Episode 39

618 96 3
                                    

~Happy Reading~

Hari ini sekolah di liburkan karena salah satu guru di sekolah mereka ada yang menikah. Jadi sekolah meliburkan siswa siswa nya selama satu hari.

Juwita juga sudah di make over tadi malam di salon langganan Aletta membuat Reymond terpesona melihat kecantikan Juwita.

Mereka berdua juga akan melaksanakan pertunangan dalam waktu dekat ini karena mantan gengster itu a.k.a kakak angkat Voke sudah jatuh cinta pada seorang pelayan di resto the prik.

-Back to topic-

Rencana nya hari ini Zean mengajak Arabella ke dufan. Tapi sayangnya Aletta mendengar dan akhirnya ingin ikut ke dufan. Dan sialnya lagi, Aletta malah mengajak teman teman nya. Katanya sih 'refresing biar otak gak ngebul gara gara mikirin tugas'

Tapi hal itu tidak membuat Zean keberatan justru ia senang karena Aletta bisa bahagia.

"Kita duluan aja apa berangkat bareng bareng nih?" Tanya Zean yang sudah bersandar pada mobilnya.

"Berangkat bareng aja kak, Letta juga udah sherlock resto ini ke mereka"

Ya, mereka akan berangkat dari resto karena tadi malam sangat sibuk karena banyak pelanggan yang datang di tambah lagi harus memberi surprise pada Reymond yang tidak memungkinkan mereka untuk pulang ke rumah.

Dan untungnya ada dua kamar kecil untuk mereka menginap yang sengaja di bangun.

Tak lama datanglah Alvaro, Dafisan, Serli, Indri dan Arsen. Terlihat Alvaro dan Dafisan turun dari motor nya dengan terburu buru.

"Aletta gue ikut ke toilet ya" ujar Alvaro.

"Eh gak. Gue dulu, gue udah kebelet" timpal Dafisan.

"Heh! Tapi gue yang nyamperin Aletta duluan!"

"Gue duluan yang liat toiletnya" bantah Dafisan.

"Aletta, lo kan cantik terus baik lagi, jadi gue duluan ya yang ke toilet," rayu Alvaro.

"Gabisa! Gue udah kebelet ini"

"Gak! Gue du-" ucap Alvaro terpotong.

"STOPPPPP!!" Teriak Aletta membuat mereka berdua bungkam.

"Udah sih tinggal ke toilet aja berdua,"

"Tapi Ta-" protes Alvaro yang langsung di sela Aletta.

"BERDUA BISA!" Pekik Aletta.

Mereka berdua langsung ngacir ke toilet. Sampai di pintu toilet pun mereka masih saja beradu argumen.

"Huuh pusing gue lama lama" gumam Aletta.

"Sabar" Zean menepuk bahu Aletta.

Suasana menjadi hening hingga sebuah suara mengalihkan atensi mereka.

"Eh ada temen temen nya Aletta" sapa Voke dengan lembut.

"Hehehe iya tan" mereka menyalimi punggung tangan Voke.

"Oh iya kalian mau kemana?" Tanya Voke.

Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang