DUA TAHUN KEMUDIAN
Jeno bangun pagi, memasak nasi goreng untuk si kembar sebelum mereka berangkat sekolah. Usia si kembar saat ini sudah tujuh tahun, mereka berdua berkembang sangat baik dan menjadi anak-anak kebanggan di sekolah tentunya.
Terutama bapaknya, ya siapa dulu yang punya ? Na Jaemin lah, valid no debat!
"Hey telur telur! Sini makan Nak, nasi goreng sosis udah matang" Jeno melepas apronnya setelah menyajikan sarapan pagi mereka pada meja bundar.
"Papah selamat pagi" ucap Jihan, sudah rapi dengan seragam SD merah putih dan tas frozen di tangannya.
"Selamat pagi anak papah" Jeno mengusap pucuk kepala Jihan sebelum mengecup nya.
Kalau Jisung, masih berkacak pinggang di depan kaca. "Ganteng paripurnaahh, pasti Chenle bakal terpikat sama aku! Walau dia masih TK hahahahah!!!" gumamnya di selingi tawa kemudian berlari menyusul kembarannya di meja makan.
Peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ingat lah dulu binalnya Nana seperti apa? Tapi apakah Jisung akan menduduki orientasi yang sama seperti sang buna?
"Papah denger ya kamu panggil-panggil anaknya om Mark Lee!" Jeno nyengir sambil membawa dua gelas susu.
Tentunya masih ingat kan guru TU yang diincar oleh Haechan. Mereka akhirnya taarufan, dan pernikahan di laksanakan setelah Haechan lulus ujian.
"Manusiawi lah pah,! Siapa suruh punya muka seimut dolphin!"
Jeno yang ikut gabung dengan mereka pun turut meminum kopi pagi nya. Membiarkan Jaemin masih menikmati alam mimpi nya. Karena semalam Jaemin sudah mempersilahkan sang dominan berbuat nista.
Sebagai seorang istri yang nurut akan atensi suami, Jaemin sudah berusaha memberikan yang terbaik tentunya perihal proses kehamilan.
Jaemin memohon kepada dua anaknya yang menurutnya sudah besar untuk mengijinkan sang papah kembali memberi adik untuk mereka. Dan jangan lupakan, Kuasa Tuhan itu memang penting.
Jeno mengambil remahan kerupuk di ujung bibir Jisung. Kemudian menarik selembar tisu untuknya.
Si kembar makan dengan tenang, tanpa ada perbincangan yang nantinya akan membuat seisi rumah gaduh dan berantakan.
Usai menemani si kembar menyelesaikan sarapan mereka, Jeno beralih untuk masuk ke kamar. Mengganti piyama nya dengan kaos oblong warna hitam serta topi untuk menutup kepalanya.
Jaemin masih tidur di bawah naungan selimut tebal.
"Buna, mass nganter anak-anak dulu ya" Jeno pamit, sempat mencuri sebuah lumatan di bibir Jaemin yang mendekur keras.
Jeno tertawa setelahnya, karena tangan Jaemin tiba-tiba menampar pipinya sendiri. Jaemin tidak suka di ganggu tidurnya.
🫶🏻 Part Bucin Nomin 🫶🏻
Gerbang sekolah tersorot oleh kedua mata Jeno. Tidak ada pudarnya senyum di bibir tebal nya saat ini. Senyum hangat kembali ia berikan pada Jihan yang sibuk membaca buku, karena Jihan memang memiliki hobi membaca. Di dalam mobil pun Jihan selalu memegang buku, entah itu novel atau fabel.
Jihan duduk di sampingnya sedangkan Jisung di belakang sana asik mendengarkan musik yang selalu Jeno putar melalui CD di dalam mobilnya.
"Sudah sampai, kesayangan papah harus nunggu papah jemput kalian nanti ya?"
"Siap pah!" jawab si kembar bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM BINAL || NOMIN ( END )
RomanceGay story "Jeno udah nikah, Lo gila mau gebetin dia?!" "Hanya orang gila yang ngebiarin Jeno tetep lurus" Nomin mpreg || Homo || BxB || adult slut