu saja. Disaat aku ingin memulainya dari awal?"

"Kau ingin memulai nya tetapi kau menikah dan memiliki seorang anak. Bagaimana aku bisa tahan Mark??"

Untuk yang terakhir kalinya Mark meloloskan permohonan maafnya, dan ini yang terakhir kalinya. Tubuhnya menegak kemudian ia bawa tangannya untuk mengusak rambut bubu acak.

"Baiklah,, tetapi apakah kau bisa memberiku peluk terakhirmu??" Mark tersenyum sementara Taeyong perlahan mendongak ke arahnya. Bibir taeyong mulai mengulas senyum simpul, kedua mata sebening boba nya menatap tulus pada Mark yang mulai menangis terisak.

"Aku harap tidak akan ada air mata setelah ini Mark, ijinkan aku untuk berbahagia di sisa hidup yang aku miliki"

Mark Tuan mengangguk di ceruk Taeyong. Jeno melangkah gontai menuju balkon atas, memastikan hal buruk tidak akan terjadi.

Diikuti oleh Jaemin dengan pipi menirus karena saat itu mulutnya sibuk menyedot dua buah tumbler secara bersamaan.

Ya! Dua sedotan dalam satu mulut.

I AM BINAL || NOMIN ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang