"Uhhhmmm myeeaahhh ahhhkk mass Jenoooh iyyyyyaahh" Jaemin meraung ketika klimaks.
Cukup lama nungging dan menumpu di dashboard mobil, kini penisnya menyemburkan sperma.
Lubangnya telah bengkak, permainan tiga jari Jeno yang mengolek dan memanjakkan lubangnya sukses membuat Jaemin merasa puas.
Mulut tipisnya terbuka lebar, lidah Jaemin terjulur dan mengeluarkan beberapa utas benang saliva.
Memuaskan hasrat si manis dengan posisi tangan satu nya memegang kemudi bukanlah hal sulit. Jeno cukup lihai akan hal ini,
Jaemin duduk kembali, wajahnya menoleh ke arah Jeno yang kini tersenyum miring. Seperti memberi sebuah kode dengan melebarkan duduknya.
"Gantian"
Jaemin tersenyum menang, ini yang ia dambakan. Zipper celana Jeno telah turun dengan sempurna, Jaemin memainkan kepala penis Jeno dengan kuluman manja.
Apalagi tangan Jeno menekan kepalanya agar mengulum lebih dalam. Sepertinya Jaemin pun tidak keberatan. Biarkan tenggorokannya berisi dan hangat karena tekstur kasar penis Jeno yang kian menebal.
Jeno mengemudi santai, sengaja agar kenikmatan yang ia dapatkan lebih lama dan berkesan.
"Ahh Gila!!!! Na!! Jangan kau gigit" jeno tiba-tiba menggelinjang, sungguh ia bisa merasakan keras dan tajamnya gigi Jaemin yang benar-benar menggigit miliknya.
Bahkan tangan Jeno tidak bisa menepis kepala Jaemin yang mencengkeram paha nya dengan kuku terawatnya.
Jeno sampai tidak bisa membedakan mana rem dan gass, mobilnya oleng menyita perhatian pengendara di belakangnya.
DUGGHHH
Jaemin pingsan, ketika Jeno menonjok tengkuknya. Daripada mati di tengah jalan pas lagi nuntasin hasrat.
Penis Jeno masih menancap di mulut Nana yang tertidur, kepalanya mungkin akan terasa pening setelah ini.
"Maafkan ayah, bunamu sangat keterlaluan" Jeno masih begidik ngeri, jaemin nggak kalah buas kaya seulgi ternyata.
Barang Jeno begitu enak dan melegenda mungkin.
Mobil Jeno berhenti di halaman rumah Jaemin. Hal utama yang Jeno lakukan adalah, mengangkut semua belanjaan yang di beli Jaemin pasca mereka masih tinggal di hotel.
"Nginep cuma lima hari tapi belanjaan mu segudang Na" oceh Jeno, betapa borosnya si manis.
Sepadan sih sama kelakuannya yang udah nggempur lubang Jaemin selama tiga hari dua malam di hotel itu.
Haruto yang sedang menggosok gigi sampai keluar bawa odol sama sikat nya. Tidak lupa gayung berisi air.
Jeno acuh saja, nggak mungkin Haruto bakal mencak-mencak kaya Angling Dharma di tv drama Tutur Tinular.
Prediksi author benar. Jaemin bangun dengan atmosfer di sekelilingnya berubah menjadi biru. Reflek hantaman tangan Jeno yang kurang ajar.
"Mass,, nana nggak bisa liat apa-apa mass" jaemin nangis ketika tubuhnya di gendong bridal oleh Jeno.
Jeno udah berani buat magut bibir Nana di depan Haruto.
Ujungnya si abang colay lagi di kamar mandi pake odol biar pedes nan keset.
"Aku akan pulang ke rumah, jangan kemana-mana hmmm?" akan ada kejutan setelah ini.
Entah itu akan berpihak pada Seulgi atau Jeno yang akan di tendang dari rumah mewah itu.
"Mass,, Nana takut hiksss"
"Jangan takut, semua teman-teman mu sudah tau sayang. Tetap disini hmmm???" Jeno memberinya segelas air putih, di depan pintu kamar Jaemin ada Junkyu dan Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM BINAL || NOMIN ( END )
RomanceGay story "Jeno udah nikah, Lo gila mau gebetin dia?!" "Hanya orang gila yang ngebiarin Jeno tetep lurus" Nomin mpreg || Homo || BxB || adult slut