61

1.9K 229 40
                                    

Maaf ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya...ceritanya sampe nyaris sebupan gak mimi up..jeongmal mianhae

Oke lanjut ya...

****

Prang....prang...prang...

"Sialan!!!! Park Jimin sialan!!! Sejak kau datang, hidup aku gak tenang..dasar jalang keparat..aku gak akan biarkan hidupmu bahagia..Jungkook harus jadi milikku atau tidak untuk siapapun..." ujar Sana setepah dia puas menghancurkan barang yang ada didalam unit apartemennya.

Wajah Sana terlihat merah.padam karena amarah yang sangat besar untuk Jimin, wanita yang secara tiba-tiba mengusik dirinya dan Jungkook. Pria yang sangat dia inginkan.

Breeettt...

Sana merusak selembar photo yang menampilkan wajah Jimin, senyum nya menyeringai dengan hati penuh dendam Sana menggores photo itu menggunakan pisau tajam. Dsri bibirnya juga terdengar kekehan bak kekehan iblis betina.

"Aku akan buat kau menyesal sudah datang ke Jepang dan menemui Jungkook. Kita lihat saja Park Jimin.."

Ctak...

Ujung mata pisau itu tertancap di photo wajah Jimin yang sudah sangat rusak.

****

Jungkook dan Jimin bersama menjemput Jungmin kesekolah, Jimin terlihat sangat bahagia. Karena duri yang selalu mengganggu, akhirnya musnah sudah. Sedamg Jungkook bahagia melihat sang istri bahagia. Kebahagiaan Jimin adalah kebahagiaan terbesar nya.

"Kook..nanti singgah ke supermarket ya, mau belanja persediaan kulkas.." Ujar Jimin.

"Oke..Ny. Jeon, ada lagi???' Tanya Jungkook lembut, dan Jimin menggeleng kecil

"Hah...aku merasa lega, Sana tidak akan mengganggu mu dan tidak akan membuat ulah lagi.." ujar Jimin

"Kamu benar..aku juga merasa lega. Sebenarnya sejak awal aku udah gak nyaman. Tapi karena aku memikirkan Jungmin, aku berusaha menahan nya..dan aku bersyukur ada Mingyu yang terus disamping aku buat bikin Sana gak terlalu dekat padaku.." ujar Jungkook

"Kenapa enggak menolak tegas??" Tanya Jimin

"Entah lah Jim, aku terlalu naif..aku berpikir selama dia enggak kelewat batas, aku bakal menahannya. Di pikiran aku saat itu hanya menghidupi Jungmin saja..dan aku butuh uang untuk itu semua..makanya aku bertahan untuk tetap bekerja diperusahaan itu..walau aku harus sepalu berurusan dengan nya" Jimin bisa membayangkan seberat apa Jungkook saat itu

"Maaf ya, andai aja saat itu aku langsung ngomong ke dirimu soal perasaan aku..mungkin kita gak perlu terpisah sampai bertahun..dan aku malah membuatmu membesarkan Jungmin sendirian.." ujar Jimin dengan raut bersalah

"Heii..raut wajah apa itu?? Tuhan memiliki rencana yang indah Jim, aku gak pernah menyesal akan apa yang sudah aku lewati, karena aku tau..Tuhan ada bersama aku. Mungkin Dia ingin mendewasakan aku dengan memberikan cobaan ini...begitupun dengan kamu. Buktinya saat kamu muncul di hadapan aku, aku melihat manik indahmu saat menatap aku itu berbeda disaat kita masih bersama dulu..aku hanya takut saja kalau perkiraan aku salah.." Jungkook berujar dengan nada lembut yang tak pernah berubah dan itu hanya untuk Jimin seorang

can I ????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang