Episode 22

894 85 4
                                        

Karena kemarin banyak yang minta lanjut, nih aku lanjutin
Happy reading yaa

Melihat Zean yang masih bengong Aletta langsung menyadarkan kakaknya itu.

"Kak! Ayo turun!" Aletta mengibaskan tangan nya di hadapan Zean.

Zean langsung tersadar dan menatap kagum Aletta karena adik tomboy nya ini sangat cantik menurutnya.

"Tumben bisa dandan sendiri"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben bisa dandan sendiri"

"Ya bisa lah kak kan pernah di sama bunda. Udah ah ayok ntar telat lagi" ucap Aletta yang langsung menuruni tangga mendahului Zean.

Tak lama Zean pun ikut turun dan bergabung di ruang tamu sambil menunggu Senja.

"Anak anak bunda mau kemana sih, Kok pada cantik sama ganteng gini?" Tanya Voke lembut.

"Mau ke ulang taun nya Karin bun terus wajib bawa pasangan" jawab Zean membuat Lian yang mendengarnya tersentak kaget.

"Hah bawa pasangan? Gak, gak boleh" sahut Lian.

"Liann!" Voke melototi Lian.

"Boleh ya yah? Plis cuma malam ini aja kok" mohon Aletta.

"Kalau aku boleh dong yah kan ayah udah liat kemarin kalau Arabella orang nya baik" timpal Zean.

"Iya boleh"

"Yaudah kalau gitu aku jemput dia dulu assalamualaikum" pamit Zean.

"Waalaikumussalam" jawab Voke, Lian, Gita, Habibi, Raja dan pak Bilal.

"Ayah yang ganteng, boleh ya ayah pliss" mohon Aletta membuat Lian menoleh pada Voke seolah meminta pendapat.

"Udah lah Yan, izinin aja. Lagian cuma malam ini doang" bujuk Voke.

"Yaudah deh, tapi inget jangan pegang pegangan tangan" perintah Lian.

"Iya ayah, engga"

"Yey makasih ayah"

"Kak posesif banget sih lu ama anak sendiri?" Heran Gita.

"Iya kak, jangan di posesifin terus anaknya," sambung Habibi.

"Karena gue tuh sayang sama anak gue"

"Ya tapi gak gitu juga kali kak" timpal Gita.

Tak lama datanglah Senja yang ikutan bergabung bersama mereka.

"Cantik banget adek gue, mau kemana sih?"

"Cantik banget adek gue, mau kemana sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang