26. belum terbiasa

3.2K 316 16
                                    

Halo semua
Chapter ini adalah chapter pertama setelah pernikahan Gus Farzan dan Nazira, aku harap kalian tetep suka sama cerita ini sampe ceritanya end.

Happy reading

______________________
_______________
_____________
Malam ini, semua acara telah selesai. Gus Farzan dan Nazira tengah berada di kamar mereka.

"Emang kalo udah nikah harus tidur sekamar ya?" Tanya Gus Farzan saat Nazira baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Iya, satu ranjang malah." Nazira menutup pintu kamar tersebut kemudian berjalan menghampiri suaminya.

"Emangnya harus banget?" Tanya Gus Farzan lagi.

"Kenapa emangnya? Gus Farzan gak mau tidur sama saya?"

"Enggak." Gus Farzan menggeleng.

"Oh, yaudah kalo gitu saya tidur di sofa aja ya." Nazira berjalan ke arah sofa yang berada di sana, namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena Gus Farzan bersuara.

"Jangan. Mana mungkin saya membiarkan istri saya tidur di sofa. Biarkan saya yang tidur di sofa dan kamu tidur di ranjang," ucap Gus Farzan terdengar sangat perhatian kepada Nazira.

Nazira tersenyum tipis menatap Gus Farzan, "Gus Farzan khawatir? Gus Farzan peduli sama saya? jika iya, kenapa Gus Farzan tidak mau tidur seranjang dengan saya?"

"Kata Umi, saya gak boleh tidur seranjang dengan wanita lain selain Umi dan Asha." Jawaban polos Gus Farzan itu berhasil membuat Nazira tertawa. Gadis yang masih mengenakan baju pengantin itu berjalan mendekati Gus Farzan.

"Gus." Nazira menangkup kedua sisi pipi Gus Farzan, namun lelaki itu menepisnya.

"Tolong jangan sentuh saya Nazira," ucap Gus Farzan.

"Gus Farzan, dengerin saya ya. Seorang laki-laki dan wanita yang sudah disatukan dalam ikatan pernikahan itu diperbolehkan untuk tidur seranjang, karena mereka itu sudah menjadi mahram. Kalau setau saya sih gitu," ucap Nazira memberikan pengertian.

Gus Farzan mengangguk mengerti, "oh gitu ya."

"Ya sudah kalau begitu saya mau mandi dulu ya Gus." Gus Farzan mengangguk mengiyakan ucapan sang istri.

Setelah itu Nazira masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi dan membersihkan diri. Setelah beberapa saat, Nazira kembali dengan memakai baju tidur lengan pendek.

Pandangan Gus Farzan masih tertunduk tak berani menatap sang istri. Nazira berjalan mendekati Gus Farzan kemudian mengangkat dagu lelaki itu.

"Apa saya seburuk itu sampai Gus Farzan tidak mau menatap saya?" Tanya Nazira.

Gus Farzan langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak bertatapan dengan Nazira.

"Saya hanya belum terbiasa," jawab Gus Farzan dingin.

"Gus Farzan kenapa sih? kenapa Gus Farzan cuek? bukankah hari ini adalah hari yang paling dinantikan oleh kita berdua? hari di mana kita akan bersama untuk selamanya. Tapi kenapa Gus Farzan kayak gini? saya ini sebenarnya istri Gus Farzan atau bukan?"

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang