SEASON 2 || 15. I am BINAL

6.8K 238 89
                                    

Personil tumpengan sudah berkumpul, bala kawanan si kembar hadir dengan suka cita. Mereka membantu Jihan dan Nana memasak untuk syukuran pemberian nama anak mereka.

Sedangkan Jeno ditugasi untuk menjemput Yuta dan Winwin di bandara karena pesawat pribadi mereka mendarat di sana.

"Buna ya, si bungsu mau dinamain siapa sii??" Ini suara Jake, sedang memotong telur dadar untuk menghias gunungan nasi kuning yang sudah di buat oleh Nana.

"Emang udah pasti bungsu cok? Ya kan kita ngga tau kalo suatu saat nanti pak Jeno mau nambah. Ya kan guys" sudah bisa di tebak, ini Riki.

"Gue nggak ngajak ngomong sama lu"

"Lu punya dendam apa si ama gue? Perasaan gue kalo ngutang galon di rumah Lu selalu bayar sebelum jatuh tempo dah"

Jaemin hanya menjadi penengah, ia melambai pada Riki untuk membantunya mengangkat sesuatu di bagasi.

Baby L di kelonin sama abang Jie. Tangan Jisung tidak mau lepas dari perut bayi itu. "Jagoan, kamu tau nggak kalo abang nggak sabar pengin liat kamu gede, nanti kita main bola di lapangan mass Kai hmmm??" Jisung mendekatkan pipinya pada wajah si bayi.

Nana sengaja membedongnya dengan kain, bayi berumur tujuh hari itu terlalu aktiv dan menangis jika hawa dingin menerpa kulitnya.

"Hehe,, abang tuh sayang banget sama kamu. Makasih ya, udah hadir di dunia ini buat temen abang balapan motor nanti-"

"Hush!! Jangan gitu bro, kasih siraman rohani biar pinter dong ah"

"Heran banget Lu dimana-mana ada" Jisung melempar bantal kucing ke arah Engene.

"Tapi ngomong-ngomong Lu udah pantes jadi bapak hahaha"

"Keluar sana Ah!"

Oowweeeekkkkkk

"Cup cup cup, iya abang disini mau bobo lagi sama baby L hmm??"

Si bayi langsung diam, kedua matanya sedikit terbuka dengan bibir mencebik ke bawah.

"Abang nggak pergi kok, disini hmmm??" Jisung menoel-noel pipi bulat adiknya.

Jaemin terharu, menyaksikan Jisung yang begitu menyayangi adiknya.

"Inilah alasan mengapa buna memberi jarak yang begitu lama Jie, supaya anak terakhir buna merasakan kasih sayang lebih dari buna, papah, kamu sama Jihan"

Jaemin tidak bisa membayangkan jika baby L terlahir disaat Jisung dan Jihan masih kecil. Memang Jeno pernah merencenakan kehamilan jarak dekat, namun itu di tolak oleh Nana.

Pada saat itu Jaemin masih merasakan betapa mengerikannya mengeluarkan dua kepala melalui lubang analnya. Karena Jaemin tidak mau di sesar, lahiran si kembar berjalan normal.

Rasa panas, perih dan mendidih nya lubang surgawi Jaemin saat itu menjadi saksi perjuangannya sebagai seorang lelaki yang memberanikan diri melawan hukum alam.

Menjadi penyuka sesama, Jaemin tidak papa walau neraka menjadi Jaminannya.

"Buna ya,,"

"Euhmm mass, udah pulang ya??" Jaemin menghambur pada peluk Jeno.

"Lho,, ada apa ini tumben" Jeno menyempatkan diri untuk meremas dua bongkahan pantat Jaemin.

"Nggak papa, pengin peluk aja. Ayok turun mass, Jie sama el masih bobo"

Jeno mengintip dari celah pintu kamar itu. Jisung terlelap dengan tangan berlabuh di atas perut adik nya.

🎀🎀

🎀🎀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I AM BINAL || NOMIN ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang