36 Twins dan masa lalu

5.5K 355 35
                                    

Dua telunjuk panjang Lee Jeno di genggam oleh tangan kedua bayi mungilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua telunjuk panjang Lee Jeno di genggam oleh tangan kedua bayi mungilnya. Di minggu pagi yang mendung ini, Jeno menghabiskan waktu nya dengan kedua bayi nya di rumah.

Bayi kembar pasangan Jeno Jaemin ini di beri nama Jisung dan Jihan.

Jeno teringat kejadian beberapa minggu yang lalu, dimana kedua bayi nya ini masih berada di dalam perut Jaemin dengan segala keinginan mereka berdua.

Hingga kini, Jeno resmi menjadi seorang ayah.

"Humm wangi nya,," Jeno ngecup kedua pipi bayi nya bergantian. Tidur menelungkup tengah-tengah kedua malaikat kecilnya yang sedang tidur dan menggenggam ibu jarinya.

Jaemin datang dengan apron warna pink, tampak membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk nya. Karena dari pagi, Jeno belum makan.

Ya siapa suruh terlalu bucin sama kedua anaknya, sampai tradisi mengisi tenaga sendiri saja Jeno malas.

Nunggu suami manisnya terulur untuk memberinya bantuan, Jeno manja aslinya.

"Buna,, suapin" pinta nya, semakin terlihat lucu jika kedua matanya tertutup senyuman.

Jaemin merotasikan matanya malas, padahal kerjaan di hari minggu masih banyak.

"Buna suapin pake sekop pasir ya?"

"Tega amat buna!"

"Siapa suruh manja? Punya tangan buat apa? Dasar bayi!" —Jaemin mulai mengayunkan sendoknya di selingi tawa lirih.

Dunia juga tau kalo Jeno emang suka begitu, manja sampe si manis menjerit nikmat nantinya. Tapi kali ini tidak, bayi mereka masih seumuran kecambah.
Masa si buna udah di buat desah? :))

Jeno melepaskan genggaman erat kedua tangan mungil bayinya dengan pelan. Jangan sampai mereka terbangun, karena untuk menidurkan mereka saja memerlukan waktu berjam-jam. Saking sebal nya seorang Jeno, ASI nana tidak tersisa untuknya.

"Buna, perbanyak makan sayuran sama sup ya biar nen-nya banyak. Nanti aku bisa nyoba" ucapan bapak-bapak beranak dua ini.

Jaemin sampe mundur dua jengkal duduknya, karena suami nya ini sangat meresahkan.

"Uhm,, iya mass. Buna juga masak sup ayam kok"

Sambil menerima suap demi suap nasi, tangan Jeno  menarik pinggul Jaemin. Agar duduk mereka berdekatan.

Jeno menaruh dagu nya di pundak Jaemin, sesekali mengecup setiap inchi leher jenjang yang begitu putih dan terawat.

"Mass, bau jigong ih!" rengek Jaemin, risih soalnya Jeno dari pagi belum mandi.

Apalagi Jaemin adalah tipikal lelaki yang demen banget sama kebersihan.

"Tapi kamu suka jigong ku buna, ngaku aja siapa yang semalam bobo minta di cipok sampe bengkak"

I AM BINAL || NOMIN ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang