Episode 33

725 112 4
                                        

~Happy Reading~

Alvaro, Dafisan, Zean, Arsen, Erik, Nathan, Aska dan Senja sudah ada di area yang tak jauh dari gubuk itu. Mereka siap menjalankan rencananya untuk menyelamatkan Aletta.

Terlihat Senja sedang menghampiri preman yang kebetulan teman ayah angkat nya.

"Ini kebetulan apa gimana sih?" Batin Senja tersenyum.

"Om Mansur!" Panggil Senja

Preman itu mengernyit saat Senja memanggilnya.

"Aku Senja om, anaknya pak Junar" ujarnya mengingatkan Mansur.

Sedangkan Dafisan yang tak jauh dari sana terlihat bingung melihat Zean yang begitu akrab dengan preman itu.

"Kok malah ngobrol sih kak Senja sama tuh preman?" Bingung Dafisan.

"Mungkin ini sebagian dari rencananya" pikir Alvaro membuat Dafisan mengangguk.

Mansur kaget karena sudah lama sekali tidak bertemu dengan nya. Terakhir bertemu saat Senja berusia 11 tahun.

"Oh Senja. Gimana kabar kamu?"

"Mending ngobrol ngobrol nya sambil kita keliling. Ajak juga temen temen om, kita ngopi di warung deket situ. Aku traktir deh" tawar Senja sementara tangan nya ia ke belakangkan memberi kode pada mereka untuk segera mendekati gubuk itu.

"Mana ada warung disini, ini kan hutan. Mau aja nih om Mansur di bohongin" batin Senja.

Soal hantu palsu yang mengejar Aletta, itu sudah tertangkap warga sana sebelum pagi tiba. Entah bagaimana warga disana tau kalo itu hantu palsu.

Senja pun mulai menjauh dengan preman preman itu. Tak lama dari kepergian Senja dan preman preman itu, mereka semua mendengar suara pukulan dari dalam gubuk itu.

"ALETTA!" Alvaro membuka pintu gubuk itu.

Kedua orang yang ada disana tampak kaget melihat teman teman nya Zean dan melarikan diri. Sementara yang lain mengejar kedua orang itu.

Terlihat Aletta yang sedang tergelak disana dalam keadaan pingsan. Zean mengepalkan tangan nya saat melihat kondisi adiknya dan keluar dari gubuk itu menyusul semua temannya mengejar kedua orang tadi.

Dan tinggalah mereka berdua di dalam gubuk. Alvaro mendekat ke arah Aletta mendudukan dirinya tepat di sebelahnya, kemudian membuka jaketnya lalu di selimutkan pada tubuh Aletta.

Alvaro menyentuh rahang Aletta, mengusapnya pelan.

"Letta, bangun, lo udah aman sekarang" ujar Alvaro lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Letta, bangun, lo udah aman sekarang" ujar Alvaro lembut.

"Ta, asal lo tau. Semua khawatir sama lo. Kak Zean, kak Senja, apalagi ayah lo Ta,"

Melihat Aletta yang tak kunjung bangun, membuat Alvaro menundukkan kepalanya lemah. Dia jadi ingat beberapa momen saat bersama Aletta.

Aletta membuka mata nya perlahan. Ia langsung terduduk dan menghambur pelukan pada Alvaro membuat Alvaro sedikit terhuyung kebelakang.

Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang