Arsan menatap lurus wanita berambut cokelat yang duduk tepat di seberangnya. Wanita berambut cokelat yang telah mengganti bajunya dengan baju tidur dengan motif lumba-lumba disekelilingnya yang Arsan beli dibutik sebelumnya. Wanita berambut cokelat yang sibuk memakan makanannya dengan begitu khidmat seolah kejadian sebelumnya di mana Arsan yang menemukannya dalam keadaan yang sangat mengenaskan di tepi jalan dengan hujan deras yang mengguyurnya kemudian disusul dengan fakta bahwa keluarganya baru saja mengusirnya itu tidak pernah terjadi.
Saking fokusnya dengan makanannya, dia bahkan mengabaikan seorang Arsan yang tanpa dia ketahui telah menjadi pihak yang terlalu ikut campur dengan masalah pribadi Kanaya. Mengejutkan memang. Sebab Arsan yakin betul bahwa pertemuan diantara mereka berdua tidak bisa dikatakan baik. Tentu saja dalam artian bahwa Arsan sendiri yang tidak pernah bisa bersikap baik bahkan sesederhana bersikap ramah selayaknya majikan pada Kanaya. Tapi kenapa takdir justru membuat Kanaya menjadi orang pertama yang tahu segala rahasianya, sekaligus orang pertama yang membuat Arsan terlibat dengan masalah pribadinya setelah terakhir kali Arsan terlibat dengan masalah pribadi Ayana beberapa tahun silam.
Pada akhirnya Arsan harus rela kembali terjebak dengan perasaan bingungnya. Jika dahulu Arsan yang kebingungan mencari jalan keluar atas permasalahan hidup Ayana, maka didetik ini Arsan hanya kebingungan bagaimana harus menyampaikan semua fakta yang dia tahu pada sosok Kanaya. Jauh lebih sederhana ketimbang saat dia terlibat dengan masalah hidup Ayana sebetulnya, tapi harus Arsan akui bahwa kebingungan yang dia rasakan kali ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kebingungannya saat itu.
Semuanya bisa sampai terjadi karena Arsan tahu betul siapa sebenarnya Kanaya. Ya, dia adalah sosok seorang wanita yang selalu bersembunyi dari sifat sok baik-baik sajanya itu.
Memang, sejak Arsan mengetahui siapa pemeran utama yang harus dia cari tahu asal-usulnya ketika Reyhan datang ke rumahnya dan meminta bantuannya, semenjak itu juga Arsan menyadari betul bahwa di dunia ini ada seseorang yang jauh lebih pandai menyembunyikan rasa sakitnya, jauh lebih kuat menahan rasa sakitnya, jauh lebih berani melewati kepahitan dihidupnya, ketimbang dirinya yang memilih untuk menyerah dan membiarkan Arsan yang dulu tenggelam begitu saja.
Arsan memang terlahir sebagai seorang pria yang tidak tersentuh, dingin atau bahkan kelewat keras. Bahkan jika diibaratkan semua sifat yang tidak disukai orang-orang dimuka bumi ini terkumpul di dalam tubuhnya. Tapi ada satu sifat yang bahkan berhasil membuat seorang Ayana mau berteman dengan sosok seorang Arsan. Sifat yang membuat Arsan dahulu dan Arsan sekarang berbeda.
Penyayang.
Arsan adalah sosok seorang pria yang penyayang. Bahkan jauh dari segala sifat egoisnya dan sifat kerasnya di mana dirinya yang rela menjadi seorang dokter dan mengorbankan cita-citanya, pun karena rasa sayangnya pada kedua orangtuanya. Di mana dirinya yang rela keluar rumah tujuh tahun lalu dan berdiri sendirian menanggung beban sahabatnya, pun karena rasa sayangnya pada sahabatnya. Dan terakhir, dan yang paling terbaru, adalah di mana dirinya yang mengusir Rama tempo lalu, itu pun karena rasa sayangnya pada sosok seorang Rama yang merupakan adiknya, karena Arsan yang tidak ingin Rama mengalami apa yang lebih dulu dia alami.
Terdengar sederhana memang sebab hampir semua orang di dunia ini memiliki sifat penyayang, tapi faktanya tidak semua orang bisa melakukan apa yang Arsan lakukan. Mempertaruhkan masa depan demi sesuatu yang tidak pasti sementara orang bodoh pun tahu bahwa hidup hanya satu kali.
Demi Ayana, Arsan membiarkan satu sifat yang mungkin menjadi satu-satunya sifat paling baik dalam dirinya tenggelam begitu saja. Arsan lari dari kenyataan dan memilih menjadi orang lain. Berbeda dengan sosok wanita dihadapannya yang tidak melakukan hal itu. Dia membiarkan rasa sayangnya pada kakaknya menjadi alasan kuat untuk dia tetap pada jalan yang sama dengan hujaman takdir yang membuatnya merasa kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLORS (✓)
Fanfiction(Completed) Local Fanfiction Cast : Gfriend and Seventeen Percintaan | Keluarga | Persaudaraan | Drama COLORS Sinopsis : Kehidupan keluarga Senandika terlihat begitu sempurna meskipun tanpa kehadiran sosok seorang Ibu. Sang Ayah yang notabennya ada...