21

2.2K 315 75
                                    

Langsung ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langsung ya...

*****

Brak...

"Hah..hah...hah...Sana berulah lagi, kali ini pada OB yang baru masuk seminggu lalu.." ujar seseorang begitu ia membuka pintu ruangan administrasi.

"Hah??? Lagi??? Hah..tontonan yang seru..kajja Kook, kita lihat jurus apa lagi yang ia gunakan untuk menarik simpatikmu..kajja..kajja.." Mingyu langsung menarik Jungkook, padahal pria itu berusaha menolak.

"Woah sudah ramai..." Mingyu berjalan dengan Jungkook mengikuti dirinya dari belakang. Kedua pria itu mendengar semua ucapan Sana yang keterlaluan.

"Pertanyaan yang sama untuk anda, Nn. Minatozaki Sana..siapa kau sampai menjengkali dirinya???" Jungkook dan Mingyu terlihat mencari siapa yang berujar. Saat Jimin mendekat, Jungkook seperti melihat Jimin lima tahun lalu. Sangat angkuh dan mengintimidasi.

Sana pun terlihat tidak bisa berkutik. Bahkan saat wanita itu ingin membela diri, malah terlihat bodoh dimata mereka.

Sampai Sana terlihat melirik Jungkook, pria Jeon itu malah memilih menatap Jimin.

"Jungkook-kun..katakan sesuatu.." semua mata bahkan manik bulan sabit Jimin menatap dirinya lekat.

"Oi..kenapa Jungkook??? Itu masalahmu. Kau ingin lagi-lagi menyeret Jungkook dalam masalah yang kau buat???? Kau siapanya sampai Jungkook harus menjelaskan didepan semua orang???" Bukan Jungkook yang berujar tapi Mingyu.

"Kau diam saja Kim, bukan urusanmu. Ini urusan aku dengan Jungkook, aku telat juga karena dirinya..." Jungkook malah terlihat bingung.

"Jungmin appa, apa yang kau dan Nn. Minatozaki ini lakukan di belakangku??? Apa kau bermain-main dengannya???" Tanya Jimin, dan Jungkook reflek menggeleng brutal.

"Presdir Park, aku dan Jungkook-kun bersama mengurus Jungmin..pagi tadi pun" Jimin menganga. Namun tak lama dia malah menyeringai

"Benarkah??? Oh..aku lupa mengatakan padamu. Aku tinggal bersama suami dan putraku di rumah Nobita, dan sejak kami memasuki pintu rumah sampai pagi tadi kami keluar dari pintu itu, aku tidak melihatmu..kau mengurus putraku dengan apa??? Dengan doa?? Atau apa kau ini mahluk astral yang tak terlihat.." tawa terdengar setelah Jimin berujar.

"Kau itu bodoh tapi kok ya bisa masuk ke perusahaan ini??? Lalu kalau aku tidak salah dengar, ini bukan sekali dua kali kau menggunakan nama Jungkook untuk masalahmu??? Hah..aku tidak marah padamu, aku marah padanya.." Jimin berjalan mendekat kearah Jungkook

"Aku tau selembut apa dirimu, tapi tidak berarti semua kau perlakukan sama bahkan bersedia menjadi tameng seseorang..aku tidak terima akan hal itu..Jungmin appa..." Jimin menangkup pipi Jungkook, wajah angkuh itu hilang saat Jimin berhadapan dengan pria-nya.

"Aku tidak bermaksud menjadi tameng. Aku hanya tidak ingin terjadi keributan..itu saja" Jimin menghela nafas.

"Tapi persepsi orang padamu jadi berbeda..aku tidak suka itu" Jimin menarik tangannya dari pipi Jungkook, pria Jeon itu terlihat kecewa. Ia masih ingin merasakan hangatnya tangan Jimin di kulit miliknya.

can I ????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang