Setelah dirawat hampir seminggu lamanya akhirnya Melinda diperbolehkan pulang. Ambarlah yang mengurus kepulangan Melinda dibantu oleh Restu, mengingat memang mereka berdualah yang paling memahami sistem kepulangan pasien di rumah sakit tempat Melinda di rawat.
Sebetulnya Melinda belum benar-benar pulih, beberapa titik luka ditubuh Melinda pun masih belum benar-benar sembuh, bahkan beberapanya masih harus di perban--- utamanya adalah luka di bagian kepala Melinda. Melinda juga belum kuat berdiri terlalu lama sehingga dia harus menggunakan kursi roda selama beberapa waktu jika ingin pergi kemana-mana. Namun karena permintaan Melinda akhirnya Dokter Mahendra selaku dokter yang menangani Melinda sejak awal Melinda dibawa ke rumah sakit, mengizinkan Melinda untuk pulang ke rumah. Dengan catatan bahwa Melinda tidak boleh bekerja terlalu berat, stres yang memicu rasa nyeri di bagian kepala, dan harus rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan. Lagipula di rumah keluarga Ayah Senan ada dua dokter dan satu perawat yang bisa diandalkan untuk memastikan bahwa Melinda tidak melanggar catatan dari beliau.
Melinda pulang bersama dengan Haris, Ambar dan juga Restu. Hanya mereka saja sementara keluarga yang lain tidak bisa menjemput Melinda karena Melinda yang melarang. Melinda tidak mau saja aktivitas pribadi mereka terhalang hanya karena menjemput dirinya mengingat memang jam kepulangan Melinda jatuh pada pagi hari dihari-hari kerja. Haris pun diperbolehkan menjemput Melinda oleh Melinda karena memang Haris memiliki jam mengajar setelah jam istirahat.
Satu mobil terparkir apik di halaman rumah megah Ayah Senan, atau lebih tepatnya mobil Haris. Sementara tepat di depan gerbang rumah Ayah Senan terparkir mobil Restu. Restu sendiri ikut mengantar Melinda karena Restu merasa dia memiliki kewajiban tersebut. Selain karena faktor Melinda yang mana merupakan orang yang dia kenali, fakta bahwa Melinda akan menjadi iparnya pun membuat Restu agak sungkan apabila memilih untuk tidak mengantarkan Melinda pulang.
Haris langsung keluar dari dalam mobil begitupun dengan Restu yang kini membantu Haris dan Melinda dengan cara membuka bagasi mobil Haris dan mengeluarkan kursi roda untuk Melinda.
"Kakang bantu ya" ujar Haris begitu Melinda membuka pintu bagian penumpang. Melinda menganggukkan kepalanya pelan, dia langsung memegang tangan Haris kemudian keluar dari mobil dengan dituntun oleh Haris.
"Shh... kakinya agak sakit Kang" gumam Melinda sembari meringis pelan yang dibalas anggukan pelan Haris.
"Iya pelan-pelan aja ya" ujar Haris dengan suara lembutnya, dengan sabar menuntun Melinda menuju kursi roda yang Restu letakkan tepat di sisi mobil Haris.
Melinda menganggukkan kepalanya pelan kemudian dia segera mendudukkan dirinya di atas kursi roda diakhiri dengan senyuman leganya. Memang jauh lebih baik dia duduk. "Makasih Kang" ujar Melinda pada Haris yang dibalas anggukan kepala Haris. Kemudian Melinda menolehkan kepalanya ke arah Restu yang berdiri di sisi mereka sembari melemparkan senyuman manisnya terlihat senang bisa membantu Melinda. "Restu makasih ya udah anterin aku" ujar Melinda pada Restu yang dibalas anggukan kepala Restu.
"Sama-sama Mbak. Kalau begitu saya langsung balik ke RS ya Mbak" ujar Restu pamit pada Melinda dan Haris.
"Jangan dong Res" teriak Ambar dari arah luar gerbang. Terlihat di sana Ambar dengan motor matic-nya memasuki pelataran rumah Ayah Senan. Memarkirkan motornya di sisi mobil Haris kemudian segera berlari kecil menghampiri Restu, Melinda dan Haris sembari membuka helm-nya.
Melinda, Haris dan Restu menoleh ke arah Ambar yang sekarang berdiri di sisi Restu. "Jangan pulang dulu. Kita sarapan dulu aja. Di dalam ada Mbak Raya kok. Hari ini kan dia libur" ujar Ambar diakhiri dengan senyuman manisnya. Ya, hari ini memang jadwalnya Raya libur. Pun Raya tidak ikut menjemput Melinda karena harus memasak untuk keluarganya menggantikan posisi Melinda.
![](https://img.wattpad.com/cover/254615310-288-k675763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COLORS (✓)
Fanfiction(Completed) Local Fanfiction Cast : Gfriend and Seventeen Percintaan | Keluarga | Persaudaraan | Drama COLORS Sinopsis : Kehidupan keluarga Senandika terlihat begitu sempurna meskipun tanpa kehadiran sosok seorang Ibu. Sang Ayah yang notabennya ada...