46

1.9K 258 14
                                    

Yok..langsung yok...

*****

Selama makan malam, Jungkook memperhatikan kalau Jimin istrinya tidak seperti biasa. Lumayan diam dari yang biasanya Jimin akan aktif bertanya soal sekolah Jungmin, putra mereka. Dan itu membuat Jungkook sangat penasaran.

Setelah beberapa waktu selesai makan malam, Jungmin berpamitan ingin tidur karena sudah merasa mengantuk. Dan ini adalah kesempatan bagus untuk bertanya pada Jimin.

"Jim..."

"Ya Kook, kenapa???' Tanya Jimin

"Ada masalah kah???" Jimin terlihat menyerngitkan alis. Masalah ??? Masalah apa??

"Aku lihat kau banyak diam. Tidak seperti biasa, jika ada masalah kau bisa cerita padaku. Walau aku tak bisa menemukan solusi, tapi paling tidak bisa sedikit membuat mu lega.." ujar Jungkook. Dan Jimin mencerna apa maksud ucapan dari suaminya. Tak lama Jimin malah terkekeh

"Aku tak ada masalah apapun. Aku hanya memikirkan ucapan Yeonjun tadi saat aku masak makan malam.."

"Yeonjun??? Yeonjun menghubungimu??" Tanya Jungkook

"Iya...Yeonjun mengajak kita pulang ke Seoul, kebetulan Jungmin libur minggu depan...tapi.." Jimin menatap Jungkook lekat.

"Tapi kenapa???" Tanya Jungkook

"Bagaimana dengan perusahaan???" Tanya Jimin

"Kalau hanya satu minggu, kita bisa mempercayakan pada beberapanyang menurut mu bisa dipercaya, Jim. Tapi..itu pun jangan di paksa, kalau ragu..jangan lakukan. Untuk puoang ke Seoul, kita akan cari waktu lagi.." ujar Jungkook

Jimin tersenyum mendengar ucapan Jungkook. Dirinya kini yakin dengan keputusan yang akan dia ambil.

"Baiklah..aku akan memutuskan untuk perusahaan akan di handle oleh beberaoa kepercayaanku. Minggu deoan kita pulang. Aku sudah sangat merindukan susana kamar yang aku temoati di rumah eommonim.." Jungkook berpikir kalau Jimin akan mengundur kepulangan, tapi ternyata malah di ambil.

"Kau yakin???" Tanya Jungkook

"Iya..aku yakin. Kita akan pulang minggu depan. Jungmin juga pasti ingin bertemu dengan haelmoni dan harabojinya.." Jimin terlihat semangat, Jungkook hanya bisa tersenyum manis.

Jimin terlihat sangat antusias untuk kepulangan mereka. Di perusahaan pun Jimin terlihat berujar tegas. Kalau beberapa bagian penting perusahaan akan ia serahkan pada beberapa orang yang ia percayai. Salah satunya Suzuki-san, juga Riko yang akan mengabari dirinya jika ada hal-hal yang melenceng.

Apakah mereka bisa menolak?? Tentu saja tidak. Kecuali ingin berhenti dari sana dan pastinya membayar penalti.

Di ruangan Jimin

"Fujin....kenapa harus minggu depan sih??? Padahal aku dan Mingyu ada rencana ingin..emmm..ingin.."

""Honey moon??? Bagaimana kalau setelah aku kembali??? Aku akan berikan cuti satu minggu untukmu dan Mingyu.." ujar Jimin

"Tapi Fujin..mau aku kan minggu depan. Kami sudah berbicara loh..kam-"

"Uang tiket pulang pergi, juga uang hotel aku yang membiayai, gimana???" Ujar Jimin dan membuat Riko mengedipkan matanya beberapa kali

"Aissshhh...Fujin!!!! Baiklah aku akan menunggu Fujin pulang..toh masih babyak waktu kok..ehehehe" Jimin geleng kepala. Sekretarisnya ini matre atau ajaib ya??? Tapi apapun itu yang penting pulang ke Seoul bakal kesampaian.

***

"Tidak mungkin. Riko sangat keras loh..dia pasti menolak..ak-"

Drrrttt..

can I ????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang