17. Sugar Baby atau Simpanan?

14.2K 886 145
                                    

Terimakasih buat 10K viewers!!

Terimakasih buat 10K viewers!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga minggu kemudian~~

Sebelumnya, lomba masak memang sudah di bicarakan. Kelas Jaemin kebagian buat bersih-bersih tempat juri.

Yang menjadi juru masak tentu saja Jaemin, pundaknya saat ini sedang dipijat oleh Hyunjin. Jaemin merasa beruntung hidupnya, memiliki banyak teman yang kaya akan simpati padanya.

"Na, buat kelas kita menang ya?" Jaemin terus-terusan bersendawa, masuk angin kayaknya.

Atau memang pijatan tangan Hyunjin memang bisa di terima oleh tubuhnya yang kelelahan.

"Pak Lucas bakal kasih duit buat kelas kita nanti" sahut Guanlin.

Renjun yang baru pulang dari luar negeri pun kini tengah bergabung dengan mereka. Perkara jerawat yang tumbuh di ujung hidungnya, membuat bu wendy membawa anaknya ke luar negeri untuk menjalani operasi.

Memiliki seorang ibu yang penyayang dan pengertian, bukankah itu mengasyikan? Tapi tidak bagi Renjun yang harus merelakan paruh waktunya hilang.

"Na, kalo Lo menang mau apa dah?" Renjun mendekat, masih dengan kain kasa yang menempel di hidungnya.

"Gue, gu-gue nggak minta apa-apa. Kalo gue menang kan kelas kita bangga" Jaemin menjawab gugup, matanya memicing ke arah Jeno yang tiba-tiba masuk membawa dua kardus air mineral.

Hyunjin langsung nge-geplak pundak Jaemin. "Salting si Jeno hahahha"

"Apaan si anjir" Jaemin memilih pergi.

"Nana kenapa si yank?" Felix dari kelas lain pun memasuki ruang mereka, membawa aneka snack untuk mereka yang sedang sibuk dengan masing-masing tugasnya.

"Eh ada botty kicimity mantulity aing. Sini deh aing pangkuin—ADDAWWWWW SAKIT KONTOL!!!!" kepala Hyunjin di geplak pake galon kosong sama Haechan.

Masalah ngegombal emang nomor wahid. Hyunjin nggak ngerti kalo ada Bu Seulgi lagi keliling buat ngecek.

"Kelas kalian yang masak pasti Nana kan?" bu Seulgi menebak, mereka cuma berdehem kecil. Siapa si yang demen ngomong sama bu Seulgi?

"By the way, Nana mau masak apa nanti? Nasi bakar? Kerang ijo lagi?"

"Kayaknya Nana bakal masak oseng mengkudu sambel peju hahahha. Kok ibu Kepo deh, mau bocorin ke anaknya pak slamet siwon ya biar menang?" Seulgi langsung diam, apalagi Jeno melotot ke arah nya.

"Pak Slamet Siwon??" gerutu Jeno, kehadiran Jeno sungguh tidak di ketahui oleh Seulgi.

"Nggak tau nih dad, masa sih dikira bunda mau bocorin resep kelas IPA 1 ke anaknya pak Slamet Siwon" seulgi melipat kedua tangannya, bibirnya mengerucu.

Haechan masih disana, wajahnya datar. Seakan dua guru ini bukanlah siapa-siapa, tidak ada rasa takut secuil pun terlihat dari wajahnya.

Sedangkan Felix, Hyunjin, Guanlin dan Renjun mereka pura-pura muntah di depan kelas.

I AM BINAL || NOMIN ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang