22. tak menyangka

2.7K 291 28
                                    

_________________
_____________________
_______________________
Hari telah berganti. Kini hanya tinggal sebentar lagi waktu Gus Farzan untuk mencari pekerjaan karena lusa Nazira akan menikah dengan pria lain.

Malam ini Gus Syaqil tengah duduk di ruang tengah bersama dengan semua anggota keluarga.

"Gimana kondisi kamu Zan?" Tanya Gus Syaqil.

Gus Farzan menolehkan pandangannya ke sumber suara, "Alhamdulillah udah membaik Bi. Demamnya juga udah turun."

Gus Syaqil menghela napas kemudian mengembuskannya, "Farzan, Abi sudah dengar semuanya dari Umi dan Farhan. Kamu lagi butuh pekerjaan buat ngelamar cewek kamu kan? gimana kalo kamu kerja di perusahaan Abi, Abi lagi butuh direktur keuangan. Kamu kan jago matematika."

Ya, sejak kecil Gus Farzan memang sudah mendalami ilmu matematika.

"Tapi Farzan gak mau terus-terusan bergantung sama Abi. Farzan mau usaha sendiri Bi."

Gus Syaqil tersenyum, "Kamu tenang aja. Di kantor, Abi akan memperlakukan kamu selayaknya karyawan lain dan kamu juga boleh kalo mau panggil Abi dengan sebutan pak, sama seperti karyawan lain."

"Tapi Bi..."

Belum sempat Gus Farzan menyelesaikan ucapannya, namun Gus Syaqil memotong pembicaraannya.

"Udah,kamu anggap saja kalau ini adalah tawaran dari teman kamu. Selain ayah Abi juga temen kamu kan?"

"Yaudah Farzan mau Bi. Jadi kapan Farzan bisa interview?" Tanya Gus Farzan.

"Gak pake interview-interviewan. Kamu langsung Abi terima."

"Katanya mau memperlakukan Farzan selayaknya karyawan, harusnya interview dulu dong."

"Emangnya kamu mau cewek kamu diembat orang saat kamu nunggu keputusan dari Abi?" Tanya Gus Syaqil.

Gus Farzan cengengesan, "ya enggak sih Bi."

"Yaudah mulai besok kamu datang ke kantor ya."

"Tapi Bi, Farzan kan belum punya pengalaman kerja sebelumnya," ucap Gus Farzan. Sejujurnya ia ragu untuk bekerja karena ini adalah kali pertama ia memasuki dunia kerja.

"Kamu tenang aja, nanti ada yang bakal bimbing kamu kok."

Seketika senyuman manis mengembang sempurna di wajah tampan Gus Farzan.

"Makasih Abi. Aku sayang Abi." Gus Farzan langsung memeluk erat tubuh sang Abi dengan senyuman yang masih melekat di bibirnya.

"Sama-sama sayang." Gus Syaqil membalas pelukan tersebut. Ia juga turut bahagia saat melihat putra tersayangnya itu tersenyum bahagia.

****

Nazira tengah duduk termenung di dekat jendela kamarnya. Ia benar-benar khawatir jika Gus Farzan tidak akan datang dan dirinya harus menikah dengan laki-laki lain.

"Ya Allah, mengapa engkau memberiku ujian cinta seperti ini? aku hanya ingin bersama dengan orang yang aku cintai tapi kenapa engkau memberikan kami rintangan seperti ini?" Gumam Nazira.

"Ndo!" Nazira terperanjat kaget saat merasakan seseorang menepuk bahunya.

Nazira menoleh ke sumber suara, "bapak? ada apa pak?"

"Bapak tau kalau kamu gak mau menikah sama laki-laki itu, bapak tau kalau cinta kamu itu tulus sama nak Farzan," ucap Rahman lembut. Ia juga sebenarnya sedih dan tidak setuju dengan pernikahan ini, tapi mau bagaimana lagi?ia terpaksa melakukan ini agar istrinya tidak dipenjara karena mereka mengancam jika Yanti tidak bisa melunasi hutang dan tidak bisa menikahkan Nazira dengan laki-laki itu maka Yanti akan dipenjara.

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang