44

2.3K 285 34
                                    

Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai..hai...sesuai janji mimi kan. Lebaran ke tiga mimi bakal up. Dan mimi.bakal up semua cerita mimi. Baik di watty juga di karya karsa. Istilahnya mimi boom up..eheheheheh

Met lebaran buat teman mimi yang merayakannya, sehat selalu buat semuanya tanpa terkecuali..

Oke..langsung ya...

****

"Riko..panggilkan Sana..suruh dia menghadap aku" ujar Jimin begitu ia baru saja tiba diruangannya. Tepatnya di dekat meja Riko

"Baik Fujin..." Riko langsung menghubungi bagian pantry dan meminta Minatozaki Sana untuk menghadap sang presdir.

Sana yang mendapatkan berita itu, sedikit khawatir. Kenapa Jimin memanggilnya??? Tapi dia menepis rasa khawatir itu. Juga ini kesempatan dirinya untuk mengatakan pada Jimin kalau dia menginginkan Jungkook.

Sana tiba di lantai khusus milik Jimin dan di tatap datar oleh Riko.

"Masuk saja, Fujin sudah menunggumu.." Riko berujar datar bahkan tidak menatap Sana. Lebih menarik deretan huruf di layar laptopnya ketimbang muka Sana.

Sana melengos dan tanpa sopan santun asal masuk kedalam ruangan Jimin.

Sana melengos dan tanpa sopan santun asal masuk kedalam ruangan Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wuah..wuah...sangat sopan sekali ya. Masuk tanpa mengetuk pintu.." ucap Jimin, sarkas. Sana terlihat tersentak namun dia berusaha santai

"Untuk apa aku mengetuk pintu???" Tanya Sana berlagak bodoh
Alis Jimin menyerngit sedikit, tak lama ia tersenyum miring

"Yang pasti untuk sopan santun, juga..untuk berjaga-jaga, bagaimana kalau saat kau masuk, ternyata aku dan Suamiku sedang bermesraan..kan aku jadi gak enakkan.." jawab Jimin dengan wajah julidnya. Sedang Sana yang mendengarnya hanya bisa mengepalkan tangan dengan raut marah.

"Huh..kenapa kau memanggilku???" Tanya Sana tanpa rasa sopan dan hormat padahal Jimin adalah atasannya.

"Hah...untung saja putraku tidak menyukai mu. Wanita tanpa rasa sopan dan berujar kurang ajar sepertimu tidak pantas menjadi ibu dari putraku yang bahkan berujar sangat lembut...tujuan aku memanggilmu hanya ingin mengatakan kalau hukumanmu menjadi OB seharusnya sudah selesai.."

can I ????Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang