Part ini berisi tentang kedua orang tua Jaemin
Happy Reading kesayangan AbigiyeelMelihat siapa yang datang, Chitta langsung menaiki puluhan anak tangganya menuju kamar.
Dimana saat ini Haechan sedang tidur, menikmati akhir pekan.
Jaemin duduk berhadapan dengan Johnny, terlihat santai di sore hari yang sedikit mendung.
Aura seorang ayah di balik parasnya yang rupawan, mampu menggetarkan siapa saja bagi yang beradu pandang dengannya. Siapa dia, Ayah Johnny Suh.
"Nak, gimana rasanya menjadi ibu rumah tangga" Johnny meletakkan koran yang sedang ia baca, kemudian saling menautkan kedua tangannya di depan dada.
Jaemin tersenyum canggung, kedua matanya mengedar. Memastikan Jeno sudah pergi, karena setelah melakukan perdebatan kecil perihal mantan Jeno yang main peluk saja membuat Jaemin minta di antarkan suami nya menuju rumah Haechan. Sedangkan Jeno harus bekerja malam.
"Om, kok nanya gitu. Kan Nana baru belajar"
Haechan keluar kamar dengan keadaan malas, tapi langsung jreng ketika melihat siapa yang datang.
"Apakah om salah??"
Jaemin merasa tersudutkan, dari paras om Johnny yang tampan Jaemin yakin pasti ada maksud tertentu yang membuat Jaemin merasa tersudutkan.
"Wajahmu manis, kulitmu juga cantik, pasti kedua papahmu adalah pemuda hebat" —hampir saja Jaemin tersedak ludahnya sendiri.
Apalagi mengingat latar belakangnya, sebagai anak buangan dengan alasan utamanya adalah 'harta'.
"Om, jangan bahas itu"
"Bisakah kau memanggilku dengan sebutan ayah?"
Jaemin semakin bingung, tetapi Haechan yang sudah duduk di depannya mengangguk yakin ke arahnya. "Nurut aja Na" bisik haechan.
Chitta datang dengan empat gelas jus jeruk. "Khop khun maeeee" Haechan main sambar.
"Coba panggil aku ayah??" Pinta Johnny sekali lagi.
Jaemin begitu kaku membuka mulutnya. Membuat Johnny mendekatkan duduknya beberapa jengkal.
"A-ayaaahhh hiksss"
"Sudah cukup sayang, bagusss" johnny menepuk-nepuk bahu ringkih Jaemin.
Menenangkannya, layaknya chitta yang sedang merengek kesakitan.
"Apa kamu bisa memberi tahu aku, siapa nama ayahmu??"
Sebuah rahasia yang Jaemin hanya lontarkan pada suami nya, kini Jaemin harus mengatakan pada Johnny. Lelaki baik yang di duga banyak menolong Mark Tuan dalam dunia perbisnisan.
"Apakah keluargamu memiliki marga??" Jaemin mengangguk perlahan.
Anggukan kepalanya membuat Johnny tertawa. Namun, telunjuk chitta begitu cekatan untuk menoyor kepala suaminya.
"Babe, ini tidak lucu!"
"Iya sayang, aku hanya bercanda. Nana, kalau kamu tidak bisa memberi tau saya sekarang, saya bisa berbicara langsung pada suami mu?"
"Eehm om,, ayah Nana orang Jepang"
Jaemin sungguh tidak ingin sesuatu yang menimpa keluarga nya menjadi beban keluarga baru nya saat ini. Terutama Jeno yang sangat ia cintai.
Jeno tau nama orang tua kandung Jaemin saja harus rela jidat maskulinnya beradu dengan dinginnya Ubin rumah. Jeno bersujud pada Nana agar ia dapat mengerti, siapa nama orang tua kandung Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM BINAL || NOMIN ( END )
RomanceGay story "Jeno udah nikah, Lo gila mau gebetin dia?!" "Hanya orang gila yang ngebiarin Jeno tetep lurus" Nomin mpreg || Homo || BxB || adult slut