Episode 26

784 86 3
                                    

~Happy Reading~

Semuanya saling pandang karena Aletta tiba tiba teriak. Senja yang penasaran langsung bertanya.

"Kamu kenapa Ta?"

"Aku dapet bisikan kak, aku dapet bisikan palsu" jawab Aletta.

"Palsu? Maksudnya apa ya?" Bingung Voke.

Tak lama Raja menggambar wig, tanda plus, gaun putih, tanda plus lagi dan sepatu di jalanan menggunakan batu.

"Ini maksudnya apa sih Raja bingung" Raja menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini maksudnya apa sih Raja bingung" Raja menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Coba kakak liat" Zean mengambil kertas itu.

Zean mencoba memahami gambar tersebut namun ia tak menemukan jawaban nya.

"Zean" panggil Senja.

"Hm"

"Apa petunjuk ini berhubungan sama tema cosplay kita kali ini?" Tanyanya membuat Zean dan yang lainnya menoleh.

"Heh udah udah udah, soal petunjuk, di bahas nanti aja. Sekarang kita makan dulu" ucap Habibi semangat.

"Oke kalau gitu let's go" seru Aletta.

Mereka pun melanjutkan langkahnya menuju tukang sate mang Juki meninggalkan Senja yang sedang membenarkan wig nya yang miring.

"Ck ni rambut ribet banget sih" gumam Senja. "tungguin woy" lanjutnya mengejar mereka semua.

★★★

Waktu menunjukkan pukul 21.06 tapi Alvaro belum juga tidur. Entah apa alasannya.

Alvaro menatap langit langit kamarnya. Entah mengapa ia selalu memikirkan Aletta padahal Aletta hanyalah sahabatnya.

Alvaro terduduk menyilangkan kakinya di kasur king size nya.

"Kok gue kepikiran Aletta terus sih? Dia lagi ngapain ya sekarang?"

"Apa bener lagi kata orang orang cinta itu tumbuh gegara kita sering bersama?" Lanjutnya.

"Aaa tau ah pusing gue" Alvaro mengacak rambutnya dan kembali membaringkan tubuh nya untuk tidur.

★★★

Pagi harinya di sekolah, tepatnya di kantin ada Zean, Aletta, Serli, Senja dan Arabella sedang duduk di meja yang paling pojok.

Mereka sedang membahas petunjuk yang baru di dapatnya tadi malam. Mereka sengaja memilih meja paling pojok agar tidak ada orang yang mendengarnya.

"Bentar. Semalem kalian dapet petunjuk apa aja?" Tanya Arabella.

Tiada Tara (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang