__________________
______________________
________________________
Dua Minggu telah berlalu, pagi ini Nazira tengah melakukan piket di masjid, setiap harinya semua santri memang bergiliran untuk melakukan piket masjid.Nazira tengah membersihkan masjid bersama dengan Titi, Ajeng, Lilis dan beberapa santriwati lainnya.
Saat Nazira tengah sibuk menyapu lantai tiba-tiba saja seorang gadis kecil berlari menghampirinya.
"Eh kamu siapa? ngapain di sini?" Tanya Nazira.
"Aku Aya," ucap gadis itu.
"Mama kamu dimana?"
"Di lumah,"
"Aya!' panggil seseorang berlari menghampiri Aya.
"Aya ngapain di sini? ayo pulang," ucap seseorang yang tak lain adalah Gus Farhan.
"Dia siapa Gus?" Tanya Nazira.
"Ponakan saya,"
Aya menoleh menatap ke arah Gus Farhan, "Aya mau cama Mba ini, Aya ndak mau pulang."
"Tapi Mba Zira kan lagi sibuk sayang,"
Aya menghentakkan kakinya ke lantai sambil terus menangis, "Aya ndak mau pulang hiks.... hiks.... Aya mau di cini,"
"Yasudah, gak papa Gus biar Ning Aya sama saya saja," ucap Nazira.
"Gak usah Ra, takut ngerepotin," ucap Gus Farhan, sebenarnya ia tidak enak jika harus menitipkan Aya kepada Nazira.
"Gak papa Gus, gak ngerepotin kok,,"
"Yasudah kalau begitu saya titip Aya sebentar ya, nanti saya suruh Farzan buat jemput dia,"
Nazira mengangguk, "Iya Gus,"
Setelah itu Gus Farhan melangkah pergi dari sana.
"Ning Aya tunggu di sini ya, Mba mau nyapu dulu," ucap Nazira tersenyum menatap gadis kecil itu.
Aya mengangguk, "ote."
Nazira kembali melanjutkan aktivitasnya, saat ia sudah selesai menyapu alangkah terkejutnya gadis itu saat melihat Aya yang berlari menuju ke area lantai yang sudah di pel, lantai itu tampak masih sangat licin.
"Ning Aya!" Nazira berlari dan langsung menangkap tubuh Aya sebelum gadis berusia tiga tahun itu menginjak lantai yang licin.
"Ning Aya jangan ke sana, itu lantainya masih basah,"
"Maaf Mba,"
"Iya gak papa, tapi jangan diulangi lagi ya,"
"Iya,"
"Aya!" Panggil seseorang berjalan mendekati Aya dan Nazira.
"Ayo pulang," ucap seseorang itu yang tak lain adalah Gus Farzan, tidak ada senyuman yang terukir di wajah lelaki itu, nada bicaranya pun terdengar sangat dingin.
"Ndak mau!" Tolak Aya.
"Ayo pulang." Gus Farzan mengambil paksa Aya dari gendongan Nazira.
"Ndak mau pulang Huaaaaaa," ucap Aya mencoba berontak.
Aya memukul-mukul pundak Gus Farzan sembari terus menangis sesenggukan, "Aya ndak mau pulang, Aya mau di cini."
"Aya, siapa yang ngajarin kamu kayak gitu,hm? gak boleh ya pukul-pukul orang,"
"Tulunin Aya kalo gak Aya lapolin cama kakek," ancam Aya.
Gus Farzan menghela napas kemudian menghembuskannya, lelaki itu akhirnya menurunkan Aya dari gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Gus Kembar
Spiritualitéini tentang cinta segitiga antara seorang gadis dan sepasang Gus kembar. Nazira Shafira Aulia, seorang gadis berparas cantik, memiliki mata yang indah dan tubuh yang tidak terlalu tinggi, Nazira mencintai seorang laki-laki bernama Farhan Habibie Alf...